Selain itu mengajak kaum muslimin agar tidak stagnan atau tidak berada pada posisi jumud menjelang bulan Ramadhan.

Imam Jamaah Masjid Aolia Mbah Benu berpesan agar masyarakat terus merawat persatuan dan kerukunan satu sama lain.

Kementerian Agama akan menggelar sidang Isbat penetapan awal Syawal 1443 H pada 1 Mei 2022. Sidang ini juga mengundang Komisi VIII DPR, akademisi dari sejumlah universitas, organisasi kemasyarakatan (ormas) Islam dan duta besar negara sahabat.

Dirjen Bimas Islam Kemenag, Kamaruddin Amin menyatakan, secara hisab posisi hilal di Indonesia saat sidang isbat awal Syawal 1443 H mendatang, sudah memenuhi kriteria baru yang ditetapkan MABIMS (Menteri Agama Brunei, Indonesia, Malaysia, dan Singapura).

Peneliti Riset Astronomi-Astrofisika, Pusat Riset Antariksa Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Thomas Djamaluddin memprediksi 1 Syawal 1443 Hijriah atau Idul Fitri 2022 kemungkinan jatuh pada 2 Mei 2022.

Kementerian Agama (Kemenag) menjadwalkan sidang isbat penentuan awal 1 Syawal 1443 hijriah pada Minggu (1/5) petang.

Sidang isbat untuk menentukan kapan 1 Syawal 1442 yang masuk akhir Ramadan atau Hari Raya Lebaran.

Namun, pada 23 Mei 2020 hilal sudah cukup tinggi dan cukup umur sehingga mudah untuk diamati.

Menteri Agama Fachrul Razi dijadwalkan akan memimpin langsung sidang isbat.

Menag Lukman mengatakan bahwa dari pantauan di sejumlah titik lokasi tidak terlihat hilal.

Sidang isbat diawali dengan pemaparan pakar astronomi terkait posisi hilal berdasarkan data hisab

Asosiasi Islam China (CIA) secara resmi memutuskan bahwa Hari Raya Idul Fitri 1 Syawal 1439 H jatuh pada hari Sabtu (16/6).

"Peserta sidang bersepakat dan telah mendengar dari MUI maka 1 Syawal jatuh pada Jumat 1 Juni 2018. Maka besok hari tidak lagi berpuasa, besok kita melakukan salat ID bersama-sama memasuki 1 Syawal bersama," Ucap Menag Lukman.

Umat Islam di Nusa Tenggara Barat (NTB) menghadirkan Imam Besar Mesir Syaikh Mahmud Abdul Basith untuk menjadi pemimpin Salat Id