Damaikan Jempol Waspada Hoaks Perang Rusia-Ukraina

Yudi Anugrah NugrohoYudi Anugrah Nugroho - Selasa, 22 Maret 2022
Damaikan Jempol Waspada Hoaks Perang Rusia-Ukraina

Ilustrasi berita hoaks. (Pixabay-Memyselfaneye)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

POTONGAN gambar memperlihatkan rombongan tentara bersiaga tempur di dekat bangkai kendaraan bermotor dengan judul Sokong Ukraina Mati-Matian, Secepat Kilat TNI Gempur Militer Rusia di Wilayah Ini tiba ke saluran siaga Jakarta Lawan Hoaks (Jala Hoaks).

Laporan warga berupa tangkapan layar diduga hoaks tersebut langsung ditindaklanjuti. "Polanya kelihatan banget, dari thumbnails dan judul apalagi pilihan diksinya sangat khas hoaks di Youtube," kata Fact Checker Jala Hoaks Muhammad Khairil ketika menelusuri sumber primer laporan tersebut, kepada Merahputih.com.

Baca Juga:

Tak Pandang Bulu, Play Store Tindak Tegas Aplikasi dengan Iklan Menjengkelkan

Khairil lantas menemukan video tersebut di Youtube lalu menontonnya secara penuh sebagai bahan analisa. Ia lantas mencari video pembanding, kemudian memeriksa fakta di dalam video melalui sumber berita terpercaya baik dalam dan luar negeri.

Dari hasil analisanya, video tersebut masuk kategori konten manipulasi berisi suntingan footage dan narasi tidak sesuai. "Konten dimanipulasi begini paling sering muncul di Youtube. Tujuannya menarik emosi seseorang, menggiring opini sesat, lalu jadi bahan perang komentar warganet," kata Khairil.

hoaks
HOAKS TNI turun tangan membantu tentara Ukraina. (Sumber: Jala Hoaks)

Informasi dalam video tersebut, sambungnya, tidak terbukti benar karena hasil editan dari empat berita berbeda dan tidak ada satu pun membahas mengenai TNI melakukan gempuran ke militer Rusia di Ukraina.

Dalam sebulan terakhir, lanjut Khairil, Jala Hoaks menerima laporan berkait dugaan hoaks berkait perang Rusia-Ukraina dari media sosial, Youtube, atau Whatsapp Group, hampir setiap hari.

Isu besar menyita perhatian banyak orang, salah satunya perang Rusia-Ukraina memang sedang jadi bahan perbincangan di media sosial. Tak sedikit orang ingin memberi banyak informasi berkait isu tersebut agar menjadi orang terdepan. Namun, jangan sampai hasrat ingin memberi kabar terbaru malah jadi mata rantai penyebar hoaks.

"Ingin jadi orang pertama membagikan informasi sedang ramai dibicarakan, namun bukan dari media atau sumber informasi terpercaya, biasannya penyebab utama orang mudah terkena dan bahkan membagikan hoaks," kata lelaki berpengalaman sebagai Fact Checker selama lebih-kurang empat tahun tersebut.

Hoaks
Muhammad Khairil, Fact Checker Jalan Hoaks. (Foto-Muhammad Khairil)

Khairil mengimbau agar warganet jangan mudah percaya lalu membagikan informasi apalagi belum terverifikasi. Jika beroleh video atau berita hoaks, sebaiknya jangan ikut komentar, apalagi mengunggah ulang karena membuat engagement pembuat konten hoaks makin besar. "Lebih baik direport saja," tukas Khairil.

Ketika beroleh informasi, menurutnya, sebaiknya perhatikan enam hal penting berikut agar terhindar dari hoaks. Pertama, kritisi judul dari konten diterima. Biasanya hoaks, terutama terkait peperangan atau konflik, akan memiliki judul provokatif dan memancing emosi. Untuk itu, perlu untuk mengkritisi setiap judul konten atau informasi tersebut. Jangan sampai terbawa suasana dan kemudian menyebarkan informasi tidak benar.

Baca Juga:

Orangtua Bisa Lega, TikTok Hadirkan Fitur Keamanan Baru Untuk Anak

Kedua, lihat sumber informasinya. Konten-konten hoaks lumrahnya tidak menyertakan sumber jelas. Kalau ditulis pun, biasanya tidak berasal dari sumber memiliki kredibilitas.

Biasakan untuk mengecek ulang sumber suatu informasi. Pada isu-isu terkait peristiwa baru saja terjadi dapat dengan mudah dicek dengan mengikuti pemberitaan dari portal berita kredibel, bukan dari portal berita abal-abal.

hoaks
Jangan jadi mata rantai penyebar hoaks. (Pixabay-Elf Moondance)

Ketiga, cek klaim di dalam informasi tersebut apakah logis atau tidak. Konten hoaks memang dibuat untuk memancing emosi. Terkadang, narasi klaimnya itu tidak logis dan hanya dibumbui narasi provokatif.

"Agar tidak terjebak narasi semacam itu, maka perlu dilihat lagi apakah narasinya logis atau tidak," kata Khairil.

Maka, jangan hanya menjadikan media sosial sebagai sumber informasi tunggal. Bila beroleh informasi dari media sosial coba cek ulang di portal berita punya kredibiltas.

Kelima, jangan langsung percaya dengan foto atau video karena bukan berarti foto atau video itu sesuai dengan narasi klaim menyertainya.

Keenam, paling penting harus terbiasa untuk tidak terbawa suasana emosional saat membaca atau menerima informasi baru. Biasakan untuk menahan diri tidak membagikan suatu konten apalagi sedang viral. Belajar untuk mencari referensi lain sehingga informasi diterima bisa lebih lengkap. (*)

Baca Juga:

Wew! Tampilan TikTok Akan Berubah Seperti Instagram?

#Berita Hoax #Teknologi #Maret +62 Bicara Damai Ajalah
Bagikan

Berita Terkait

Fun
Bocoran Xiaomi 17 Ultra: Bawa Teknologi LOFIC dan Kamera Telefoto Periskop Baru
Bocoran Xiaomi 17 Ultra kini kembali mencuat. HP ini akan membawa teknologi LOFIC dan kamera telefoto periskop baru.
Soffi Amira - Selasa, 11 November 2025
Bocoran Xiaomi 17 Ultra: Bawa Teknologi LOFIC dan Kamera Telefoto Periskop Baru
Fun
Samsung Galaxy S26 dan S26 Plus Bakal Bawa Kamera Telefoto 12MP
Samsung Galaxy S26 dan S26 Plus akan membawa kamera telefoto 12MP. Jadi, hanya ada sedikit perubahan yang dibawa.
Soffi Amira - Senin, 10 November 2025
Samsung Galaxy S26 dan S26 Plus Bakal Bawa Kamera Telefoto 12MP
Fun
OPPO Reno 15 Hadir dalam 3 Warna, Segera Meluncur 17 November 2025!
OPPO Reno 15 akan hadir dalam tiga warna. HP tersebut akan meluncur 17 November 2025 di Tiongkok.
Soffi Amira - Senin, 10 November 2025
OPPO Reno 15 Hadir dalam 3 Warna, Segera Meluncur 17 November 2025!
Fun
iPhone 11 vs iPhone XR: Mana yang Masih Layak Dibeli di 2025?
iPhone XR dan iPhone 11 masih diminati meski iPhone 17 sudah dirilis. Simak perbandingan performa, kamera, baterai, dan harga untuk menentukan mana yang paling layak dibeli di 2025.
Ananda Dimas Prasetya - Minggu, 09 November 2025
iPhone 11 vs iPhone XR: Mana yang Masih Layak Dibeli di 2025?
Indonesia
[HOAKS atau FAKTA]: Luhut Minta Prabowo Ganti Menkeu Purbaya, Dianggap tak Paham Pengelolaan Anggaran Negara
Ketua DEN, Luhut Binsar Pandjaitan, meminta Presiden RI, Prabowo Subianto, untuk mengganti Menteri Keuangan, Purbaya Yudhi Sadewa.
Soffi Amira - Sabtu, 08 November 2025
[HOAKS atau FAKTA]: Luhut Minta Prabowo Ganti Menkeu Purbaya, Dianggap tak Paham Pengelolaan Anggaran Negara
Fun
Teaser OPPO Reno 15 Series Sudah Dirilis! Bawa Kamera Beresolusi Tinggi
Teaser OPPO Reno 15 series kini sudah dirilis. HP tersebut akan membawa kamera beresolusi tinggi.
Soffi Amira - Sabtu, 08 November 2025
Teaser OPPO Reno 15 Series Sudah Dirilis! Bawa Kamera Beresolusi Tinggi
Fun
Samsung Galaxy S26 Pakai Snapdragon 8 Elite Gen 5, tapi Masih Andalkan Exynos 2600
Samsung Galaxy S26 akan menggunakan Snapdragon 8 Elite Gen 5. Namun, mereka juga mengandalkan Exynos 2600.
Soffi Amira - Jumat, 07 November 2025
Samsung Galaxy S26 Pakai Snapdragon 8 Elite Gen 5, tapi Masih Andalkan Exynos 2600
Fun
Desain iPhone Air 2 Bocor! Pakai Kamera Ganda dan Diperkirakan Rilis 2026
Desain iPhone Air 2 kini sudah bocor. HP tersebut akan menggunakan kamera ganda dan diperkirakan rilis 2026.
Soffi Amira - Jumat, 07 November 2025
Desain iPhone Air 2 Bocor! Pakai Kamera Ganda dan Diperkirakan Rilis 2026
Indonesia
[HOAKS atau FAKTA]: Menkeu Purbaya Bakal Kembalikan Harga BBM di Indonesia seperti Era Soeharto
Menteri Keuangan RI, Purbaya Yudhi Sadewa mengatakan, bakal mengembalikan harga BBM di Indonesia seperti era Soeharto.
Soffi Amira - Kamis, 06 November 2025
[HOAKS atau FAKTA]: Menkeu Purbaya Bakal Kembalikan Harga BBM di Indonesia seperti Era Soeharto
Fun
OPPO Reno 15 Series Rilis 17 November 2025, Bawa 3 Kamera Samsung HP5 200MP!
OPPO Reno 15 series akan meluncur 17 November 2025 di Tiongkok. HP ini membawa tiga kamera Samsung HP5 200MP.
Soffi Amira - Kamis, 06 November 2025
OPPO Reno 15 Series Rilis 17 November 2025, Bawa 3 Kamera Samsung HP5 200MP!
Bagikan