Ganjar Unggul Dalam Survei Pemilih Kritis

Alwan Ridha RamdaniAlwan Ridha Ramdani - Senin, 28 Februari 2022
Ganjar Unggul Dalam Survei Pemilih Kritis

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo. (Foto: Antara)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MerahPutih.com - Survei Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) melakukan serangkaian survei nasional melalui telepon dan di-update terakhir pada tanggal 8—10 Februari 2022. Dalam survei kali ini, SMRC fokus pada kecenderungan Pilihan Presiden Pemilih Kritis Nasional.

Hasilnya, menunjukkan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo unggul atas calon-calon presiden lainnya di kelompok pemilih kritis jika pemilihan presiden pada pelaksanaan survei.

Baca Juga:

Jurus Sobat Anies dan Ganjar Milenial Center Berebut Simpati di Wilayah Gibran

Direktur Riset SMRC Deni Irvani mengatakan, target populasi survei ini adalah warga negara Indonesia yang berusia 17 tahun ke atas atau sudah menikah dan memiliki telepon/cellphone.

Dalam survei terakhir (8—10 Februari 2022), sampel sebanyak 1.268 responden dipilih secara acak dari populasi tersebut dengan metode double sampling dan random digit dialing.

Wawancara dengan responden melalui telepon oleh pewawancara yang terlatih. Margin of error survei sekitar 2,8 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen, asumsi simple random sampling.

Deni menjelaskan, pemilih yang memiliki telepon merupakan indikasi kelompok pemilih kritis. Mereka cenderung punya kesempatan lebih besar untuk mendapat informasi sosial politik dibanding yang tidak punya telepon.

"Oleh karena itu, kritis dalam menilai berbagai persoalan," katanya.

Jumlah pemilih kritis dengan indikasi pemilik telepon sekitar 72 persen dari populasi pemilih nasional. Pemilih kritis umumnya berasal dari kelompok warga di perkotaan, berpendidikan lebih tinggi, dan memiliki ketertarikan terhadap masalah politik. Mereka umumnya tidak mudah goyah, malah bisa memengaruhi pemilih lain.

Ia menaparkan, keunggulan Ganjar tersebut terlihat dalam berbagai simulasi pertanyaan: pilihan spontan (top of mind), simulasi semi terbuka 29 nama, simulasi tertutup 15 nama, simulasi tertutup 3 nama, hingga simulasi tertutup 2 nama.

Dalam jawaban spontan, Ganjar di urutan teratas dengan dukungan 19,9 persen di pemilih kritis. Selanjutnya, Prabowo Subianto (10,4 persen) yang seimbang dengan Anies Baswedan (9,8 persen). Calon-calon lain mendapat dukungan spontan di bawah 4 persen, sedangkan yang belum tahu 45,7 persen.

Dalam simulasi semi terbuka dengan 29 nama, Ganjar tetap di posisi teratas dengan dukungan 26,8 persen. Selanjutnya, Anies 13,9 persen, Prabowo 13,7 persen, Sandiaga Uno 5,8 persen, dan Ridwan Kamil 5,1 persen. Calon-calon lain di bawah 3 persen. sedangkan uang belum tahu 24 persen.

Dalam simulasi tertutup 15 nama, di survei terakhir (8—10 Februari 2022) Ganjar lagi-lagi unggul dengan dukungan 27,5 persen. Disusul Anies 14,8 persen, Prabowo 14,3 persen, Sandi 6,2 persen, dan Ridwan 5,9 persen. Calon-calon lain di bawah 3 persen, sedangkan yang belum tahu 21,8 persen.

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo. (Foto: Antara)
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo. (Foto: Antara)

Dalam simulasi 3 tertutup nama, Ganjar tetap unggul di kelompok pemilih kritis dengan dukungan 34,7 persen disusul Anies 23,3 persen dan Prabowo 21,9 persen, sedangkan yang belum tahu 20,1 persen. Begitu juga dalam simulasi 2 nama, Ganjar unggul atas Prabowo maupun Anies.

Jika yang bersaing hanya Ganjar vs Anies, Ganjar mendapat dukungan 40,4 persen dari pemilih kritis, unggul atas Anies yang mendapat 34,6 persen suara, sedangkan yang belum tahu 25 persen.

Jika yang bersaing hanya Ganjar vs Prabowo, Ganjar mendapat dukungan 41,9 persen dari pemilih kritis, unggul atas Prabowo yang mendapat dukungan 34,7 persen, sedangkan yang belum tahu 23,4 persen.

"Jika arah dukungan pemilih kritis terhadap calon-calon presiden tidak mengalami perubahan yang signifikan, Ganjar memiliki modal yang kuat pada Pemilihan Presiden 2024," papar Deni.

SMCR menemukan, dalam 2 tahun terakhir, dukungan pemilih kritis kepada Ganjar dalam simulasi semi terbuka naik dari 7,7 persen pada survei Mei 2020 menjadi 26,8 persen pada survei terakhir 8—10 Februari 2022.

Sejak April 2021, Ganjar konsisten berada di urutan teratas, sementara Anies dan Prabowo bersaing ketat memperebutkan posisi kedua setelah Ganjar. (Asp)

Baca Juga:

Survei LSP: Prabowo Capres Favorit Ungguli Anies dan Ganjar

#Pemilu #Pilpres #KPU #Survei
Bagikan

Berita Terkait

Indonesia
Ogah Buka Dokumen Capres-Cawapres, KPU Jadi Tidak Transparan
Rekam jejak yang buruk bisa berdampak langsung pada kualitas penyelenggaraan negara dan meningkatnya potensi korupsi.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 16 September 2025
Ogah Buka Dokumen Capres-Cawapres, KPU Jadi Tidak Transparan
Indonesia
KPU Minta Maaf Bikin Gaduh soal Dokumen Capres-Cawapres, Apresiasi Masukan Masyarakat
KPU akhirnya minta maaf atas kegaduhan dokumen capres-cawapres. KPU kini telah membatalkan keputusan tersebut untuk merahasikan dokumen capres dan cawapres.
Soffi Amira - Selasa, 16 September 2025
KPU Minta Maaf Bikin Gaduh soal Dokumen Capres-Cawapres, Apresiasi Masukan Masyarakat
Indonesia
KPU Batalkan Aturan Kerahasiaan 16 Dokumen Syarat Capres-Cawapres, Termasuk Soal Ijazah
Keputusan pembatalan itu dilakukan setelah KPU telah berkoordinasi dengan sejumlah lembaga negara lainnya.
Wisnu Cipto - Selasa, 16 September 2025
KPU Batalkan Aturan Kerahasiaan 16 Dokumen Syarat Capres-Cawapres, Termasuk Soal Ijazah
Indonesia
Ijazah Capres/Cawapres tak Ditampilkan ke Publik, Roy Suryo: ini Seperti Beli Kucing dalam Karung
Roy Suryo menilai, dengan kebijakan itu, masyarakat tidak bisa melihat profil maupun latar belakang calon pemimpin negara.
Dwi Astarini - Selasa, 16 September 2025
Ijazah Capres/Cawapres tak Ditampilkan ke Publik, Roy Suryo: ini Seperti Beli Kucing dalam Karung
Indonesia
KPU Tutup Akses Dokumen Capres-Cawapres, DPR Ibaratkan Beli Kucing dalam Karung
Pejabat publik harus berani tampil terbuka termasuk riwayat hidupnya.
Dwi Astarini - Selasa, 16 September 2025
KPU Tutup Akses Dokumen Capres-Cawapres, DPR Ibaratkan Beli Kucing dalam Karung
Indonesia
KPU Tepis Rumor Penyembunyian Ijazah Sengaja untuk Lindungi Capres/Cawapres
Aturan itu menyesuaikan Undang-Undang Keterbukaan Informasi Publik.
Dwi Astarini - Selasa, 16 September 2025
KPU Tepis Rumor Penyembunyian Ijazah Sengaja untuk Lindungi Capres/Cawapres
Indonesia
Kebijakan KPU Batasi Akses Ijazah Capres/Cawapres, Pengamat Politik: Berpotensi Langgar Keterbukaan Publik
Pengamat menilai kebijakan KPU berisiko meloloskan calon pemimpin dengan ijazah palsu.
Ananda Dimas Prasetya - Senin, 15 September 2025
Kebijakan KPU Batasi Akses Ijazah Capres/Cawapres, Pengamat Politik: Berpotensi Langgar Keterbukaan Publik
Indonesia
KPU tak Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, Pengamat: Berpotensi Langgar Undang-undang
KPU tak membuka ijazah capres-cawapres ke publik. Pengamat politik, Jerry Massie, mengkritik kebijakan tersebut. Ia menyebut KPK berpotensi melanggar Undang-undang.
Soffi Amira - Senin, 15 September 2025
KPU tak Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, Pengamat: Berpotensi Langgar Undang-undang
Indonesia
Istana Tidak Bakal Ikut Campur Soal Larangan Dokumen Capres Cawapres Dikunci KPU
Aturan terkait dokumen capres-cawapres menjadi kewenangan KPU.
Alwan Ridha Ramdani - Senin, 15 September 2025
Istana Tidak Bakal Ikut Campur Soal Larangan Dokumen Capres  Cawapres Dikunci KPU
Indonesia
16 Dokumen Syarat Pendaftaran Capres-Wawapres Tertutup Bagi Publik, Termasuk Fotokopi Ijazah
Keputusan KPU tersebut sejalan dengan Pasal 2 ayat (4) Undang-Undang Nomor 14 tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik
Alwan Ridha Ramdani - Senin, 15 September 2025
16 Dokumen Syarat Pendaftaran Capres-Wawapres Tertutup Bagi Publik, Termasuk Fotokopi Ijazah
Bagikan