Air Mata Dibalik Penyesalan dan Pengakuan Riza Shahab
MerahPutih.Com - Air mata mengiringi kata-kata penyesalan dan permintaan maaf pemain sinetron Riza Shahab. Di hadapan awak media dan petugas kepolisian Polda Metro Jaya, Riza yang ditangkap saat sedang berpesta sabu-sabu di sebuah apartemen kawasan Jakarta Selatan, Jumat dini hari.
Dengan balutan sweater abu-abu dan kepala tertutup topi hitam, Riza berbicara dengan nada bergetar mengungkapkan penyesalannya di Mapolda Metro Jaya, Jumat (13/4) petang.
"Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh, saya Riza Sahab mewakili teman-teman yang lain, saya benar-benar menyesal menggunakan narkoba," kata Riza dengan air mata bercucuran di Mapolda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Jumat (13/4).
Riza Shahab yang dikenal khalayak ramai melalui sinetron Safa dan Marwah itu sebelum dibekuk petugas Ditnarkoba Polda Metro Jaya di Apartemen The Wave, Rasuna Said, Kuningan, Jakarta Selatan. Ia bersama kelima temannya ditangkap saat sedang menikmati sabu.
Atas penangkapan itu, pemilik nama lengkap Muhammad Riza Shahab itu menyampaikan terima kasih kepada pihak kepolisian yang dianggap telah membantu menyadarkannya dari kubangan barang haram bernama narkoba.
"Saya tidak akan mengulangi perbuatannya itu, karena bisa merusak hidup saya, dan saya terimakasih kepada tim Polda Metro Jaya yang sudah menyadarkan saya sebelum terjerumus lebih jauh lagi," ujar Riza Shahab dengan wajah tertunduk lesu.
Mantan kekasih Fitri Tropica ini juga menyampaikan permintaan maaf kepada keluarga dan teman-temannya. Pemain Sinetron yang juga presenter berusia 28 tahun ini bahkan mengajak masyarakat untuk tidak memakai narkoba.
"Dan saya juga minta maaf kepada keluarga, teman-teman saya juga sangat menyesal, dan semua masyarakat Indonesia saya ingin menjauhi narkoba," tukasnya.
Sementara itu, Kasubdit II Ditresnarkoba Polda Metro Jaya AKBP Doni Alexander mengatakan berdasarkan keterangan yang disampaikan oleh Riza penggunaan sabu tersebut lantaran dia sedang susah tidur. Saat itu dirinya tengah berkumpul bersama dengan rekan-rekannya.
Riza juga mengakui dirinya sudah lama menjauhi narkotika. Namun karena sedang berkumpul itulah dia pun akhirnya kembali menggunakan narkotika tersebut.
"Mungkin pengaruh lingkungan kalau dari pengakuan yang bersangkutan (Riza dan Reza) mereka susah tidur akhirnya mencari teman ngobrol akhirnya kumpulah di lokasi tersebut," ujarnya.
Riza dan Reza diketahui mengonsumsi sabu di apartemen The Wave, lantai 23 Unit 23-1A. Selain mereka terdapat juga Rizka Hijrah, Rastio Eko Fernando, Santry Napitupulu dan Wedo Satria Sakti.
Saat ditangkap sabu telah habis digunakan. Namun polisi mendapati bong dan pipet bekas pakai, serta satu korek. Berdasarkan hasil tes urine keenam orang termasuk Riza Shahab tersebut positif menggunakan amfetamin dan metampetamine.(Gms)
Bagikan
Berita Terkait
Terduga Pelaku Ledakan SMAN 72 Jakarta Dipindahkan ke RS Polri Kramat Jati, Polda Metro Ungkap Alasannya
Rumah Pelaku Ledakan SMAN 72 Jakarta Digeledah, Polisi Sita Buku dan Dokumen Penting
Akun Medsos Terduga Pelaku Ledakan SMAN 72 Jakarta Diperiksa, Polisi Temukan Barang Bukti Penting
Polisi Selidiki Dugaan Bullying yang Jadi Motif di Balik Ledakan SMAN 72 Jakarta
Tak Gentar Ditetapkan Tersangka Kasus Ijazah Jokowi, Roy Suryo: Ini Perjuangan Bersama Rakyat
Kapolda Metro Ungkap Detik-Detik Ledakan di SMAN 72 Kelapa Gading, Kejadian saat Salat Jumat
54 Orang Terluka Akibat Ledakan di SMA Negeri 72 Jakarta, Polisi Bangun Posko di RS Yarsi
Kemendikdasmen Siapkan Layanan Pendampingan Psikologis Bagi Siswa Korban Ledakan di SMA Negeri 72 Jakarta
Bantah Penetapan Tersangka Roy Suryo dalam Kasus Ijazah Jokowi Bermuatan Politis, Kapolda Metro: Murni Penegakan Hukum
Ledakan Terjadi di SMA Negeri 72 Jakarta, Petugas Gabungan Bersenjata Berjaga