DKI Jakarta Catat Inflasi 0,57 Persen, BI Ungkap Faktor Pemicunya
Ilustrasi. Foto: Gerd Altmann/Pixabay
MerahPutih.com - Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi DKI Jakarta melaporkan bahwa tingkat inflasi di Ibu Kota pada Juli 2022 sebesar 0,57 persen (mtm), atau lebih tinggi dari bulan bulan sebelumnya.
Kepala Perwakilan BI Provinsi DKI Jakarta, Onny Widjanarko menerangkan, naiknya inflasi pada Juli didorong oleh kenaikan harga pada kelompok makanan, minuman dan tembakau; kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar; serta kelompok transportasi.
Baca Juga
"Secara tahunan, inflasi Indeks Harga Konsumen (IHK) DKI pada Juli 2022 tercatat sebesar 3,50 persen (yoy), lebih rendah dibandingkan inflasi nasional 4,94 persen (yoy)," ucap Onny di Jakarta, Rabu (3/8).
Sementara itu, secara akumulasi Januari-Juli 2022, inflasi tahun kalender di DKI Jakarta mencapai 2,52 persen (ytd), juga lebih rendah dibandingkan nasional 3,85 persen (ytd) serta terendah dibandingkan Provinsi lainnya di Jawa.
Kelompok makanan, minuman dan tembakau pada Juli 2022 mengalami inflasi sebesar 1,05 persen (mtm) sehingga memberikan andil sebesar 0,24 persen terhadap inflasi IHK.
Inflasi pada kelompok tersebut terutama bersumber dari komoditas cabai merah (0,09 persen), daging ayam ras (0,04 persen), bawang merah (0,03 persen), dan cabai rawit (0,02 persen) seiring dengan penurunan pasokan akibat gagal panen di daerah sentra karena tingginya curah hujan.
Sementara itu, kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar mengalami inflasi sebesar 0,56 persen (mtm) dengan andil sebesar 0,12 persen terhadap inflasi IHK.
"Inflasi pada kelompok tersebut terutama bersumber dari komoditas bahan bakar rumah tangga (0,06 persen) sejalan dengan meningkatnya harga LPG non subsidi," urainya.
Baca Juga
Adapun kelompok transportasi juga mengalami inflasi sebesar 0,83 persen (mtm) sehingga memberikan andil sebesar 0,09 persen terhadap inflasi IHK. Inflasi pada kelompok tersebut terutama bersumber dari komoditas angkutan udara (0,05 persen) sejalan dengan kenaikan harga avtur.
Laju inflasi DKI Jakarta pada bulan Juli 2022 yang terkendali tidak terlepas dari hasil koordinasi dan langkah-langkah yang dilakukan oleh Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) DKI.
Selama Juli 2022, TPID DKI Jakarta telah melakukan berbagai kegiatan antara lain program pangan bersubsidi, pasar murah dan operasi pasar di berbagai wilayah di Jakarta untuk beberapa bahan pangan pokok, penguatan kerja sama antardaerah (KAD) antara lain untuk komoditas beras dan daging sapi.
Lalu, optimalisasi penggunaan kanal online oleh BUMD Pangan untuk memberikan kemudahan masyarakat dalam mendapatkan bahan pangan dengan harga yang lebih terjangkau, peningkatan kolaborasi baik secara G2G dan B2B terutama untuk menajemen stok pangan
Serta High Level Meeting dan Capacity Building TPID pada 21 Juli 2022 untuk merumuskan kebijakan pengendalian inflasi di tengah ancaman risiko krisis pangan, krisis energi, dan krisis keuangan global.
"Ke depan, koordinasi antara Bank Indonesia, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dan Pemerintah Pusat melalui TPIP dan forum-forum strategis lainnya akan terus diperkuat dalam upaya mendukung pengendalian inflasi DKI Jakarta dan tercapainya sasaran inflasi nasional sebesar 3,0 ± 1 persen," ucapnya. (Asp)
Baca Juga
Bagikan
Asropih
Berita Terkait
Purbaya Jaga Daya Beli Warga, Pertumbuhan Ekonomi Harus Ciptakan Lapangan Kerja
Alasan Aktivitas Belanja dan Perjalanan Warga Melambat di Triwulan III 2025
Ekonomi Tumbuh 5,04 Persen, Konsumsi Rumah Tangga Jadi Pendorong Utama
Kebijakan Ini Diyakini Airlangga Pada Kuartal VI 2025 Jadi Pendorong Pertumbuhan Ekonomi Tertinggi
Menko Airlangga Malah Senang Emas Sumbang Inflasi Terbesar, Ini Alasannya
Harga Emas Perhiasan Picu Lonjakan Inflasi RI, Tertinggi dalam 26 Bulan
Ekspor Dinilai Bagus, Tapi Ekonomi Indonesia Hanya Tumbuh 5,5 Persen
Indonesia Inflasi 0,28 di Oktober, Sumut Alami Inflasi Tertinggi Capai 4,97 Persen
Realisasi Investasi Indonesia Triwulan III Tahun 2025 Tembus Rp491,4 Triliun
Kendalikan Harga, Inflasi Dipantau Setiap Minggu