Hasil Survei Anies, Ganjar dan Prabowo Bagai Pacuan Kuda

Alwan Ridha RamdaniAlwan Ridha Ramdani - Senin, 27 Maret 2023
Hasil Survei Anies, Ganjar dan Prabowo Bagai Pacuan Kuda

Logo KPU. (Foto: Antara)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MerahPutih.com - Survei terbaru Indikator Politik Indonesia menunjukkan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo masih memimpin elektabilitas bakal capres di Pilpres 2024.

Dalam berbagai simulasi, Ganjar konsisten berada di urutan pertama elektabilitas capres. Sementara di urutan kedua ditempati oleh Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto yang bersaing ketat dengan mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.

Baca Juga:

Anies-AHY Unggul dalam Survei Simulasi Pasangan Capres-Cawapres

Ganjar paling banyak dipilih 30,8 persen. Lalu kemudian Prabowo dan Anies masing-masing 21,7 persen.

Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi menilai tren elektabilitas Ganjar, Prabowo dan Anies seperti pacuan kuda.

Pada bulan Februari 2020, Prabowo berada di urutan pertama elektabilitas, lalu disusul Anies di urutan kedua dan Ganjar di urutan ketiga.

Ganjar kemudian menyalip Anies di urutan kedua pada Januari 2021, lalu berada di urutan pertama pada April 2022.

Anies naik terus kemudian menyalip Pak Prabowo di nomor dua pada bulan November 2022, setelah deklarasi dirinya menjadi bakal capres.

"Tetapi mengalami pelemahan di beberapa bulan terakhir dan Pak Prabowo mengalami surprise rebound dalam beberapa bulan terakhir dan menyalib kurang lebih sedikit sama dengan Anies Baswedan,” ungkap Burhanuddin.

Burhanuddin mengatakan, pola elektabilitas tidak jauh berbeda ketika simulasinya hanya 19 nama di mana Ganjar tetap berada di urutan pertama dengan tingkat elektabilitas 30,8 persen, disusul Prabowo 22,3 persen dan Anies 21,3 persen.

Begitu dengan simulasi 10 nama, Ganjar tetap mendominasi dengan elektabilitas 30,7 persen, Prabowo 22,5 dan Anies 22,0 persen.

“Kalau simulasi tiga nama, maka elektabilitas Mas Ganjar berada di angka 36,8 persen, lalu disusul Pak Prabowo Subianto 27,0 persen, dan Mas Anies 26,8 persen. Sementara responden yang menjawab tidak tahu atau tidak menjawab 9,4 persen,” kata Burhanuddin.

Survei Indikator Politik Indonesia ini dilakukan pada 13 Maret sampai dengan 18 Maret 2023 terhadap 800 orang responden.

Responden dipilih menggunakan metode multistage random sampling berasal dari seluruh provinsi di Indonesia. Mereka diwawancarai dengan metode tatap muka dengan margin of error +/- 3,5 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.

Baca Juga:

Kejaksaan Agung Raih Survei Kepercayaan Publik Tertinggi di Atas KPK dan Polri

#Survei #Pemilu #Pilpres
Bagikan

Berita Terkait

Indonesia
KPU Batalkan Aturan Kerahasiaan 16 Dokumen Syarat Capres-Cawapres, Termasuk Soal Ijazah
Keputusan pembatalan itu dilakukan setelah KPU telah berkoordinasi dengan sejumlah lembaga negara lainnya.
Wisnu Cipto - Selasa, 16 September 2025
KPU Batalkan Aturan Kerahasiaan 16 Dokumen Syarat Capres-Cawapres, Termasuk Soal Ijazah
Indonesia
KPU Tutup Akses Dokumen Capres-Cawapres, DPR Ibaratkan Beli Kucing dalam Karung
Pejabat publik harus berani tampil terbuka termasuk riwayat hidupnya.
Dwi Astarini - Selasa, 16 September 2025
KPU Tutup Akses Dokumen Capres-Cawapres, DPR Ibaratkan Beli Kucing dalam Karung
Indonesia
KPU Tepis Rumor Penyembunyian Ijazah Sengaja untuk Lindungi Capres/Cawapres
Aturan itu menyesuaikan Undang-Undang Keterbukaan Informasi Publik.
Dwi Astarini - Selasa, 16 September 2025
KPU Tepis Rumor Penyembunyian Ijazah Sengaja untuk Lindungi Capres/Cawapres
Indonesia
16 Dokumen Syarat Pendaftaran Capres-Wawapres Tertutup Bagi Publik, Termasuk Fotokopi Ijazah
Keputusan KPU tersebut sejalan dengan Pasal 2 ayat (4) Undang-Undang Nomor 14 tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik
Alwan Ridha Ramdani - Senin, 15 September 2025
16 Dokumen Syarat Pendaftaran Capres-Wawapres Tertutup Bagi Publik, Termasuk Fotokopi Ijazah
Indonesia
Golkar Usulkan Perubahan Sistem Pemilu, Ingin Lahirkan Budaya Politik Baru
pemilu seharusnya melahirkan budaya politik baru, di mana rakyat tidak lagi menjadi penonton, tetapi aktor utama dalam menentukan arah bangsa.
Alwan Ridha Ramdani - Senin, 15 September 2025
Golkar Usulkan Perubahan Sistem Pemilu, Ingin Lahirkan Budaya Politik Baru
Indonesia
Politik Thailand Kembali Bergejolak, PM Sementara Ajukan Pembubaran Parlemen dan Pemilu Baru
Keputusan itu diambil karena situasi yang tidak lazim terkait pencalonan perdana menteri setelah pengunduran diri Perdana Menteri Paetongtarn Shinawatra berdasarkan perintah pengadilan.
Alwan Ridha Ramdani - Kamis, 04 September 2025
Politik Thailand Kembali Bergejolak, PM Sementara Ajukan Pembubaran Parlemen dan Pemilu Baru
Indonesia
Tutup Rakernas, Surya Paloh Targetkan NasDem Masuk 3 Besar Pemilu 2029
Surya Paloh mengingatkan ribuan kader NasDem yang hadir bahwa soliditas internal adalah pondasi kemenangan di pemilu mendatang.
Wisnu Cipto - Senin, 11 Agustus 2025
Tutup Rakernas, Surya Paloh Targetkan NasDem Masuk 3 Besar Pemilu 2029
Indonesia
NasDem Siap Tantang Partai Besar, Punya Strategi Khusus Rebut Tiga Besar Pemilu 2029
Partai NasDem mengalami tren kenaikan suara sejak pertama kali ikut pemilu pada 2014
Angga Yudha Pratama - Minggu, 10 Agustus 2025
NasDem Siap Tantang Partai Besar, Punya Strategi Khusus Rebut Tiga Besar Pemilu 2029
Indonesia
DPR Mulai Bahas Pilihan Alternatif Model Pilkada, Usulan PKB Gubernur Ditunjuk Presiden Belum Ada Yang Nolak
argumentasi gubernur ditunjuk oleh Presiden tidak terlepas dari konsep dekonsentrasi di mana pemerintah provinsi hakikatnya merupakan wakil pemerintah pusat.
Alwan Ridha Ramdani - Sabtu, 02 Agustus 2025
DPR Mulai Bahas Pilihan Alternatif Model Pilkada, Usulan PKB Gubernur Ditunjuk Presiden Belum Ada Yang Nolak
Indonesia
Junta Kembali Tetapkan Darurat Militer Jelang Pemilu Myanmar
Dalam perintah itu disebutkan bahwa kewenangan sipil di distrik-distrik terdampak akan dialihkan kepada komando unit dan formasi militer selama periode 90 hari.
Alwan Ridha Ramdani - Jumat, 01 Agustus 2025
Junta Kembali Tetapkan Darurat Militer Jelang Pemilu Myanmar
Bagikan