Hanya Setinggi 51cm, Ini Sapi Terkecil di Dunia


Kenalan dengan Rani, sapi terkecil di dunia dari Bangladesh. (Foto: SWNS)
DUNIA maya dikejutkan dengan penemuan seekor sapi di Bangladesh. Bukan tanpa alasan, sapi bernama Rani ini langsung curi perhatian karena ukurannya yang sangat kerdil.
Berbeda dengan sapi pada umumnya, sapi berusia 23 bulan itu hanya setinggi 51cm, sepanjang 66cm, dan seberat 28kg saja. Demikian seperti dilansir dari laman Independent UK.
Melihat keunikan tersebut, Hasan Howladar selaku manajer perternakan Shikor Agro segera mendaftarkan Rani ke Guinness World Records. Ia mengklaim bahwa Rani adalah sapi terkecil di dunia.
Sejauh ini, catatan rekor untuk sapi termungil dipegang oleh Manikyam di negara bagian Kerala, India. Sapi itu berukuran 61,1cm pada tahun 2014 silam. Kabarnya, pihak GWR akan mendatangi Rani akhir tahun ini dan memberi keputusan resmi dalam waktu tiga bulan.
Baca juga:
Dianggap Sudah Punah 50 Tahun Lalu, Gajah Terkecil di Dunia Muncul Kembali

Sejak viral, Shikor Agro pun langsung ramai didatangi warga setempat. Padahal saat ini, peraturan lockdown akibat pandemi masih berlaku di tempat tersebut. Namun, banyak yang rela melanggarnya karena penasaran ingin melihat si Rani.
"Banyak orang datang dari tempat jauh meski penguncian virus corona masih berlangsung. Kebanyakan ingin berfoto bersama Rani," jelas Howlader. Bahkan menurut laporan ada lebih dari 15 ribu orang yang datang dalam kurun waktu tiga hari.
Memang tidak mengherankan karena dalam foto yang beredar Rani benar-benar terlihat sangat kecil. Bahkan sapi yang hampir berusia dua tahun itu hanya setinggi kaki kambing saja.
Padahal menurut laporan, Rani merupakan sapi berjenis Bhutti atau Bhutanese yang biasanya diperjualbelikan untuk dikonsumsi. Seharusnya sapi jenis ini bisa berukuran dua kali lipat lebih besar dari Rani.
Baca juga:
Gorila di San Diego Jadi Hewan Pertama yang Divaksin COVID-19
Menanggapi fenomena tersebut, ketua dokter hewan Bangladesh, Sajedul Islam buka suara. Menurutnya, Rani adalah hasil perkawinan sedarah yang akhirnya mengakibatkan tubuhnya berbeda dengan sapi lain. Bahkan kemungkinan kelainan ini akan membuatnya tidak akan bertambah besar.
Howladar membeli Rani dari peternakan lain pada 2020. Akan tetapi ia memisahkannya dengan kawanan karena Rani takut pada sapi lain dan mengalami kesulitan berjalan. Apalagi sejak kedatangan pengunjung, Rani semakin tidak senang.
"Dia (Rani) tidak terbiasa berinteraksi dengan begitu banyak orang. Dia hanya ingin ruangnya untuk berkeliaran di pertanian dan makan rumput, yang sayangnya telah hilang sekarang," kata pemilik Shikor Agro, Kazi Mohammed Abu Sufian.
Untuk itu, pihaknya sampai-sampai harus mempekerjakan tiga penjaga untuk merawat Rani. Mereka juga berharap bisa menyerahkannya kepada pemerintah agar sapi kecil nan unik ini bisa mendapat perawatan yang lebih baik. (sam)
Baca juga:
Bagikan
Berita Terkait
Macan Tutul Kabur Dari Lembang Park and Zoo ke Gunung Tangkuban Parahu Bahayakan Nyawa Warga

Indonesia Kejar Status Zona Bebas PMK tanpa Vaksinasi dari Organisasi Kesehatan Hewan Dunia

Minta Hewan Peliharaan Dijadikan Pakan Predator, Kebun Binatang di Denmark Autokena Kecam

Kebun Binatang di Denmark Minta Hewan Peliharaan yang tak Diinginkan Dijadikan Pakan Predator

Jangan Biarkan Hewan Peliharaan Tanpa Sistem Imun, Sudah Ada Pakan Premium Jadi Pilihan

Anggota DPRD Provinsi DKI Dorong Taman di Jakarta Ramah Hewan

Babi Viral Pejaten Gegerkan Warga! Begini Nasibnya Supaya Tak Ada 'Anak Babi' Susulan

Pemprov DKI Bakal Berikan Subsidi Hewan Saat Berobat, Bukan Iuran Seperti BPJS Kesehatan

Wacana soal BPJS Hewan, Francine PSI Minta Layanan Kesehatan Hewan Dipenuhi Terlebih Dahulu

6 Mobil Khusus Kesehatan Hewan Bakal Beroperasi di Jakarta, Dimulai 2026
