Kesehatan

Fakta-Fakta Tentang Olahraga yang 'Katanya' Bisa Membuat Badan Kamu Lebih Tinggi

Raden Yusuf NayamenggalaRaden Yusuf Nayamenggala - Selasa, 15 Oktober 2019
Fakta-Fakta Tentang Olahraga yang 'Katanya' Bisa Membuat Badan Kamu Lebih Tinggi

Kenali fakta-fakta tentang olahraga peninggi badan (Foto: emirateswomen)

Ukuran:
14
Audio:

BANYAK cara untuk mendapatkan postur tubuh yang ideal, baik berat badan maupun tinggi badan. Salah satunya ialagh dengan mempraktikkan olahraga peninggi badan.

Namun, sebelum kamu mempraktikan olahraga untuk mengoptimalkan pertumbuhan tinggi badanmu, sebaiknya pahami terlebih dahulu faktor apa saja yang bisa berpengaruh pada postur tubuh.

Baca Juga:

Sederhana, Naik-Turun Tangga Bikin Otak Sehat

Karena perlu dipahami, tinggi badan sangat bergantung pada pola pertumbuhan, serta anggota keluarga yang diturunkan, khususnya orang tua.

Kini banyak tutorial online yang mengklaim, jika jenis olahraga tertentu mempunyai keberhasilan tinggi sebagai olahraga peninggi badan. Tapi pada faktanya, usai masa pertumbuhanmu selesai, olahraga seperti itu sebetulnya tak mampu lagi membuat seseorang menjadi lebih tinggi.

Kenali usia-usia masa pertumbuhan (Foto: pixabay/keithjj)

Kamu harus bisa memahami batas pertumbuhan pada laki-laki, biasanya di usia 16 tahun. Sedangkan untuk perempuan biasanya antara umur 14-15 tahun, setelah 2-3 tahun menstruasi dimulai. Jadi bagi kamu atau anak kamu yang masih dalam masa pertumbuhan, kemungkinan besar memiliki peluang untuk melakukan latihan atau olahraga peninggi badan.

Baca Juga:

Makan Siang di Meja Kantor Ternyata tak Bagus

Olahraga tersebut antara lain yaitu latihan kekuatan (push-up & sit-up), Olahraga Kelenturan (Yoga), dan Latihan Aerobik (Lompat Tali, bersepeda, berenang, berjalan, bermain tenis atau basket).

Seperti yang dilansir dari laman alodokter. Pada dasarnya olahraga yang ruti dilakukan mempunyai banyak manfaat. Diantaranya yakni bisa memperkuat tulang otot, menjaga berat badan ideal, dan mengoptimalkan produksi hormon pertumbuhan.

Berenang di usia pertumbuhan bisa membuat tubuhmu lebih tinggi (Foto: pixabay/1209)

Karena itulah mengapa anak dalam masa pertumbuhan disarankan untuk selalu aktif. Setidaknya meluangkan waktu sekitar 1 jam setiap harinya untuk berolahraga atau latihan fisik.

Tapi, selain fokus pada olahraga peninggi badan, ada sejumlah faktor lainnya yang harus diperhatikan. Yakni mengonsumsi pola makan sehat dan bergizi simbang. Selain itu nutrisi dalam tubuh pun memainkan peran penting terhadap kesehatan tubuh kamu.

Selain olahraga, jangan lupa juga perhatikan asupan makanan yang tinggi vitamin serta protein (Foto: pixabay/silviarita)

Karena itu, penuhilah beragam nutrisi, vitamin mulai dari mengonsumsi buah segar dan sayuran setiap hari. Jangan lupa juga untuk mengonsumsi makanan tinggi protein dan mengurangi konsumsi gula serta lemak jenuh.

Selain itu, penting juga memperbanyak mengonsumsi makanan dan minuman yang mengandung vitamin D. Karena itu sangat bermanfaat untuk kesehatan tulang. Antara lain yaitu ikan tuna, susu serta telur.

Adapun hal-hal penting yang perlu kamu ingat. Yaitu jangan mudah percaya dengan produk peninggi badan, baik itu susu maupun suplemen. (Ryn)

Baca Juga:

Deretan Zodiak yang Pintar Membimbing Kekasih

#Olahraga #Kesehatan #Peninggi Badan
Bagikan
Ditulis Oleh

Raden Yusuf Nayamenggala

I'm not perfect but special

Berita Terkait

Indonesia
Pramono Tegaskan tak Ada Peningkatan Penyakit Campak
Pemerintah DKI melalui dinas kesehatan akan melakukan penanganan kasus campak agar tidak terus menyebar.
Dwi Astarini - Jumat, 12 September 2025
Pramono Tegaskan tak Ada Peningkatan Penyakit Campak
Olahraga
Chelsea Hadapi 74 Dakwaan Terkait dengan Pembayaran Agen, Terancam Sanksi Denda hingga Larangan Transfer
Namun, kerja sama tinggi yang ditunjukkan klub akan menjadi pertimbangan sehingga mereka tidak berharap terkena hukuman berupa sanksi olahraga.
Dwi Astarini - Kamis, 11 September 2025
Chelsea Hadapi 74 Dakwaan Terkait dengan Pembayaran Agen, Terancam Sanksi Denda hingga Larangan Transfer
Olahraga
Bangga Banget! Indonesia Bawa Pulang 4 Emas di World Cup Beach Woodball Championship 2025
Tim Woodball Indonesia berhasil membawa pulang 4 emas di World Cup Beach Woodball Championship 2025.
Soffi Amira - Kamis, 11 September 2025
Bangga Banget! Indonesia Bawa Pulang 4 Emas di World Cup Beach Woodball Championship 2025
Indonesia
Dinkes DKI Catat 218 Kasus Campak hingga September, tak Ada Laporan Kematian
Langkah cepat yang diambil jajaran Dinkes DKI untuk mencegah penyakit campak salah satunya ialah melalui respons penanggulangan bernama ORI (Outbreak Response Immunization).
Dwi Astarini - Selasa, 09 September 2025
Dinkes DKI Catat 218 Kasus Campak hingga September, tak Ada Laporan Kematian
Lifestyle
Bela Negara Run 2025 Sukses Digelar, Menyatukan Olahraga dan Patriotisme
Bela Negara Run 2025 sukses digelar. Acara ini menjadi ajang reuni alumni Universitas Pertahanan (Unhan RI).
Soffi Amira - Minggu, 07 September 2025
Bela Negara Run 2025 Sukses Digelar, Menyatukan Olahraga dan Patriotisme
Indonesia
Makin Naik Kelas, Kejurnas Layangan Aduan 2025 Resmi Digelar!
Kejurnas Layangan Aduan 2025 kini resmi digelar. Nantinya, atlet akan menggunakan teknik, analisa, hingga stamina.
Soffi Amira - Minggu, 07 September 2025
Makin Naik Kelas, Kejurnas Layangan Aduan 2025 Resmi Digelar!
Indonesia
DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong
Lonjakan kasus malaria yang kembali terjadi setelah daerah tersebut sempat dinyatakan eliminasi pada 2024 itu harus menjadi perhatian serius pemerintah pusat dan daerah.
Dwi Astarini - Kamis, 04 September 2025
DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong
Lifestyle
Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut
Stres dapat bermanifestasi pada gangguan di permukaan kulit.
Dwi Astarini - Kamis, 04 September 2025
Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut
Dunia
Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat
Menkes AS juga menghapus program pencegahan penyakit yang krusial.
Dwi Astarini - Rabu, 03 September 2025
Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat
Lifestyle
Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular
Mereka yang membatasi makan kurang dari delapan jam sehari memiliki risiko 135 persen lebih tinggi meninggal akibat penyakit kardiovaskular.
Dwi Astarini - Selasa, 02 September 2025
Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular
Bagikan