Kesehatan

Apa itu angin Duduk yang Mematikan?

P Suryo RP Suryo R - Minggu, 26 Januari 2020
Apa itu angin Duduk yang Mematikan?

Angin duduk dapat membuat jantung tak terpasok oksigen. (Foto: Pexels/Pixabay)

Ukuran:
14
Audio:

ISTILAh ini hanya ada di Indonesia, tak mungkin diartikan menjadi sitting wind. Malahan terdengar seperti nama yang dipakai dalam budaya suku Indian di Amerika Utara.

Angina atau angin duduk paling ditakuti oleh banyak orang karena datangnya tiba-tiba dan memiliki banyak sekali penyebab. Angin duduk ditandai dengan nyeri dada akibat otot jantung kurang mendapat pasokan oksigen dari aliran darah. Pasokan darah ke otot jantung terganggu karena adanya penyempitan atau penyumbatan pada pembuluh darah.

Baca Juga:

Sering Nyeri Perut Saat Menstruasi? Coba 4 Minyak Ini

angin duduk
Pada kasus tertentu angin duduk menyebabkan nyeri dada. (Foto: Pexels/freestockorg)


Dari berbagai sumber laman medis, nyeri dada akibat angin duduk, rasanya seperti nyeri seperti ditindih atau ditekan benda berat. Nyeri tersebut dapat menyebar ke bagian tubuh lain, seperti leher, lengan, bahu, punggung, rahang dan gigi. Penyakit mengerikan ini ternyata memiliki tiga jenis, yakni angina stabil, angina tidak stabil, dan angina varian (angin duduk Prinzmetal).

Angina stabil umumnya dipicu oleh aktivias fisik, misalnya olahraga. Saat berolahraga, jantung akan membutuhkan lebih banyak oksigen dari aliran darah. Kebutuhan tersebut tidak akan tercukupi jika terjadi penyumbatan atau penyempitan pada pembuluh koroner.

Serangan angin duduk stabil juga dapat dipicu oleh hal lain, seperti merokok, stres, makan berlebihan, dan udara dingin. Sementara itu, angina tidak stabil dipicu oleh timbunan lemak atau pembekuan darah yang mengurangi atau menghalangi aliran darah menuju jantung.

Meskipun pengidap sudah mengonsumsi obat dan istirahat, tetapi nyeri dada akibat angin duduk tidak stabil akan tetap ada. Jika tidak ditangani dengan baik, serangan angin duduk tidak stabil bisa berkembang menjadi serangan jantung. Yang terakhir adalah Angina Varian.


Baca Juga:

Tips Agar Kamu Terhindar Virus Corona

angin duduk
Tidurlah selama 6-8 jam. (Foto: Pexels/Pixabay)


Pada keadaan ini, arteri jantung menyempit sementara akibat spasme atau kekakuan pembuluh darah. Orang yang sedang beristirahat pun bisa terkenal angin duduk varian. hal ini dikarenakan angin duduk varian bisa datang kapan saja.

Penyempitan sementara pada pembuluh darah ini menyebabkan pasokan oksigen dari alirah darah ke jantung menurun dan timbulah nyeri dada. Gejala pada angin duduk varian ini dapat diredakan dengan obat-obatan.

Tentu saja pengobatan angin duduk bisa dilakukan dengan mengubah pola hidup sehat dan meninggalkan kebiasaan buruk yang dapat memicu munculnya penyakit jantung koroner.

Beberapa diantaranya, yaitu dengan memperbanyak konsumsi makanan yang mengandung banyak serat, seperti buah-buahan dan sayur-sayuran. kemudian, tidur yang cukup yaitu 6-8 jam sehari. Tidur selama 6-8 jam bukan berarti kamu bebas menentukan jam tidurmu sendiri, minimal sebelum jam 12 malam diwajibkan sudah harus tidur. (nic)


Baca Juga:

Yuk, Kenali Cara Menyayangi Pita Suara

#Sakit #Sakit Jantung #Serangan Jantung
Bagikan
Ditulis Oleh

P Suryo R

Stay stoned on your love

Berita Terkait

Indonesia
Bantah Berobat ke Jepang, Ajudan Pastikan Penyakit Jokowi tidak Menular
Ruam akibat alergi yang dialami Jokowi mulai muncul beberapa hari setelah pulang dari Vatikan.
Wisnu Cipto - Jumat, 06 Juni 2025
Bantah Berobat ke Jepang, Ajudan Pastikan Penyakit Jokowi tidak Menular
Olahraga
Legenda Tinju Indonesia Ellyas Pical Dirawat di ICU RS Jantung Harapan Kita
Ellyas Pical yang dikabarkan masuk perawat RS sejak tanggal 20 Februari lalu.
Wisnu Cipto - Selasa, 25 Februari 2025
Legenda Tinju Indonesia Ellyas Pical Dirawat di ICU RS Jantung Harapan Kita
Lifestyle
Ratu Camilla Mengidap Pneumonia, Bagaimana Kondisi Kesehatannya?
Ratu Camilla ternyata mengidap pneumonia. Lalu, bagaimana kondisi kesehatannya saat ini?
Soffi Amira - Kamis, 05 Desember 2024
Ratu Camilla Mengidap Pneumonia, Bagaimana Kondisi Kesehatannya?
Indonesia
Studi Temukan Kaitan antara Berdiri Terlalu Lama dan Risiko Penyakit Jantung
Berdiri terlalu lama juga dapat meningkatkan risiko varises dan trombosis vena dalam
Angga Yudha Pratama - Jumat, 18 Oktober 2024
Studi Temukan Kaitan antara Berdiri Terlalu Lama dan Risiko Penyakit Jantung
Lifestyle
Apa itu Kematian Nokturnal Mendadak? Waspada Ini Biang Keroknya
Apa itu Kematian nokturnal mendadak? Dimana kondisi seseorang meninggal secara tiba-tiba saat tidur, sering kali disebabkan oleh serangan jantung atau gagal jantung kongestif (CHF).
ImanK - Kamis, 03 Oktober 2024
Apa itu Kematian Nokturnal Mendadak? Waspada Ini Biang Keroknya
Indonesia
Sopir Truk Pemicu Tabrakan Beruntun Jakut Diduga Kena Serangan Jantung
Kecelakaan beruntun di Jalan Plumpang Semper Kelurahan Rawa Badak Selatan Kecamatan Koja, sore tadi, yang menewaskan sejumlah orang diduga akibat sopir truk mengalami serangan jantung.
Wisnu Cipto - Rabu, 04 September 2024
Sopir Truk Pemicu Tabrakan Beruntun Jakut Diduga Kena Serangan Jantung
Lifestyle
Dokter: Perempuan Jangan Abai jika Ada Keluhan pada Jantung
Ketua Rumah Sakit Kardiovaskular Heartologi Dafsah Arifa Juzar mengatakan bahwa perempuan menjadi kelompok masyarakat yang sangat kurang aktif melakukan pengecekan kesehatan jantung.
Frengky Aruan - Rabu, 31 Juli 2024
Dokter: Perempuan Jangan Abai jika Ada Keluhan pada Jantung
Lifestyle
Mitos-mitos Serangan Jantung saat Berolahraga
Dokter jantung dr. Teuku Istia Muda Perdana Sp J.P FIHA membahas mitos seputar serangan jantung saat berolahraga
Frengky Aruan - Kamis, 16 Mei 2024
Mitos-mitos Serangan Jantung saat Berolahraga
Lifestyle
Hai Bunda, Jangan Cuma Minta Obat Kepada Dokter Jika Anak Dirasa Sering Sakit
Banyak orang tua meminta obat kepada dokter untuk meningkatkan kekebalan tubuh anaknya karena sering sakit, bahkan banyak juga yang meminta antibiotik.
Alwan Ridha Ramdani - Rabu, 20 Maret 2024
Hai Bunda, Jangan Cuma Minta Obat Kepada Dokter Jika Anak Dirasa Sering Sakit
Hati Hati Saat Alami Serangan ke-2 DBD
Gejala klinis yang umumnya dialami penderita DBD antara lain timbulnya demam, nyeri di belakang mata, nyeri sendi, mual, muntah, dan muncul bintik merah pada kulit.
Alwan Ridha Ramdani - Rabu, 28 Februari 2024
Hati  Hati Saat Alami Serangan ke-2 DBD
Bagikan