Cadangan Pangan Pemerintah Bisa Cegah Kenaikan Harga Bahan Pokok saat Ramadan
Kepala Badan Pangan Nasional, Arief Prasetyo Adi membeberkan secara gamblang kerap terjadinya tren lonjakan harga komoditas pangan menjelang puasa hingga sampai Lebaran Idul Fitri. Sebab menurut dia,
MerahPutih.com - Masyarakat dibuat heran dan bingung dengan fenomena kenaikan harga kebutuhan bahan pokok setiap menjelang bulan suci Ramadan hingga Lebaran Idul Fitri. Mestinya pemerintah bisa mengatasi kenaikan harga pangan setiap puasa, karena tiap tahun menghadapinya.
Kepala Badan Pangan Nasional, Arief Prasetyo Adi membeberkan secara gamblang kerap terjadinya tren lonjakan harga komoditas pangan menjelang puasa hingga sampai Lebaran Idul Fitri. Sebab menurut dia, sampai saat ini pemerintah belum mempunyai cadangan pangan di Indonesia guna menjaga stabilisasi ketersediaan stok pangan.
Baca Juga:
Komisi B DPRD DKI Bakal Monitoring Ketersediaan Pangan Jelang Puasa
"Ya memang sampai saat ini belum punya cadangan pangan pemerintah. Makannya saya membangun itu ekosistemnya gitu, klo ekosistemnya belum baik belom bisa dikerjakan ga bisa," papar Arief di kantor Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian (Kemenko), Jakarta Pusat, Senin (20/3).
Arief berpandangan, fenomena naiknya harga pangan saat puasa hingga lebaran akan tetap berlangsung atau pun terjadi jika pemerintah belum memiliki cadangan pangan.
"Jadi kenapa setiap tahun naik, karena cadangan pemerintah cadangan pangannya ga ada," tuturnya.
Arief menuturkan, cadangan pangan cukup penting dibuat pemerintah guna mengatasi lonjakan harga jelang puasa. Badan Pangan Nasional pun sudah mempunyai Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 125 Tahun 2020 mengenai cadangan pangan pemerintah.
Baca Juga:
Pria kelahiran Palangkaraya tahun 1974 ini mengungkapkan, pembuatan cadangan pangan ini perlu adanya harmonisasi dengan kementerian terkait pendanaan dan untuk hal-hal lainnya.
Menurut dia, program cadangan pangan pemerintah perlu dipercepat supaya persoalan kenaikan harga pangan saat puasa yang dikeluhkan warga tak terus terjadi dan bisa teratasi.
"Kita nih sudah tahu 3 bulan itu perlu berapa, itu yang kita cadangkan 3 bulan. Sehingga harga 3 bulan itu bisa flat klo pun ada bunga 0,5 sampai 1 persen klo dari 1.000, 1 persen kan cuma berapa klo 100 cuma 1 perak. Maksud saya ini yang akan kita kerjakan dan harus dipercepat cadangan pemerintah," tutupnya. (Asp)
Baca Juga:
Bagikan
Asropih
Berita Terkait
Badan Pangan Nasional Temukan Beras Premium Sudah Dijual di Bawah HET
Bapanas Kini Dipimpin Mentan Amran Sulaiman, Prabowo Ingin Satu Komando Urusan Pangan
Harga Ayam dan Telur Melonjak, Badan Pangan Mulai Distribusikan Jagung Pakan SPHP ke Peternak
Harga Mayoritas Kebutuhan Pokok Kompak Turun pada Minggu (10/8), Bikin Emak-Emak Auto Tersenyum Lebar
Jakarta Alami Deflasi, Si Bawang Merah Jadi Biang Kerok Utama
Kopdes Merah Putih Bakal Jadi Pusat Penyediaan Barang Strategis dan Pusat Distribusi Bantuan
Bapanas Yakin Indonesia Swasembada Pangan Melalui Penguatan Stok Beras
PT KAI Angkut 4,3 Juta Orang Pemudik, Ada 10 KA Jarak Jauh Jadi Favorit
Hal Unik Yang Terjadi di Tradisi Kupatan Setiap 8 Syawal di Indonesia
Filosofi Tradisi Kutupatan Jejak Peninggalan Sunan Kalijaga