World Water Forum ke-10 Hadirkan KTT Sampai Penandatanganan Hibah


MerahPutih.com - World Water Forum ke-10 mengusung tema besar “Water for Shared Prosperity”. Forum ini akan menghasilkan Ministerial Declaration sebagai output utama yang disertai dengan kompendium atau concrete deliverables (aksi konkret).
World Water Forum ke-10 fokus membahas empat hal, yakni konservasi air (water conservation), air bersih dan sanitasi (clean water and sanitation), ketahanan pangan dan energi (food and energy security), serta mitigasi bencana alam (mitigation of natural disasters).
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan, penyelenggaraan World Water Forum ke-10 merupakan kemenangan diplomatik Indonesia, karena terdapat penyelenggaraan konferensi tingkat tinggi (KTT), hingga penandatanganan berbagai proyek dan hibah.
“Ini (World Water Forum ke-10) adalah diplomatic victory (kemenangan diplomatik) dari Indonesia di dunia internasional untuk tata kelola air,” ujar Basuki ketika ditemui setelah menghadiri upacara Segara Kerthi yang digelar di Bali, Sabtu (18/5).
Baca juga:
KRI dr. Radjiman-992 Hingga KRI RE Martadinata-331 Siaga Selama World Water Forum di Bali
Ia mengatakan, yang membedakan World Water Forum ke-10 adalah penyelenggaraan konferensi tingkat tinggi setelah pembukaan. Biasanya, forum akan langsung dimulai setelah pembukaan. Pernyataan tersebut ia sampaikan berdasarkan pengalamannya menghadiri lima penyelenggaraan World Water Forum.
Adapun kelima World Water Forum yang dihadiri oleh Basuki, yakni WWF Ketiga di Kyoto, Jepang; WWF Keempat di Kota Meksiko, Meksiko; WWF Kelima di Istanbul, Turki; WWF Ketujuh di Daegu, Korea Selatan; dan WWF Kesembilan di Dakar, Senegal.
"Di sini ada KTT, jadi ada 11 kepala negara yang hadir. Itu besok, setelah hari Senin, setelah pembukaan, Presiden (Joko Widodo) memimpin KTT,” kata dia.
Dalam KTT tersebut, Presiden Jokowi akan mendengar suara dari seluruh anggota KTT, yakni kepala pemerintah yang ada, tentang pengelolaan sumber daya air.
Hal kedua yang membedakan WWF ke-10 adalah deklarasi tingkat menteri. Deklarasi tersebut, disusun oleh UNESCO di Paris, Perancis, dan merupakan hasil kerja keras dari Kementerian Luar Negeri Indonesia.
“Telah disusun ministerial declaration dan itu gak mudah, yang nyusunnya UNESCO di Paris. Ini kerja kerasnya Kementerian Luar Negeri kita,” kata Pak Bas, panggilan akrab Basuki.
Ketiga, adalah kompendium yang menjadi lampiran dari Deklarasi Menteri atau Ministerial Declaration dalam World Water Forum (WWF) 2024. Ada tiga hal yang menjadi misi Indonesia untuk disepakati pada pertemuan di Bali nanti, yaitu pertama pendirian Centre of Excellence on Water and Climate Resilience (COE), pengarusutamaan Integrated Water Resources Management (IWRM) on Small Islands, dan kegiatan rutin World Lake Days atau Hari Danau Sedunia.
“Kemudian, ada beberapa MOU yang akan ditandatangani, termasuk hibah-hibah atau proyek yang ditandatangani,” katanya.
Bagikan
Alwan Ridha Ramdani
Berita Terkait
Bentuk Solidaritas, Navicula Batal Tampil di World Water Forum Bali

Legislator NasDem Kecam Pembubaran 'People's Water Forum' oleh Ormas di Bali

Penyerapan dan Eksekusi Pembiayaan Air Bersih Sangat Kecil

Jokowi Ungkap Isi Pembicaraan dengan Puan Maharani saat Bertemu di KTT WWF

Bertemu di WWF Ke-10, Prabowo dan Elon Musk Bahas Prospek Kerja Sama

Di WWF ke -10, Jokowi Sebut Prabowo Jamin Pengelolaan Air

Hidangan khas Nusantara Manjakan Lidah Delegasi World Water Forum

Pertama Kalinya, World Water Forum Bakal Hasilkan Deklarasi Tingkat Menteri

Polisi Perbanyak Patroli di Wilayah Pelabuhan saat World Water Forum

World Water Forum ke-10 Hadirkan KTT Sampai Penandatanganan Hibah
