Dikritik Pakar Transportasi, Kendaraan Wisata Listrik Tetap Dibanjiri Penumpang
Kendaraan wisata listrik melayani penumpang di kawasan wisata Keraton Surakarta dan Pasar Gede, Sabtu (15/1). (MP/Ismail)
MerahPutih.com - Dinas Perhubungan (Dishub) Solo, Jawa Tengah menegaskan minat masyarakat untuk mencoba kendaraan wisata listrik sangat tinggi. Hal itu dapat dilihat dari daftar antrean penumpang.
Kepala Dinas Perhubungan Solo Hari Prihatno mengatakan, kendaraan wisata listrik mulai dioperasikan pada tanggal 1 Januari. Selama dioperasikan, ternyata mendapatkan sambutan positif dari masyarakat Solo dan wisatawan, meskipun sebelumnya sempat menjadi kontroversi.
"Kendaraan wisata berbahan bakar listrik sangat diminati masyarakat dan wisatawan. Ini tentunya bagus karena wisatawan tahun ini akan lebih banyak datang ke Solo," kata Hari, Sabtu (15/1).
Baca Juga:
Jawaban Gibran Dikritik Pakar Transportasi Soal Operasional Mobil Listrik Wisata
Ia mengatakan, kendaraan wisata dengan kapasitas tujuh penumpang tersebut beroperasi sebanyak tiga kali dengan tiga rute wisata yang sudah disediakan oleh Pemkot Solo. Untuk saat ini, kendaraan yang dikhususkan bagi wisatawan tersebut hanya beroperasi di hari-hari tertentu yakni hari Sabtu, Minggu, dan tanggal merah.
"Ada empat unit yang kami operasikan, dua yang lain untuk cadangan. Permintaan yang paling banyak rute Manahan," papar dia.
Terkait tingginya permintaan masyarakat tersebut, lanjut dia, Pemkot berharap agar instansi terkait yakni Dinas Pariwisata bisa menambah objek wisata yang bisa dikunjungi wisatawan.
"Tentunya ini peluang untuk lebih dikembangkan lagi. Kalau perlu Dinas Pariwisata membuat space baru, misalnya di Plaza Manahan ada foto booth," ucap dia.
Baca Juga:
Bea dan Cukai Solo Usulkan Ciu Dilegalkan
Ia menambahkan, ada ratusan orang yang mengantre untuk naik kendaraan wisata ini. Bahkan, yang mengantre tersebut datang dari wisatawan luar daerah.
Wakil Wali Kota Solo Teguh Prakosa mengatakan, perlu kesadaran dari pengguna jalan yang lain untuk menyukseskan operasional kendaraan wisata tersebut. Melihat kendaraan ini saat jalan memang butuh perhatian kendaraan lain.
"Kami berharap jika ada kendaraan wisata melintas, pengguna kendaraan lain bisa bersabar memberikan jalan," tandasnya.
Sebelumnya, pengamat transportasi dari Universitas Katolik (Unika) Soegijapranata Semarang, Djoko Setijowarno menyoroti mobil klasik listrik wisata yang dioperasikan Pemkot Solo.
Menurut Djoko, beroperasinya mobil listrik wisata di jalan raya Kota Solo itu berpotensi melanggar hukum atau Undang-Undang (UU) No 22/2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (UULAJ).
Djoko menyarankan, Pemerintah Kota Surakarta mengoperasikan mobil listrik wisata hanya di kawasan tertutup atau bukan di jalan raya. (Ismail/Jawa Tengah)
Baca Juga:
Tinjau Progres Program Solo Smart City, Kakorlantas Polri Temui Gibran
Bagikan
Berita Terkait
Anak Tertua PB XIII Ogah Tanggapi Purbaya Deklarasi sebagai PB XIV
Hasil Lab Nyatakan Halal, Bakso Viral di Solo Buka Kembali dan Bagikan 450 Porsi Gratis
Polres Sukoharjo Temukan Buah Impor Menu MBG Mengandung Sianida
Bakso Solo Viral Terbukti Halal, Pemkot Pastikan dengan Hasil Lab
Jokowi Melepas Jenazah PB XIII di Loji Gandrung, Diberangkatkan ke Makam Raja Imogiri
Jenazah PB XIII Diberangkatkan ke Imogiri, Diawali Sambutan Duka dari Putra Mahkota dan Tradisi Brobosan
Purbaya Kukuhkan Diri sebagai Paku Buwono XIV di Hadapan Jenazah PB XIII
Putra Mahkota Ambil Sumpah Sebagai Paku Buwono XIV Dihadapan Jenazah Ayahnya
Tunggu 40 Hari, Tedjowulan Akan Kumpulkan Kerabat Keraton Bahas Suksesi Raja Solo
Keluarga Inti Patuhi Amanah PB XIII Dukung Gusti Purbaya Penerus Takhta Raja Solo