Balai Arkeologi Temukan Papan Batu hingga Tangga Peninggalan Megalitik di Bukit Yomokho Papua

Zulfikar SyZulfikar Sy - Kamis, 31 Oktober 2019
Balai Arkeologi Temukan Papan Batu hingga Tangga Peninggalan Megalitik di Bukit Yomokho Papua

Penelitian Balai Arkeologi Papua di Bukit Yomokho berhasil menemukan tinggalan megalitik. (ANTARA /HO-Balai Arkeologi Papua)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MerahPutih.com - Penelitian Balai Arkeologi Papua berhasil menemukan peninggalan megalitik di Bukit Yomokho, Kampung Dondai, Distrik Waibu, Kabupaten Jayapura.

"Eksplorasi Balai Arkeologi Papua di Bukit Yomokho sebelah timur berhasil menemukan sebuah papan batu di puncak Bukit Yomokho," kata Hari Suroto, peneliti senior dari Balai Arkeologi Papua di Kota Jayapura, Rabu (30/10).

Baca Juga:

Ekskavasi Situs Yomokho Ungkap Kehidupan Danau Sentani Ribuan Tahun Lalu

Papan batu ini, kata dia, berorientasi utara-selatan, memiliki panjang 110 cm, lebar 58 cm, dan tebal 10 cm.

Menurut dia, papan batu ini berjenis batuan beku peridotit yang tidak terdapat di Bukit Yomokho. Batuan ini banyak didapatkan di Pegunungan Cyclops yang terletak 11,6 kilometer di sebelah utara Dondai.

Situs Yope di Kampung Dondai, Distrik Waibu, Kabupaten Jayapura, Papua. (ANTARA /HO-Balai Arkeologi Papua)
Situs Yope di Kampung Dondai, Distrik Waibu, Kabupaten Jayapura, Papua. (ANTARA /HO-Balai Arkeologi Papua)

"Jadi dapat dipastikan batu ini dibawa sejauh 11,6 kilometer dari Pegunungan Cycloops, diangkut menggunakan perahu menyusuri sungai dan danau, selanjutnya digotong beramai-ramai menuju puncak bukit," ujarnya.

Selain itu, kata alumnus Universitas Udayana Bali ini, pada lereng Bukit Yomokho sebelah tenggara juga ditemukan sebuah menhir.

"Menhir ini merupakan sebuah monolit yang tidak dikerjakan dengan dimensi panjang 100 cm, lebar 80 cm dan tebal 20 cm. Menhir ini didirikan tegak di permukaan tanah. Menhir ini berjenis batuan beku peridotit," katanya.

Tidak jauh dari menhir, kata Hari, juga terdapat susunan jalan batu, memanjang dari kaki bukit hingga lereng bukit, jalan batu ini pada masa prasejarah berfungsi sebagai jalan untuk memudahkan dalam mendaki bukit.

Baca Juga:

Arkeolog Papua Hari Suroto Sarankan Mumi Yamen Silok Dikonservasi

"Lebar jalan batu ini sekitar 3,1 meter. Menhir dan papan batu pada masa prasejarah berfungsi sebagai media pemujaan pada roh nenek moyang," katanya.

Hari mendeskripsikan, Bukit Yomokho memanjang berbentuk huruf U, di mana eksplorasi dari Balai Arkeologi Papua di seluruh bagian bukit, menemukan artefak, ekofak lebih banyak di bukit sebelah timur, sedangkan bukit sebelah selatan dan barat temuan lebih sedikit.

Para mahasiswa dari kelas Pengantar Arkeologi, Jurusan Antropologi Uncen Jayapura berkunjung ke lokasi ekskavasi yang dilakukan oleh Tim Balai Arkeologi Papua di Kampung Dondai, Distrik Waibu, Sentani Barat, Kabupaten Jayapura.  (ANTARA /HO-Balai Arkeologi Papua)
Para mahasiswa dari kelas Pengantar Arkeologi, Jurusan Antropologi Uncen Jayapura berkunjung ke lokasi ekskavasi yang dilakukan oleh Tim Balai Arkeologi Papua di Kampung Dondai, Distrik Waibu, Sentani Barat, Kabupaten Jayapura. (ANTARA /HO-Balai Arkeologi Papua)

Hal ini menunjukkan bahwa hunian manusia prasejarah waktu itu lebih banyak di sebelah timur bukit dan berdasarkan temuan hasil survei permukaan tanah maupun ekskavasi diketahui kronologi hunian Situs Yomokho yaitu neolitik hingga megalitik.

"Sementara itu, di saat penelitian Balai Arkeologi Papua di Situs Yomokho, sejumlah mahasiswa antropologi Universitas Cenderawasih melakukan kuliah lapangan di Situs Yomokho. Kuliah lapangan ini didampingi oleh Ichsan Rahmanto," katanya. (*)

Baca Juga:

Melacak Peradaban Masyarakat Minangkabau Tempo Dulu

#Papua #Situs Megalitikum
Bagikan
Ditulis Oleh

Zulfikar Sy

Tukang sihir

Berita Terkait

Indonesia
Polres Mamberamo Raya Papua Diserang Massa: Aparat Terluka, Mobil dan Bangunan Rusak
Penyerangan Polres Mamberamo Raya, Papua, bermula dari laporan keributan warga yang diduga terpengaruh minuman keras di sekitar perempatan SD Adven Burmeso.
Wisnu Cipto - Rabu, 29 Oktober 2025
Polres Mamberamo Raya Papua Diserang Massa: Aparat Terluka, Mobil dan Bangunan Rusak
Indonesia
Penggerebekan KKB Dugwi Kogoya Berawal dari Temuan Ponsel di Lokasi Keributan
Dugi Telenggen alias Dugwi Kogoya, anggota KKB pelaku penembakan Brigadir Joan H. Sibarani dan warga sipil di Distrik Tiom, Kabupaten Lanny Jaya, akhirnya berhasil diringkus.
Wisnu Cipto - Selasa, 28 Oktober 2025
Penggerebekan KKB Dugwi Kogoya Berawal dari Temuan Ponsel di Lokasi Keributan
Indonesia
Menhut Raja Juli Minta Maaf Pembakaran Barang Bukti Mahkota Cenderawasih Dapat Reaksi Dari Warga Papua
Menhut Raja Juli telah mengutus eselon satunya turun langsung ke tanah Papua untuk berdialog dengan Majelis Rakyat Papua (MRP) dan mahasiswa.
Alwan Ridha Ramdani - Senin, 27 Oktober 2025
Menhut Raja Juli Minta Maaf Pembakaran Barang Bukti Mahkota Cenderawasih Dapat Reaksi Dari Warga Papua
Indonesia
Menhut Raja Juli Kirim Eselon 1 ke Papua Redam Ketegangan Insiden Mahkota Cenderawasih 
“Atas nama Kementerian Kehutanan, saya mohon maaf agar apa yang terjadi ini menjadi catatan,” kata Raja Juli.
Wisnu Cipto - Senin, 27 Oktober 2025
Menhut Raja Juli Kirim Eselon 1 ke Papua Redam Ketegangan Insiden Mahkota Cenderawasih 
Indonesia
Ketua Adat La Pago Minta Rakyat Papua Jangan Terprovokasi Insiden Pemusnahan Mahkota Cenderawasih
Kogoya berharap kejadian ini menjadi pembelajaran bersama agar ke depan proses serupa dilakukan secara lebih bermartabat dalam menghormati budaya masyarakat Papua.
Wisnu Cipto - Kamis, 23 Oktober 2025
Ketua Adat La Pago Minta Rakyat Papua Jangan Terprovokasi Insiden Pemusnahan Mahkota Cenderawasih
Indonesia
Kemenhut Minta Maaf Lukai Hati Rakyat Papua, Akui Salah Bakar Mahkota Cenderawasih 
"Kami memahami bahwa mahkota Cenderawasih bukan sekadar benda, melainkan simbol kehormatan dan identitas kultural masyarakat Papua,” kata Dirjen KSDAE Kemenhut Satyawan Pudyatmoko
Wisnu Cipto - Kamis, 23 Oktober 2025
Kemenhut Minta Maaf Lukai Hati Rakyat Papua, Akui Salah Bakar Mahkota Cenderawasih 
Indonesia
Rute Gerilya Undius Kogoya Bos KKB Intan Jaya Sebelum Meninggal di Wandai
Undius Kogoya, pimpinan KKB Intan Jaya, meninggal karena sakit di Distrik Wandai, Papua Tengah. Ia dikenal terlibat dalam berbagai aksi penyerangan sejak 2022.
Wisnu Cipto - Kamis, 23 Oktober 2025
Rute Gerilya Undius Kogoya Bos KKB Intan Jaya Sebelum Meninggal di Wandai
Indonesia
Kecam Kekerasan dalam Demo di Jayapura, DPR: Ungkap Aktor Intelektual
Aksi demonstrasi oleh kelompok Aliansi Mahasiswa Pemuda Peduli Tanah Adat Papua (AMPPTAP) yang berlangsung di kawasan traffic light Abepura, Kota Jayapura, pada Rabu (15/10) siang, berakhir ricuh dan anarkis.
Frengky Aruan - Sabtu, 18 Oktober 2025
Kecam Kekerasan dalam Demo di Jayapura, DPR: Ungkap Aktor Intelektual
Indonesia
DPR Kecam Pembakaran Sekolah oleh KKB di Papua, Minta Pemerintah Harus Ambil Langkah Tegas
Tindakan tersebut merupakan kejahatan serius yang tidak dapat ditoleransi. Membakar bangunan sekolah merupakan tindakan kriminal yang sangat serius dan tidak dapat diterima.
Dwi Astarini - Rabu, 15 Oktober 2025
DPR Kecam Pembakaran Sekolah oleh KKB di Papua, Minta Pemerintah Harus Ambil Langkah Tegas
Indonesia
Pesawat Smart Air Tergelincir di Lapangan Terbang Tiom, Papua, tak Ada Korban Jiwa
Pesawat jenis Caravan C208 dengan nomor registrasi PK-SNA itu membawa barang dan bahan makanan dari Timika, Kabupaten Mimika, menuju Kabupaten Lanny Jaya.
Dwi Astarini - Sabtu, 11 Oktober 2025
Pesawat Smart Air Tergelincir di Lapangan Terbang Tiom, Papua, tak Ada Korban Jiwa
Bagikan