BNPB Sebut Aktivitas Ekonomi Warga Cianjur Mulai Bergeliat


Warga yang mengungsi akibat gempa Cianjur, Kamis (24/11/2022). ANTARA/HO-KPAI/am.
MerahPutih.com - Potensi gempa susulan mulai berkurang sehingga, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengimbau warga yang rumahnya tidak dalam kondisi rusak berat kembali ke rumah karena potensi gempa susulan sudah mulai berkurang.
Plt Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari mengatakan, pemerintah sudah mulai dapat memilah pengungsi berdasarkan kerusakan rumahnya.
Baca Juga:
Pentingnya Mempersiapkan Anak Hadapi Bencana Alam
Kerusakan kategori berat dapat dilihat dari kondisi rumah dengan tiang yang patah, dinding terbuka atau kuda-kuda atap yang bergeser sehingga dikhawatirkan akan ambruk atau runtuh bila terjadi goncangan.
Saat ini, kata ia, lebih banyak warga dengan kondisi rumah rusak ringan atau mengalami retak di bagian luar dan masih kuat secara struktur justru tidak berani kembali ke dalam rumah dengan alasan masih takut dan tidak percaya diri.
"Misalkan malam masih kurang percaya diri okelah masih bisa di luar. Tapi kalau siang hari aktivitas memasak atau lain-lain ini sudah bisa dijalankan di rumah masing-masing," katanya.
Abdul melanjutkan, aktivitas ekonomi di lapangan nampak mulai bisa dilakukan kembali karena di sepanjang jalan baik toko, warung ataupun pasar-pasar sudah buka kembali. Artinya, pemenuhan kebutuhan logistik sudah mulai bisa berjalan kembali.
Jika kekurangan kebutuhan logistik terkait terpal, alas tenda atau selimut, Abdul mengakui masih ada yang mengadukannya dan akan terus diberikan oleh pemerintah. Namun terkait dengan makanan, dirinya merasa sudah dapat menjangkau semua pengungsi.
"Kalau logistik per makanan saya rasa itu sudah tidak ada yang tidak terjangkau. Kurang mungkin, tapi tidak ada yang bisa lengkap se-dalam kondisi normal, kurang mungkin tapi kalau tidak terjangkau saya yakin sudah tidak ada," ujarnya.
Abdul menyatakan, tidak mungkin pemerintah dapat membiarkan pengungsi dengan rumah tidak rusak berat bertahan lama di pengungsian, karena kehidupan harus pulih dan aktivitas ekonomi harus berjalan. (Knu)
Baca Juga:
Puan Maharani Minta Pemerintah Fokus Penyelamatan Korban Bencana Alam
Bagikan
Alwan Ridha Ramdani
Berita Terkait
Gunung Lewotobi Laki-laki Erupsi Berulang, Masyarakat di Radius 6 Km Diminta Segera Mengungsi

Topan Super Ragasa Terjang Filipina, Berpotensi Katastrofik dengan Ribuan Orang Dievakuasi

53 Rumah di Kabupaten Madiun Rusak karena Puting Beliung, Tidak Ada Korban Jiwa yang Dilaporkan

Semburan Abu Tebal Gunung Semeru Setinggi 700 Meter, Pahami Zona Merah untuk Hindari Awan Panas dan Lahar Hujan

Gunung Lewotobi Laki-laki Kembali Erups, Beberapa Desa Terancam Banjir Lahar Hujan

Gempa Nabire Papua M 6,6 Sebabkan Jaringan Telekomunikasi Terputus dan Objek Vital Rusak

BNPB Kirim Tim Reaksi Cepat ke Nabire, Tangani Dampak dan Kerusakan Akibat Gempa

Gempa Magnitudo 6,6 Guncang Nabire, Seluruh Jaringan Komunikasi Terputus

Hujan Deras di Puncak Gunung Semeru Picu Banjir Lahar Selama 2,5 Jam, Waspada Potensi Awan Panas Hingga Radius 13 Kilometer

Gempa ‘Darat’ Magintudo 6,6 di Nabire Papua Tengah Dipicu Pergerakan di Sesar Anjak Weyland, Getarannya Bikin Orang Bangun Terkaget
