Converse Lanjutkan Kampanye Bersihkan Udara di Dua Wilayah Jakarta

CONVERSE Indonesia kembali melanjutkan Kampanye Bersihkan Udara lewat kegiatan Converse City Forest. Kegiatan itu menggabungkan seni jalanan dengan kepedulian anak muda terhadap lingkungan.

Pada kegiatan melukis mural kedua di Indonesia, Converse mengusung tema Break barriers-racial equality. Berbeda dari sebelumnya, kegiatan mural kedua ini dilaksanakan di dua lokasi berbeda, yakni di daerah Fatmawati, Jakarta Selatan, dan di Joglo, Jakarta Barat.

Baca Juga:

Converse Gagas Kampanye Bersihkan Udara Lewat Street Art

Pada kampanye Converse City Forest kali ini, Converse berkolaborasi dengan seniman lokal ternama, yakni Wormo, Fivust, dan beberapa anggota All Stars.

Sejalan dengan tema, mural yang dilukis memperlihatkan slogan 'Berat Sama Dipikul, Ringan Sama Dijinjing'. Sloga tersebut mengandung pesan kuat yang ingin disampaikan kepada seluruh masyarakat Indonesia.

Mengenai mural tersebut, Wormo selaku seniman mural yang dipilih Converse Indonesia untuk menggaungkan kampanye Converse City Forest menjelaskan ada makna di balik gambar yang dibuat. "Tema besarnya tentang toleransi, kenapa ada barong, topeng Jawa, topeng Kalimantan, dan topeng Indonesia Timur, itu kurang lebih mewakili Indonesia yang memiliki beragam suku agama dan ras," tutur Wormo saat ditemui Merahputih.com, Sabtu (6/3).

Baca Juga:

'Menghidupkan Kembali' Serangga Mati lewat Seni

Lebih jauh Wormo menjelaskan mural itu bertujuan berbicara kepada anak muda bahwa Indonesia memiliki keberagaman. Selain itu, gambar tersebut juga menggaungkan pentingnya sustainability atau keberlangsungan alam.

Pesan tersebut begitu terasa maknanya bila melihat secara langsung karya seni mural tersebut di 2 lokasi yang berbeda. Bila digabung, mural di dua tempat berbeda itu menjadi satu karya utuh yang saling melengkapi.

Mural kali ini menggunakan bahan cat Grephenstone, yang memanfaatkan bahan dasar alami dengan kandungan nabati atau mineral seperti batu kapur, silikat, resin, pati, minyak biji rami, jeruk, dan lilin. Cat ekologis dan alami dari Graphenstone tidak menghasilkan limbah yang berbahaya bagi lingkungan, karena menggunakan 'bahan kimia lembut', biodegradable, dan ramah lingkungan.

Terkait mural tersebut, Wormo mengaku senang mendapat kesempatan turut andil dalam kampanye Converse City Forest. Ia bisa melakukan kegemarannya membuat street art sekaligus menjaga lingkungan.

"Saya sangat senang bisa menjadi bagian dari proyek ini. Kita tidak hanya melukis seni yang indah, tetapi juga membantu membersihkan lingkungan dari polusi udara yang berbahaya," kata Wormo.

Kegiatan Kampanye Bersihkan Udara Converse City Forest digagas pertama kali pada Desember 2020. Saat itu, Converse Indonesia berkolaborasi dengan dua seniman lokal ternama, yakni Olderplus dan Blesmokie.

Kampanye Bersihkan Udara, Converse City Forest pertama di Indonesia digelar di tembok luar Institut Prancis Indonesia (IFI) di Jalan MH Thamrin. Tema lukisan mural yang diangkat ialah Create Together for Tomorrow berfokus pada kelestarian lingkungan hidup dengan tetap merepresentasikan ciri khas dan budaya masyarakat Indonesia.

Kampanye City Forest digagas di 14 kota di dunia, di antaranya Jakarta (Indonesia), Sao Paulo (Brasil), Manila (Filipina), Bangkok (Thailand), dan Sydney (Australia).

Converse secara aktif mencari cara untuk menjaga momentum terus berjalan, menggandeng seniman lokal di berbagai penjuru Indonesia, dan dunia, untuk mendukung misinya menciptakan udara segar di berbagai kota. Hingga saat ini, sudah 5.559 pohon yang 'ditanam' melalui Kampanye Converse City Forest. (Ryn)

Baca Juga:

Karya Seni dari Roti Tawar ini Gegerkan Jagat Maya