Ditiadakan Gage di Lokasi Wisata Gunungkidul Khusus Bus Wisata


Sitem ganjil genap tetap berlaku kecuali bus pariwisata. (Foto: Unsplash/RINZ WE)
PEMERINTAH Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, menghilangkan sistem ganjil-genap (gage) khusus bus pariwisata yang akan masuk ke objek wisata di wilayah ini. Jadi penerapan gage tetap berlaku untuk mobil pribadi.
"Kebijakan ini hanya berlaku untuk kendaraan bus pariwisata, sedangkan mobil pribadi dan angkutan wisatawan dengan plat hitam tetap berlaku sistem ganjil-genap," tegas Kepala Bidang Pengembangan Destinasi Wisata, Dinas Pariwisata Gunung Kidul Supriyanto di Gunung Kidul, Senin (8/11).
Baca Juga:

Namun demikian, seluruh penumpang bus wajib memenuhi persyaratan misalnya wajib sudah divaksinasi COVID-19 dosis pertama atau hasil test swab, memakai masker serta mendownload aplilasi pedulilindungi. Petugas tetap akan memeriksa seluruh persyaratan sebelum masuk ke lokasi wisata.
Tujuan skrining ini agar wisatawan mempersiapkan diri saat berwisata, sudah divaksin, dan menerapkan protokol kesehatan. Hal ini sebagai upaya menuju pariwisata yang sehat. Pengunjung datang dalam keadaan sehat, demikian saat pulang.
"Kebijakan persyaratan tersebut tetap akan terus diberlakukan dalam rangka mencegah penyebaran COVID-19 di sektor pariwisata," katanya.
Sebelumnya, Pemkab Gunung Kidul mengeluarkan kebijakan setiap akhir pekan, Sabtu dan Minggu, memberlakukan sistem ganjil-genap menuju objek wisata. Namun berdasarkan evaluasi, kebijakan memberatkan bagi bus pariwisata.
Baca Juga:
Kemenparekraf Gandeng ‘Ride Hailing’ untuk Pulihkan Wisata Bali

Kapolres Gunung Kidul AKBP Aditya Galayudha Ferdiansyah mengatakan pihaknya telah menginstruksikan jajarannya untuk meningkatkan keamanan di Jalur Jalan Lintas Selatan (JJLS) yang menuju kawasan pantai.
"Langkah ini sebagai upaya menekan gangguan keamanan ketertiban masyarakat (kamtibmas) yang akhir-akhir ini marak terjadi. Ada beberapa kejadian, khususnya saat libur akhir pekan. Terakhir, kaca mobil warga pecah karena dilempar batu oleh rombongan pemotor yang melintas,” kata Aditya.
Ia mengatakan gangguan kamtibmas di JJLS bukan hanya aksi pelemparan batu. Namun juga ulah geng motor yang meresahkan para pengguna jalan. Biasanya geng motor ini melakukan balap liar dan menggunakan bahu jalan. (Patricia Vicka/Yogyakarta)
Baca Juga:
Bagikan
Patricia Pur Dara Vicka
Berita Terkait
Aji Mumpung Banget ini, Seoul Tawarkan Paket Wisata dengan Kelas Tari 'KPop Demon Hunters'

Airbnb & SEVENTEEN Hadirkan Pengalaman Eksklusif di Seoul, LA, dan Tokyo, Bikin Pengalaman tak hanya Konser Biasa

Cara Ramah Pulau Jeju Ingatkan Wisatawan yang Bertingkah, tak ada Hukuman

PSI Tolak Rencana Pramono Buka Ragunan hingga Malam Hari, Pertanyakan Kesiapan Fasilitas

Penyegelan Pulau Reklamasi di Perairan Gili Gede Lombok Tunggu Hasil Observasi Lapangan

Serba-serbi Gunung Tambora, Pesona Jantung Konservasi Alam Khas Indonesia Timur

Korea Utara Buka Resor Pantai Baru demi Cuan di Tengah Sanksi Ketat

Tidak Perlu Ribet Isi Berbagai Aplikasi Pulang Dari Luar Negeri, Tinggal Isi ALL Indonesia

Dibekali Kemampuan Bahasa Asing, Personel Satpol PP DKI Jakarta Dikerahkan ke Kawasan Wisata dan Hiburan

Menelusuri Jakarta Premium Outlets, Ruang Belanja Baru yang Mengusung Keberlanjutan dan Inklusi
