Gempa Donggala, BMKG Cabut Peringatan Dini Tsunami


Ilustrasi (Pixabay)
MerahPutih.Com - Status peringatan dini tsunami pascagempa berkekuatan 7,7 SR yang mengguncang Donggala, Sulawesi Tengah resmi dicabut Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG).
Berdasarkan informasi Humas BMKG di Jakarta, Jumat (28/9) peringatan dini tsunami dinyatakan berakhir pada puluk 17.36 WIB atau tepatnya sekitar setengah jam dari terjadinya gempa bumi.
Sebelumnya BMKG mengeluarkan peringatan dini tsunami untuk Sulawesi Tengah dan Sulawesi Barat.
Diperkirakan potensi tsunami di Donggala Bagian Barat dengan Siaga, Donggala Bagian Utara status Waspada, Sulbar, Mamuju Bagian Utara status Waspada dan Sulteng Kota-Palu Bagian Barat Waspada.
Gempa bumi terjadi pada pukul 17.02.44 WIB dengan pusat gempa di 18 Lintang Selatan dan 119.85 Bujur Timur dengan kedalaman 10 Kilometer.
Gempa bumi yang mengguncabng Kota Palu dan Donggala, Jumat petang, dilaporkan mengakibatkan seorang meninggal dunia dan 10 orang lainnya luka-luka dan kini dirawat di RSU Donggala.

Siaran pers BMKG yang dikutip Antara menyatakan, BPBD Kabupaten Donggala melaporkan tercatat satu orang meninggal dunia, 10 orang luka-luka dan puluhan rumah rusak.
Korban yang tewas dan luka-luka itu akibat tertimpa bangunan yang roboh.
Evakuasi masih dilakukan oleh petugas. Pendataan dan penanganan darurat masih dilakukan, tulis Sutopo Purwo Nugroho Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB dalam rilisnya.
Sebagian masyarakat masih berada di luar rumah. Mereka berada di tempat aman karena gempa susulan masih sering berlangsung.
Posko BNPB telah mengkonfirmasi ke BPBD Kabupaten Donggala terkait dampak gempa.
Gempa dirasakan di wilayah Kabupaten Donggala, Kota Palu dan Parigi Moutong. Secara umum gempa dirasakan berintensitas sedang selama 2-10 detik. Gempa dirasakan beberapa kali karena adanya gempa susulan.
Gempa dirasakan sangat keras terjadi di Kecamatan Sirenja, Kabupaten Donggala karena dekat dengan pusat gempa.
Beberapa rumah roboh dan rusak akibat gempa. Masyarakat panik dan berhamburan keluar rumah.
BMKG telah memutakhirkan kejadian gempa yang semula bermagnitudo 5,9 pada Skala Richter(SR) menjadi M6 SR dengan pusat gempa dua KM arah Utara Kota Donggala pada kedalaman 10 KM, Jumat, 28 September 2018, pukul 14.00.00 WIB.
Sumber gempa berasal dari sesar Palu Koro. Berdasarkan analisis peta, guncangan gempa bumi ini dilaporkan dirasakan di daerah Donggala IV MMI, Palu III MMI, Poso II MMI. Gempa tidak berpotensi tsunami.(*)
Baca berita menarik lainnya dalam artikel: Presiden Erdogan Desak Jerman Tetapkan Gerakan Gulen sebagai Organisasi Teroris
Bagikan
Berita Terkait
Prakiraan Cuaca BMKG Hari Ini, 24 September 2025: Mayoritas Wilayah Indonesia Diprediksi Hujan Ringan Hingga Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, 24 September 2025: Hujan Ringan akan Mengguyur Sebagian Wilayah Jakarta pada Sore dan Malam Hari

150 Juta Penduduk Indonesia Tinggal di Kawasan Rawan Gempa, 5 Juta di Wilayah Rentan Tsunami

Prakiraan Cuaca BMKG Hari Ini, 22 September 2025: Mayoritas Wilayah Indonesia Berpotensi Hujan

Prakiraan Cuaca Jakarta Selasa (23/9), BMKG: Pagi Cerah, Sore Hingga Malam Berawan

Gempa Bumi Terdeteksi di Kabupaten Bekasi, Getaran Terasa hingga Karawang

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, 22 September 2025: Siap-siap Payung! Hujan Ringan Mengguyur Sebagian Wilayah pada Sore dan Malam Hari.

Mayoritas Wilayah Indonesia Bakal Berawan Hingga Berawan pada Senin (22/9)

Prakiraan Cuaca Jakarta Minggu (21/9), BMKG: Pagi Berawan, Malam Hujan Ringan

Gempa Nabire Papua M 6,6 Sebabkan Jaringan Telekomunikasi Terputus dan Objek Vital Rusak
