Kesehatan

Cacar Monyet Diberi Nama 'Clade'

P Suryo RP Suryo R - Selasa, 16 Agustus 2022
Cacar Monyet Diberi Nama 'Clade'

Para ahli sepakat untuk memberi nama clade menggunakan angka Romawi. (freepik/stefamerpik)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

SEKELOMPOK pakar dunia yang diundang WHO telah menyepakati nama baru untuk varian virus cacar monyet atau monkeypox. Penamaan itu merupakan bagian dari upaya berkelanjutan untuk menyelaraskan nama penyakit, virus, dan varian cacar monyet, yang disebut juga clade, dengan perkembangan saat ini. Para ahli sepakat untuk memberi nama clade menggunakan angka Romawi.

Virus cacar monyet dinamai berdasarkan penemuan pertama pada tahun 1958, sebelum praktik terbaik terbaru dalam penamaan penyakit dan virus diadopsi. Demikian pula untuk nama penyakit yang ditimbulkannya. Varian utama diidentifikasi berdasarkan wilayah geografis di mana mereka diketahui beredar.

Baca Juga:

Cacar Monyet Ditemukan di Thailand, Asia Tenggara Diharuskan Perkuat Sistem Pengawasan

cacar
Virus cacar monyet dinamai berdasarkan penemuan pertama pada tahun 1958. (123RF/molekuul)

Praktik terbaik saat ini adalah virus yang baru diidentifikasi, penyakit terkait, dan varian virus harus diberi nama dengan tujuan untuk menghindari pelanggaran terhadap kelompok budaya, sosial, nasional, regional, profesional, atau etnis tertentu. Dengan demikian, dapat meminimalkan dampak negatif pada perdagangan, perjalanan, pariwisata, atau kesejahteraan hewan.

Menetapkan nama baru untuk penyakit yang ada adalah tanggung jawab WHO di bawah International Classification of Diseases and the WHO Family of International Health Related Classifications (WHO-FIC). WHO mengadakan konsultasi terbuka untuk nama penyakit baru untuk cacar monyet.

Sementara itu, penamaan spesies virus menjadi tanggung jawab International Committee on the Taxonomy of Viruses (ICTV), yang sedang memproses nama virus cacar monyet. Penamaan varian untuk patogen yang ada biasanya merupakan hasil perdebatan di antara para ilmuwan.

Untuk mempercepat kesepakatan dalam konteks wabah saat ini, WHO mengadakan pertemuan ad hoc pada 8 Agustus lalu untuk memungkinkan ahli virologi dan pakar kesehatan masyarakat mencapai konsensus tentang terminologi baru.

Dikatakan dalam situs resmi WHO (12/8), para ahli virologi cacar, biologi evolusioner, dan perwakilan lembaga penelitian dari seluruh dunia meninjau filogeni dan nomenklatur varian atau clades virus cacar monyet yang diketahui dan yang baru. Mereka membahas karakteristik dan evolusi varian virus cacar monyet, perbedaan filogenetik dan klinis yang jelas, dan konsekuensi potensial bagi kesehatan masyarakat dan penelitian virologi dan evolusi di masa depan.

Baca Juga:

Risiko Cacar Monyet pada Anak Masih Rendah

cacar
Varian utama diidentifikasi berdasarkan wilayah geografis di mana mereka diketahui beredar. (WHO)

Kelompok tersebut mencapai konsensus tentang nomenklatur baru untuk clades virus yang sejalan dengan praktik terbaik. Mereka sepakat tentang bagaimana clades virus harus dicatat dan diklasifikasikan di situs repositori urutan genom.

Konsensus dicapai untuk sekarang merujuk pada clade yang dulu dinamakan Congo Basin (Afrika Tengah) sebagai Clade satu (I) dan as clade Afrika Barat sebagai Clade dua (II). Selain itu, disepakati bahwa Clade II terdiri dari dua subclade.

Struktur penamaan yang tepat akan diwakili oleh angka Romawi untuk clade dan karakter alfanumerik huruf kecil untuk subclade. Dengan demikian, konvensi penamaan baru terdiri dari Clade I, Clade IIa dan Clade IIb, dengan yang terakhir mengacu terutama pada kelompok varian yang sebagian besar beredar dalam wabah global 2022. Penamaan garis keturunan akan seperti yang diusulkan oleh para ilmuwan saat wabah berkembang. Para ahli akan dikumpulkan kembali sesuai kebutuhan.

Nama-nama baru untuk clade harus segera berlaku sementara pekerjaan berlanjut pada nama penyakit dan virus. (aru)

Baca Juga:

Komponen Deteksi Cacar Monyet Sedang Disiapkan

#Kesehatan #Cacar Monyet
Bagikan
Ditulis Oleh

P Suryo R

Stay stoned on your love

Berita Terkait

Indonesia
Cak Imin Imbau Penunggak Iuran BPJS Kesehatan Daftar Ulang Biar Bisa Diputihkan
Pemerintah akan memutihkan tunggakan 23 juta peserta BPJS Kesehatan mulai akhir 2025.
Wisnu Cipto - Rabu, 05 November 2025
Cak Imin Imbau Penunggak Iuran BPJS Kesehatan Daftar Ulang Biar Bisa Diputihkan
Indonesia
23 Juta Tunggakan Peserta BPJS Kesehatan Dihapuskan, Ini Syarat Penerimanya
Program penghapusan tunggakan iuran BPJS Kesehatan ini akan dimulai pada akhir 2025
Wisnu Cipto - Rabu, 05 November 2025
23 Juta Tunggakan Peserta BPJS Kesehatan Dihapuskan, Ini Syarat Penerimanya
Lifestyle
Trik Dokter Jaga Imun: Vitamin, Hidrasi & Tidur Lawan Penyakit Cuaca Ekstrem
Selain mengonsumsi nutrisi seimbang, dokter juga mengingatkan pentingnya memastikan tubuh selalu terhidrasi secara cukup selama cuaca ekstrem
Angga Yudha Pratama - Selasa, 04 November 2025
Trik Dokter Jaga Imun: Vitamin, Hidrasi & Tidur Lawan Penyakit Cuaca Ekstrem
Indonesia
Kejar Target, Cek Kesehatan Gratis Bakal Datangi Kantor dan Komunitas
Komunitas-komunitas yang diajak kerja sama juga nantinya dapat melakukan layanan CKG di tempat-tempat strategis, contohnya mall.
Alwan Ridha Ramdani - Senin, 03 November 2025
Kejar Target, Cek Kesehatan Gratis Bakal Datangi Kantor dan Komunitas
Indonesia
Pengecekan Kesehatan Cepat kini Tersedia di Stasiun MRT Jakarta Dukuh Atas
Diharapkan mempermudah para pengguna moda transportasi publik, komuter, pekerja, dan warga sekitar dalam mengakses layanan kesehatan yang cepat, nyaman, dan profesional.
Dwi Astarini - Rabu, 22 Oktober 2025
Pengecekan Kesehatan Cepat kini Tersedia di Stasiun MRT Jakarta Dukuh Atas
ShowBiz
Bisa Ditiru nih Ladies, Cara Davina Karamoy Hindari Anemia tanpa Ribet
Konsumsi suplemen zat besi sejak dini penting bagi perempuan.
Dwi Astarini - Selasa, 14 Oktober 2025
Bisa Ditiru nih Ladies, Cara Davina Karamoy Hindari Anemia tanpa Ribet
Lifestyle
The Everyday Escape, 15 Menit Bergerak untuk Tingkatkan Suasana Hati
Hanya dengan 15 menit 9 detik gerakan sederhana setiap hari, partisipan mengalami peningkatan suasana hati 21 persen lebih tinggi jika dibandingkan ikut wellness retreat.
Dwi Astarini - Senin, 13 Oktober 2025
The Everyday Escape, 15 Menit Bergerak untuk Tingkatkan Suasana Hati
Indonesia
DPR Kritik BPJS Kesehatan Nonaktifkan 50.000 Warga Pamekasan, Tegaskan Hak Kesehatan tak Boleh Disandera
Penonaktifan itu dilakukan BPJS Kesehatan karena Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pamekasan menunggak pembayaran iuran sebesar Rp 41 miliar.
Dwi Astarini - Jumat, 10 Oktober 2025
DPR Kritik BPJS Kesehatan Nonaktifkan 50.000 Warga Pamekasan, Tegaskan Hak Kesehatan tak Boleh Disandera
Indonesia
[HOAKS atau FAKTA]: Terlalu Sering Makan Mi Instan Bisa Bikin Usus Tersumbat
Terlalu sering mengonsumsi mi instan bisa membuat usus tersumbat akibat cacing. Namun, apakah informasi ini benar?
Soffi Amira - Rabu, 08 Oktober 2025
[HOAKS atau FAKTA]: Terlalu Sering Makan Mi Instan Bisa Bikin Usus Tersumbat
Indonesia
Smart Posyandu Difokuskan untuk Kesehatan Jiwa Ibu setelah Melahirkan
Posyandu Ramah Kesehatan Jiwa diperkuat untuk mewujudkan generasi yang sehat fisik dan mental.
Dwi Astarini - Senin, 06 Oktober 2025
Smart Posyandu Difokuskan untuk Kesehatan Jiwa Ibu setelah Melahirkan
Bagikan