Ada Museum Pisang di Lumajang
Museum Pisang Lumajang menyuguhkan 37 jenis pisang. (Foto: Pexels/Andreea Ch)
LUMAJANG adalah kota di Jawa Timur yang menawarkan berbagai atraksi wisatanya. Salah satunya adalah Museum Pisang. Bisa jadi museum ini adalah satu-satunya yang ada di Indonesia. Museum pisang yang mungkin lengkap saat ini berada di kota Mecca, California, Amerika Serikat.
Laman Arah Destinasi sebagaimana mengutip dari Antara, menuliskan Museum Pisang ini dikembangkan oleh PT Perkebunan Nusantara XI (PT PN XI). Tujuan pendirian museum ini adalah untuk mengoptimalkan sumber daya alam untuk menunjang performa korporasi. Juga untuk mendukung dan memperkaya kearifan lokal Lumayang yang dikenal sebagai Kota Pisang.
Baca Juga:
Menikmati Wisata Alam Soul-Calming nan Sejuk di Situ Gunung Sukabumi
PT PN XI kemudian menggandeng Pusat Penelitian (Puslit) Sukosari, Surabaya untuk melakukan pengembangan sejak tahun 2016. Dari pengembangan itu kemudian menghasilkan 37 jenis pisang yang dibagi dalam kategori konsumsi, komersial dan hias.
"Ke depan, jenis pisang tersebut akan kami tambah. Sehingga melengkapi koleksi Museum Pisang dan memperkaya wahana agrowisata edukasi Puslit," jelas General Manager Unit Usaha Strategis PTPN XI, Owen Dwi Hasudungan Gultom.
Sementara Kepala Puslit Sukosari Nanik Tri Ismadi menambahkan keberadaan Museum Pisang berawal dari benih pisang yang diperoleh dari berbagai daerah di Jawa Timur dan Jawa Tengah dalam bentuk bibit tunas.
"Kemudian kami kembangkan dengan kultur jaringan sekaligus optimalisasi laboratorium kultur jaringan yang ada di Puslit,” jelas Nanik.
Di Museum Pisang ini pengunjung yang datang akan mendapatkan edukasi tentang budi daya pisang. Kemudian diperkenalkan pada analisa prospektif usaha pengolahan pisang.
Baca Juga:
Pengembangan Museum Pisang ini tidak menemukan kesulitan sebab Puslit Sukosari memiliki pengalaman untuk itu. Seperti Agrowisata Edukasi Puslit Sukosari telah terdaftar di Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Lumajang, dan menjadi salah satu destinasi wisata di Lumajang.
Nanik mengungkapkan bahwa museum ini merupakan pengembangan fungsi Puslit yang awalnya merupakan lembaga penelitian PTPN XI. Badan ini secara kelembagaan berada di bawah koordinasi Unit Usaha Strategis.
Meskipun masih dalam pengembangan, namun koleksi pisang di museum ini termasuk lengka se-Jawa Timur. Namun Nanik menyebutkan koleksinya masih belum selengkap milik Kebun Plasma Nutfah Pisang di Yogya.
Nantinya akan dibuatkan pengembangan tindak lanjut memperbanyak varietas pisang melalui Laboratorium Mikrobiologi. Juga akan dikembangkan penelitian tentang pengolahan hasil dari komoditas pisang sehingga meningkatkan nilai jual pisang. (*)
Baca Juga:
Bagikan
Berita Terkait
10 Rekomendasi Tempat Wisata Purwokerto Terbaik 2025, Harga Terjangkau!
Berwisata Murah Dengan Naik KA Batara Kresna, Nikmati Alam danKuliner Dari Purwosari Sampai Wonogiri
DPRD DKI Protes Tarif Buggy Wisata Malam Ragunan Rp 250 Ribu, Minta Dikaji Ulang
Wisata Malam Ragunan, DPRD Minta Pemprov DKI Sediakan Alternatif Angkutan Murah untuk Warga
7 Alasan Hijrah Trail Harus Masuk Bucket List Petualangan di Arab Saudi
Polisi Sediakan WA dan QR Code untuk Laporan Cepat Gangguan Keamanan Hingga Kerusakan Fasilitas Umum
Night at the Ragunan Zoo Dibuka Hari ini, Harga Tiket Masuknya Mulai Rp 3.000
WNA Pengguna Kereta Api di Indonesia Tembus Setengah Juta, Yogyakarta jadi Tujuan Paling Favorit
Makanan Halal Magnet Utama Pilihan Liburan Muslim Indonesia
Aji Mumpung Banget ini, Seoul Tawarkan Paket Wisata dengan Kelas Tari 'KPop Demon Hunters'