Hasil Survei Anies, Ganjar dan Prabowo Bagai Pacuan Kuda


Logo KPU. (Foto: Antara)
MerahPutih.com - Survei terbaru Indikator Politik Indonesia menunjukkan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo masih memimpin elektabilitas bakal capres di Pilpres 2024.
Dalam berbagai simulasi, Ganjar konsisten berada di urutan pertama elektabilitas capres. Sementara di urutan kedua ditempati oleh Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto yang bersaing ketat dengan mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
Baca Juga:
Anies-AHY Unggul dalam Survei Simulasi Pasangan Capres-Cawapres
Ganjar paling banyak dipilih 30,8 persen. Lalu kemudian Prabowo dan Anies masing-masing 21,7 persen.
Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi menilai tren elektabilitas Ganjar, Prabowo dan Anies seperti pacuan kuda.
Pada bulan Februari 2020, Prabowo berada di urutan pertama elektabilitas, lalu disusul Anies di urutan kedua dan Ganjar di urutan ketiga.
Ganjar kemudian menyalip Anies di urutan kedua pada Januari 2021, lalu berada di urutan pertama pada April 2022.
Anies naik terus kemudian menyalip Pak Prabowo di nomor dua pada bulan November 2022, setelah deklarasi dirinya menjadi bakal capres.
"Tetapi mengalami pelemahan di beberapa bulan terakhir dan Pak Prabowo mengalami surprise rebound dalam beberapa bulan terakhir dan menyalib kurang lebih sedikit sama dengan Anies Baswedan,” ungkap Burhanuddin.
Burhanuddin mengatakan, pola elektabilitas tidak jauh berbeda ketika simulasinya hanya 19 nama di mana Ganjar tetap berada di urutan pertama dengan tingkat elektabilitas 30,8 persen, disusul Prabowo 22,3 persen dan Anies 21,3 persen.
Begitu dengan simulasi 10 nama, Ganjar tetap mendominasi dengan elektabilitas 30,7 persen, Prabowo 22,5 dan Anies 22,0 persen.
“Kalau simulasi tiga nama, maka elektabilitas Mas Ganjar berada di angka 36,8 persen, lalu disusul Pak Prabowo Subianto 27,0 persen, dan Mas Anies 26,8 persen. Sementara responden yang menjawab tidak tahu atau tidak menjawab 9,4 persen,” kata Burhanuddin.
Survei Indikator Politik Indonesia ini dilakukan pada 13 Maret sampai dengan 18 Maret 2023 terhadap 800 orang responden.
Responden dipilih menggunakan metode multistage random sampling berasal dari seluruh provinsi di Indonesia. Mereka diwawancarai dengan metode tatap muka dengan margin of error +/- 3,5 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.
Baca Juga:
Kejaksaan Agung Raih Survei Kepercayaan Publik Tertinggi di Atas KPK dan Polri
Bagikan
Alwan Ridha Ramdani
Berita Terkait
KPU Batalkan Aturan Kerahasiaan 16 Dokumen Syarat Capres-Cawapres, Termasuk Soal Ijazah

KPU Tutup Akses Dokumen Capres-Cawapres, DPR Ibaratkan Beli Kucing dalam Karung

KPU Tepis Rumor Penyembunyian Ijazah Sengaja untuk Lindungi Capres/Cawapres

16 Dokumen Syarat Pendaftaran Capres-Wawapres Tertutup Bagi Publik, Termasuk Fotokopi Ijazah

Golkar Usulkan Perubahan Sistem Pemilu, Ingin Lahirkan Budaya Politik Baru

Politik Thailand Kembali Bergejolak, PM Sementara Ajukan Pembubaran Parlemen dan Pemilu Baru

Tutup Rakernas, Surya Paloh Targetkan NasDem Masuk 3 Besar Pemilu 2029

NasDem Siap Tantang Partai Besar, Punya Strategi Khusus Rebut Tiga Besar Pemilu 2029

DPR Mulai Bahas Pilihan Alternatif Model Pilkada, Usulan PKB Gubernur Ditunjuk Presiden Belum Ada Yang Nolak

Junta Kembali Tetapkan Darurat Militer Jelang Pemilu Myanmar
