Denmark Pasok Ukraina Rudal Antikapal Harpoon


Anggota Korps Sukarelawan Ukraina menembakkan howitzer, saat serangan Rusia ke Ukraina terus berlanjut, di Zaporizhzhia, Ukraina (28/3/2022). (ANTARA/Reuters/Stanislav Yurchenko/aww)
MerahPutih.com - Pasukan Ukraina terus mendapatkan pasokan persenjataan dari berbagai negara, untuk bisa bertahan dari serangan Rusia. Ukraina mulai menerima rudal antikapal Harpoon dari Denmark dan meriam howitzer dari Amerika Serikat.
Menteri Pertahanan Ukraina Oleksiy Reznikov mengatakan, kiriman itu akan memperkuat pasukan Ukraina melawan invasi Rusia.
Baca Juga:
Menlu Retno Bahas Perang Rusia Ukraina Dengan Perwakilan PBB di Bali
"Pertahanan pesisir negara kami tidak hanya akan diperkuat oleh rudal Harpoon, rudal itu akan digunakan oleh tim terlatih Ukraina," tulis Reznikov di akun Facebook miliknya.
Rudal Harpoon akan dioperasikan bersama rudal Neptune Ukraina untuk mempertahankan wilayah pesisir negara tersebut, termasuk pelabuhan selatan Odesa.
Harpoon adalah rudal antikapal yang dapat beroperasi di segala cuaca dan menggunakan pelacak radar aktif serta mampu terbang tepat di atas air untuk menghindari cegatan. Rudal itu dapat diluncurkan dari kapal, kapal selam, pesawat atau artileri pesisir.
Usai meluncurkan invasi ke Ukraina pada 24 Februari, Rusia memberlakukan blokade laut di pelabuhan Ukraina. Akibatnya, ekspor biji-bijian penting terhambat.
Reznikov mengatakan pasokan rudal Harpoon merupakan hasil kerja sama sejumlah negara. Selain itu, AS memastikan negara tersebut juga akan memasok rudal untuk Ukraina.
Menurut Menhan Rusia, Ukraina juga mendapat berbagai artileri berat seperti meriam howitzer M109 buatan AS yang memungkinkan militer Ukraina menyerang target dari jarak yang lebih jauh. (*)
Baca Juga:
Presidensi G20 Punya Tanggung Jawab Sikapi Dampak Ekonomi Perang Rusia-Ukraina
Bagikan
Alwan Ridha Ramdani
Berita Terkait
Mikrofon Bocor, Xi Jinping dan Vladimir Putin Terekam Ngobrolin Transplantasi Organ dan Kehidupan Abadi

Bertemu di Beijing, Rusia dan Korut Bakal Tingkatkan Hubungan Bilateral Bikin Program Jangka Panjang

Ketemu Kim Jong-un di China, Putin Berterima Kasih karena Prajurit Korea Utara Bertempur di Ukraina

Respons Pernyataan Trump, Moskow Sebut Rusia, China, dan Korut Tidak Berkomplot Melawan Amerika Serikat

China Pamer Kekuatan Militer dalam Parade Peringatan 80 Tahun Berakhirnya Perang Dunia II

Komentari Eks Marinir Jadi Tentara Bayaran, Dubes Rusia Sebut Pihaknya tak Lakukan Rekrutmen

Eks Marinir Satria Kumbara Bukan Direkrut, Rusia Tegaskan Konsekuensi Tanggung Sendiri

Pertama Kali dalam 500 Tahun Gunung Berapi Rusia Meletus, Ahli Sebut Terkait dengan Gempa Besar

Otoritas Kamchatka Umumkan Pencabutan Peringatan Tsunami

Peringatan Tsunami Terdengar, Pekerja Pembangkit Fukushima Jepang Segera Dievakuasi
