HUT Jakarta

4 Hal Ini Buat Proses Pemindahan Ibu Kota Berjalan Lancar

Iftinavia PradinantiaIftinavia Pradinantia - Sabtu, 22 Juni 2019
4 Hal Ini Buat Proses Pemindahan Ibu Kota Berjalan Lancar

Bila ibu kota pindah dari Jakarta (Sumber: ANTARANEWS/Aji Setyawan)

Ukuran:
14
Audio:

RENCANA pemindahan ibu kota menjadi salah satu wacana yang hangat diperbincangkan. Rupanya, ide pemindahan ibu kota ini telah berlangsung sejak masa pemerintahan Soekarno, lalu dilanjutkan dengan Soeharto, dan Susilo Bambang Yudhoyono. Presiden Soeharto bahkan sempat mewacanakan Jonggol sebagai kota administratif kala itu.

Kini, Jokowi pun kembali mengusung rencana pemindahan ibu kota. Namun, pemindahan ibu kota tak semudah membalikkan telapak tangan. Ada berbagai isu kultur dan politik yang mungkin saja mewarnai rencana pemindahan tersebut.

Pengamat Kota sekaligus Budayawan Betawi, Dr. Fuad Gani, SS. MA mengatakan permasalahan yang mungkin saja dihadapi misalnya keterikatan penduduk setempat dengan Jakarta dapat menyebabkan masyarakat enggan pindah, fasilitas yang mungkin tak sebanding dengan Jakarta, hingga pemindahan administrasi sejumlah kementerian yang tak mudah.

Sementara budayawan Betawi, Dr. Yudhi Syarif, M.Hum menilai permasalahan yang mungkin saja terjadi yakni karakter masyarakat di calon ibu kota negara yang berbeda dengan Jakarta membutuhkan banyak penyesuaian. "Penyesuaian itu kan memakan waktu. Jika terburu-buru dikhawatirkan bisa menyebabkan konflik," tutur Yudhi.

Supaya pemindahan ibu kota tersebut berjalan stabil dan sustain, kedua budayawan tersebut mengatakan ada beberapa hal yang bisa menjadi alternatif. Berikut beberapa rekomendasi budayawan:

1. Persiapan Matang

Jakarta
Persiapan matang salah satunya dengan membangun fasilitas (Sumber: Official Trans Jakarta)

Fuad menjelaskan, persiapan pemindahan ibukota haruslah matang. Dibutuhkan waktu panjang agar seluruh persiapan matang. "Beberapa negara yang memindahkan ibu kota negara membutuhkan waktu bertahun-tahun agar persiapannya matang.

Setidaknya butuh 25 tahun," ucap Fuad. Selama kurun waktu tersebut, pemerintah bisa studi banding dengan negara lain yang telah terlebih dahulu memindahkan ibu kota negaranya,mempersiapkan fasilitas dan infrastruktur di lokasi yang baru, hingga mengurus administrasi kementerian yang akan dipindahkan.

2. Menyelenggarakan Jejak Pendapat

Jakarta
Jakarta (Sumber: ANTARA FOTO/Wahyu Putro A)

Salah satu hal yang penting namun diabaikan kala menentukan calon ibu kota negara adalah penyelenggaraan jejak pendapat. Fuad mengatakan bahwa masyarakat luas perlu dilibatkan langsung dalam menentukan ibu kota negara.

"Jangan lupa loh, mereka yang masih aktif bekerja dan memiliki keluarga juga berhak menentukan suara untuk dipertimbangkan. Bayangkan saja, secara tiba-tiba menentukan Palangkaraya tanpa tanya masyarakat dulu. Bagaimana dengan masyarakat Sumatera yang merantau ke ibu kota? Jangan-jangan mereka keberatan kalau ibu kota dipindahkan karena tiket pesawat mahal dan mereka tidak bisa berkumpul dengan keluarga sering," bebernya.

3. Sosialisasi dan Adaptasi Sejak Dini

Jakarta
Adaptasi (Sumber: MP/Asropih)

Pemindahan ibu kota negara yang dilakukan dalam kurun waktu singkat membuat masyarakat tidak siap. Hal tersebut berpotensi menyebabkan pemberontakan oleh masyarakat yang tinggal di Jakarta. Selain itu, Jakarta sudah begitu melekat di hati masyarakat dunia sebagai ibu kota Indonesia. Pemindahan ibu kota jelas membuat banyak orang tidak familiar dengan ibu kota yang baru.

Untuk itu, Fuad merekomendasikan untuk sosialisasi dan adaptasi. "Negara-negara yang memindahkan ibu kota negaranya biasa mensosialisasikan calon ibu kota dengan cara mulai menggelar acara Internasional di kota tersebut. Misalnya, Myanmar yang mengadakan pagelaran fashion di ibu kota barunya, Malaysia yang kerap menyelenggarakan konferensi di Putrajaya, atau Brazil dengan lomba olahraganya," urainya. Dengan demikian, masyarakat setempat atau orang asing mulai terbiasa dengan calon ibu kota.

4. Pendekatan dengan Masyarakat Adat Calon Ibu Kota

Jakarta
Karakteristik Palangkaraya dan Jakarta jelas berbeda (Sumber: MP/Venansius Fortunatus)

Seperti yang telah disebutkan Yudhi, masyarakat Indonesia di seluruh pelosok negeri memiliki karakteristik berbeda. Kearifan lokal Jakarta dan Palangkaraya pun berbeda. Pemindahan ibu kota negara tak bisa serta merta dilakukan tanpa melakukan pendekatan dengan warga setempat.

"Kurangnya pendekatan dengan masyarakat dapat menyebabkan konflik antara masyarakat setempat dengan pendatang," tegasnya. Ia mengatakan untuk meminimalisir hal tersebut bisa dengan AMDAL budaya. (avia)

#HUT Jakarta #HUT Jakarta Ke-489 #Jakarta #DKI Jakarta #Pemindahan Ibu Kota
Bagikan
Ditulis Oleh

Iftinavia Pradinantia

I am the master of my fate and the captain of my soul

Berita Terkait

Indonesia
TB Simatupang Macet Parah, Uji Coba Tol Gratis Gerbang Fatmawati 2-Lebak Bulus Dimulai Sore Ini
Pengelola jalan tol telah bersedia membuka satu lajur di gerbang tol untuk kanalisasi lalu lintas dari arah Fatmawati menuju off ramp Lebak Bulus.
Wisnu Cipto - 1 jam, 36 menit lalu
TB Simatupang Macet Parah, Uji Coba Tol Gratis Gerbang Fatmawati 2-Lebak Bulus Dimulai Sore Ini
Indonesia
Tanggul Beton di Perairan Cilincing Berizin Resmi, Gubernur DKI Jakarta Pramono Prioritaskan Bantu Nelayan Terdampak
Telah mengantongi izin resmi dari Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP).
Dwi Astarini - Senin, 15 September 2025
Tanggul Beton di Perairan Cilincing Berizin Resmi, Gubernur DKI Jakarta Pramono Prioritaskan Bantu Nelayan Terdampak
Indonesia
TB Simatupang Macet, Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung Targetkan Proyek Rampung Akhir Oktober
. Berbagai infrastruktur pendukung seperti perbaikan drainase, saluran air, hingga penataan jalan akan dituntaskan dalam waktu singkat.
Dwi Astarini - Senin, 15 September 2025
TB Simatupang Macet, Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung Targetkan Proyek Rampung Akhir Oktober
Indonesia
Cuaca Jakarta 14 September 2025: Seluruh Wilayah Diprediksi Berawan, Ini Imbauan dari BMKG
Prakiraan cuaca untuk masing-masing wilayah sangat bervariasi
Angga Yudha Pratama - Minggu, 14 September 2025
Cuaca Jakarta 14 September 2025: Seluruh Wilayah Diprediksi Berawan, Ini Imbauan dari BMKG
Indonesia
Gubernur DKI Jakarta Pramono Ingin Presiden Prabowo Resmikan RDF Plant, Nilai Investasinya Gede
Pemerintah DKI tengah melakukan perbaikan fasilitas pengelolaan sampah RDF Plant.
Dwi Astarini - Jumat, 12 September 2025
Gubernur DKI Jakarta Pramono Ingin Presiden Prabowo Resmikan RDF Plant, Nilai Investasinya Gede
Indonesia
DPRD DKI Ingatkan Pembangunan Hunian Vertikal Harus Ramah Disabilitas
Pembangunan hunian vertikal merupakan jawaban atas keterbatasan lahan dan tingginya harga tanah di Jakarta.
Dwi Astarini - Jumat, 12 September 2025
DPRD DKI Ingatkan Pembangunan Hunian Vertikal Harus Ramah Disabilitas
Indonesia
Uji Coba Operasional RDF, Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung Minta Pengelola Undang Warga
Pembangunan RDF Plant di Rorotan memiliki tujuan baik mengatasi masalah sampah di Ibu Kota.
Dwi Astarini - Jumat, 12 September 2025
Uji Coba Operasional RDF, Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung Minta Pengelola Undang Warga
Indonesia
4 RT di Jakarta Selatan Terendam Banjir, Jumat (12/9) Malam
Banjir tersebut berada di Kelurahan Cilandak Barat 1 RT dengan ketinggian 90 cm dan Kelurahan Cilandak Timur 3 RT dengan ketinggian banjir capai 145 cm.
Dwi Astarini - Jumat, 12 September 2025
4 RT di Jakarta Selatan Terendam Banjir, Jumat (12/9) Malam
Indonesia
Dinas LH DKI Ingatkan Pelaku Usaha Wajib Kantongi Persetujuan Lingkungan
Bentuk komitmen nyata setiap usaha untuk menjaga kualitas lingkungan hidup dan kebersihan.
Dwi Astarini - Jumat, 12 September 2025
Dinas LH DKI Ingatkan Pelaku Usaha Wajib Kantongi Persetujuan Lingkungan
Indonesia
Pramono Tegaskan tak Ada Peningkatan Penyakit Campak
Pemerintah DKI melalui dinas kesehatan akan melakukan penanganan kasus campak agar tidak terus menyebar.
Dwi Astarini - Jumat, 12 September 2025
Pramono Tegaskan tak Ada Peningkatan Penyakit Campak
Bagikan