BPBD Solo Usulkan Status Tanggap Darurat Bencana Banjir


Ratusan warga mengungsi di SDN Joyotalan akibat banjir luapan anak Sungai Bengawan Solo, Jumat (17/2). (MP/Ismail)
MerahPutih.com - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Solo mengusulkan status darurat bencana banjir kepada Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka.
Keputusan tersebut diambil usai rapat koordinasi lintas sektor terkait banjir di Balai Kota Solo, Jumat (17/3).
Baca Juga
HUT ke-278 Kota Solo, 15 Ribu Takir Jenang Dibagikan Gratis ke Warga
Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setda Solo, Gatot Sutanto mengatakan, melihat kejadian di lapangan sudah bisa dikategorikan status darurat bencana banjir. Selain itu jumlah pengungsi dan wilayah terdampak meluas.
"Seharusnya sudah masuk tanggap darurat. Untuk menetapkan kami melakukan koordinasi apakah ini benar-benar memang harus menetapkan," ujar Gatot.
Ia mengatakan atas dasar keputusan rapat ini, dari BPBD diminta mengusulkan pada Wali Kota Solo agar menetapkan status darurat bencana banjir.
Baca Juga
Kepala BPBD Solo, Nico Agus Putranto mengatakan, sudah ada prediksi berapa lama untuk status keadaan darurat bencana banjir di Kota Solo. Kondisi Tinggi Muka Air (TMA) Sungai Bengawan Solo turun, tetapi masih siaga merah hingga Jumat sore.
"Tanggap darurat di Solo biasanya tiga hari saja sudah selesai. Kami siapkan tujuh hari ke depan," kata dia.
Menurut dia, apabila Wali Kota Solo setuju bisa ditetapkan status keadaan darurat bencana, maka penanganan banjir bisa lebih fokus. Untuk merekrut tenaga bisa maksimal.
"Kondisi banjir Solo tahun ini. Hampir sama dengan banjir pada 2007. Jumlah warga yang terdampak cukup banyak di 16 kelurahan di empat kecamatan Kota Solo," papar dia
Dia mengatakan analisis Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo (BBWSBS) banjir di Kota Solo tidak didominasi air dari pembukaan pintu spillway atau limpasan air Waduk Gajah Mungkur (WGM) Wonogiri. Banjir disebkan curah hujan tinggi di wilayah hulu. (Ismail/Jawa Tengah).
Baca Juga
Bagikan
Andika Pratama
Berita Terkait
MPR Tanggapi Polemik Komeng dan Pramono soal Banjir, Sarankan Kolaborasi Selesaikan Bersama

Operasi SAR untuk Korban Banjir di Bali Sudah Dihentikan, Tidak dengan Bencana Tanah Longsor

18 Orang Meninggal Akibat Bencana Banjir di Bali Menurut BNPB, Simak Juga Kerusakan yang Terjadi

BMKG Peringatkan Warga Jawa Barat Potensi Cuaca Ekstrem 18-24 September, Bisa Picu Banjir hingga Tanah Longsor

Status Darurat Bencana Kota Denpasar Turun ke Transisi Menuju Pemulihan, Berlangsung Selama 3 Bulan

Kemensos Gelontorkan Santunan Rp 15 Juta untuk Korban Meninggal akibat Banjir Bandang Bali

Banjir Jakarta Mulai Surut, 2 RT Masih Terendam hingga Selasa (16/9) Sore

12 RT di Jakarta Selatan Banjir, Ketinggian Sampai 70 Centimeter

Bali Dilanda Cuaca Ekstrem dan Banjir, Pemda Minta BNPB Lakukan Modifikasi Cuaca

Bali Berpotensi Dilanda Cuaca Ekstrem Hingga 21 September 2025, BBMKG Ungkap Penyebabnya
