Wow, Produk Sandal Lokal Denpasar ini Tembus Pasar Eropa
Salah satu produk andalan Candra Collection, Denpasar (Foto: news.au.com)
MerahPutih.Com - Produk Sandal dalam negeri ternyata mampu bersaing di level dunia. Buktinya sandal lokal buatan perajin Denpasar ini merajai pasar Eropa.
Merk sandal “Candra Collection” mungkin masih asing di dalam negeri tapi tidak di sejumlah negara di Eropa. Sandal yang dibuat di Denpasar Bali ini, terkenal sebagai produk sandal yang mempunyai kualitas bagus.
Pemilik "Candra Collection" Denpasar, Ni Nyoman Ayu Upadani mengatakan pihaknya dalam membuat kerajinan sandal itu memandukan kain perca khas Bali, yakni kain khas Bali seperti kain tenun endek dan songket.
"Kami berupaya membuat produk sandal dan tas kreatif. Sehingga kesannya berbeda dengan produk lainnya. Bahkan sudah melakukan terobosan ekspor ke sejumlah negara yakni Australia dan Jepang," ujar Ni Nyoman Ayu di Denpasar, Senin (11/12).
Nyoman Ayu sebagaimana dilansir Antara mengaku awal mula berdirinya kerajinan sandal ini berawal dengan modal Rp 500 ribu pada tahun 1999. Selanjutnya pembinaan dilakukan oleh Dekranasda Kota Denpasar dan diberikan kesempatan ikut serta dalam pameran untuk mempromosikan produknya itu.
"Saya sangat merasakan perhatian Pemerintah Kota Denpasar. Karena selalu memberikan bimbingan serta kesempatan setiap ada pameran baik di daerah maupun tingkat nasional," ujarnya.
Bahkan dari kesempatan yang diberikan melalui pameran yang diikuti membuat produknya semakin dikenal di kalangan warga masyarakat. Pemerintah Kota Denpasar juga diberikan kesempatan untuk mengikuti pameran pada ajang Pesta Kesenian Bali termasuk juga pameran di luar daerah Bali.
Ia mengatakan melalui pameran ini juga telah dikenal oleh pecinta sandal dari luar negeri seperti dari Jepang dan Australia. Sehingga sampai saat ini produk sandal yang dibuatnya sudah menembus pasaran ekspor.
"Produksi yang dibuat 90 persen merupakan hasil kerajinan tangan dan 10 persen menggunakan mesin dengan melibatkan 15 tenaga kerja. Tentunya ini sangat berbeda dengan produk-produk lainnya," katanya.
Meski produknya 90 persen merupakan hasil kerajinan tangan, Nyoman Ayu mengaku harganya masih tetap terjangkau dari Rp 50 ribu hingga Rp 250 ribu. Kendala yang dihadapi saat ini belum memiliki mesin penghalus untuk hasil kerajinannya.
Sementara itu, Ketua Dekranasda Kota Denpasar Ny. Ida Ayu Selly Dharmawijaya Mantra mengaku terus melakukan pembinaan terhadap semua UMKM di Kota Denpasar, salah satunya terhadap "Candra Collection". Hal ini untuk meningkatkan daya saing produk UMKM di pasaran, baik pasar lokal maupun ekspor.
Dengan demikian diharapkan bisa meningkatkan kesejahteraan warga masyarakat, dan termasuk juga dapat membuka peluang kerja.
"Saya berharap semua UMKM terus mampu mengembangkan ide-ide kreatif sehingga dapat bersaing di pasaran," kata Ny. Selly Mantra.(*)
Bagikan
Berita Terkait
Pengusaha Desak Pemerintah Atur Airbnb, Bisa Contoh Singapura
Red Flag, Kasus HIV/AIDS Denpasar Tembus 17 Ribu Terbanyak Usia Produktif
Bali Bakal Kendalikan Investor Asing, Rental Kendaraan dan Villa Bakal Ditertibkan
Waspada Potensi Banjir Rob di 7 Pesisir di Bali pada 5-9 November
Viral Lift Rp 200 Miliar di Tebing Pantai Kelingking Nusa Penida, DPR Minta Proyek Tak Rusak Alam
Pemerintah Salahkan Undang-Undang Cipta Kerja Bikin Mudahnya Alih Fungsi Lahan di Bali
Akhirnya Pengelola GWK Hancurkan Tembok Pembatasan Yang Halangi Akses Warga
5 Pesisir di Bali yang Berpotensi Alami Banjir Rob pada 7-11 Oktober
2 Maskapai China dan Korea Anyar Terbang ke Bali, Wisatawan Diharapkan Makin Banyak
Basarnas Perluas Pencarian WNI Inggris Diduga Hanyut di Pantai Legian, Lewat Jalur Laut dan Udara