Disebut Restui Moeldoko Rebut Demokrat, Mahfud MD: Isu Aneh


Agus Harimurti Yudhoyono ketika menyerahkan SK rekom kepada Mohammad Idris dan Imam Budi Hartono.(Foto: Antara))
MerahPutih.com- Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan Mahfud MD angkat suara soal adanya rencana mengkudeta Partai Demokrat dengan menempatkan Kepala Kantor Staf Presiden Moeldoko sebagai Ketua Umum Partai untuk bertarung dalam Pilpres 2024.
Mahfud MD di akun Twitter-nya, Selasa (2/2), menepis tudingan terlibat isu kudeta Partai Demokrat. Dia menyebut isu itu aneh.
"Ada isu aneh, dikabarkan beberapa menteri, termasuk Menkopolhukam Mahfud MD, merestui Ka KSP Moeldoko mengambil alih Partai Demokrat dari AHY melalui KLB," kata Mahfud MD.
Baca Juga:
Ada Upaya Menjegal AHY Jelang Pilpres 2024
Mahfud kaget dikaitkan dengan isu kudeta Partai Demokrat. Dia meyakinkan publik bahwa tak pernah membicarakan kudeta PD dengan Moeldoko, apalagi merestuinya.
"Wah, mengagetkan, yakinlah saya tak pernah berbicara itu dengan Pak Moeldoko maupun dengan orang lain. Terpikir saja tidak, apalagi merestui," sebut Mahfud Md.
Menurut Mahfud, di era demokrasi yang sangat terbuka dan dikontrol oleh masyarakat seperti sekarang ini, hal tersebut sulit dilakukan.
"Sulit dipercaya kepemimpinan partai, apalagi partai besar seperti PD bisa dikudeta seperti itu. Jabatan menko tentu tak bisa digunakan dan pasti tidak laku untuk memberi restu. Yang penting internal PD sendiri solid," tuturnya.
Sebelumnya, Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menyatakan bahwa ada gerakan pengambilalihan paksa kepemimpinan Partai Demokrat melalui kongres luar biasa.
AHY menyebut ada orang di lingkaran Presiden Joko Widodo atau Jokowi yang terlibat. Ia awalnya tak menyebut nama.

Belakangan, Politikus Demokrat Rachland Nashidik menyebut nama Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko ikut terlibat. Menanggapi tuduhan tersebut, Moeldoko melakukan konferensi pers.
Tak ada bantahan tegas dari Moeldoko, namun ia menekankan bahwa isu ini tidak ada kaitannya dengan Istana dan Presiden Jokowi. Hal ini, ujar dia, merupakan urusan personal.
Petinggi Demokrat Rachland Nashidik kemudian mencuit dalam Twitternya.
"KSP Moeldoko menyatakan aksi memalukan ini tanggungjawabnya sendiri. Tapi dia menyebut Kepala BIN, Kapolri, Menhukham dan Menko Polhukam Mahfud Md, bahkan "Pak Lurah" merestui. Para pejabat negara itu perlu juga angkat bicara. Apa iya ini semua tanpa restu "Pak Lurah?" cuit @RachlanNashidik. (Knu)
Baca Juga:
Moeldoko Ingatkan AHY: Jangan Ganggu Pak Jokowi, ini Urusan Saya!
Bagikan
Joseph Kanugrahan
Berita Terkait
Gabung Tim Reformasi Polri, Mahfud Md Ingin Benahi Kultur Internal Korps Bhayangkara

Presiden Prabowo Bentuk Komisi Reformasi Polri, Mahfud Md Masuk Kandidat Utama
[HOAKS atau FAKTA] : Prabowo Lantik Mahfud Md jadi Jaksa Agung untuk Berantas Pejabat yang Korupsi
![[HOAKS atau FAKTA] : Prabowo Lantik Mahfud Md jadi Jaksa Agung untuk Berantas Pejabat yang Korupsi](https://img.merahputih.com/media/84/b7/b6/84b7b638ba8344d0858412813899c68f_182x135.png)
Banjir Bali Disebabkan Kerusakan Lingkungan, AHY Khawatirkan Sektor Pariwisata Jadi Terganggu

AHY Ungkap Rahasia di Balik Program Koperasi Prabowo! Jutaan Warga Bisa Langsung Kaya Mendadak

Geger Kematian Balita di Sukabumi, Demokrat: Bukti Gagalnya Negara Lindungi Rakyat Miskin

Kata Puan soal Gibran tak Salami AHY: Jangan Berspekulasi, Berpikir Positif Saja

Tegaskan Roy Suryo Sudah Mundur Sejak 2019, Demokrat Sebut Ada Upaya Adu Domba SBY dengan Jokowi

Mahfud MD Sarankan Semua Menteri Baca Paradoks Indonesia Karya Prabowo Biar Lolos dari Bui

Ketum Demokrat AHY Kukuhkan Ikatan Alumni Akademi Demokrat di Jakarta
