Waspada Penyakit Diare, Leptospirosis saat Banjir Terjadi


Ilustrasi: Petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI memonitor banjir di Jalan Strategi Raya, Joglo, Kembangan, Jakarta Barat, Rabu (14/2) (ANTARA/HO-BPBD DKI Jakarta)
MerahPutih.com - Banjir berpotensi terjadi. Mengingat sejumlah wilayah sudah memasuki musim hujan pada November 2024.
Pakar kesehatan Profesor Tjandra Yoga Aditama meminta masyarakat juga mewaspadai penyakit yang kemungkinan timbul saat banjir terjadi, seperti diare, leptospirosis dan demam.
Menurut Tjandra Yoga Aditama, diare rat kaitannya dengan kebersihan individu dan saat banjir. Sumber-sumber air khususnya dari sumur dangkal akan banyak ikut tercemar.
Pengungsian kemungkinan terjadi saat banjir, dengan fasilitas dan sarana serba terbatas termasuk ketersediaan air bersih.
“Hal tersebut potensial menimbulkan penyakit diare disertai penularan yang cepat," kata Tjandra saat dihubungi di Jakarta, Senin (11/11), dikutip dari Antara.
Baca juga:
Pj Teguh Minta Operator Rapikan Kabel di Saluran Air yang Bikin Banjir
Tjandra menekankan perlunya membiasakan untuk merebus air minum hingga mendidih. Warga juga harus menerapkan perilaku hidup bersih yakni dengan membiasakan cuci tangan dengan sabun setiap akan makan dan minum serta sehabis buang air kecil (BAK) dan buang air besar (BAB).
Kemudian, menjaga kebersihan lingkungan termasuk dengan menghindari tumpukan sampah di sekitar tempat tinggal dan segera menghubungi petugas kesehatan terdekat bila mengalami gejala-gejala diare.
Penyakit leptospirosis juga berpotensi muncul saat banjir. Penyakit ini disebabkan bakteri leptospira ini ditularkan melalui kotoran dan air kencing tikus.
Tjandra menuturkan, pada musim hujan terutama saat terjadi banjir, tikus-tikus yang tinggal di liang-liang tanah akan ikut keluar menyelamatkan diri. Tikus tersebut dapat berkeliaran di sekitar manusia, sementara kotoran dan air kencingnya akan bercampur dengan air banjir tersebut.
"Seseorang yang mempunyai luka, kemudian bermain atau terendam air banjir yang sudah tercampur dengan kotoran atau kencing tikus yang mengandung bakteri lepstopira, maka orang tersebut berpotensi dapat terinfeksi dan akan menjadi jatuh sakit," tutur dia.
Guna mencegah terkena penyakit ini, kata Tjandra, warga perlu menekan dan menghindari adanya tikus yang berkeliaran di sekitar dengan selalu menjaga kebersihan.
Baca juga:
Upaya lainnya yakni dengan menghindari bermain air saat terjadi banjir, terutama apabila mempunyai luka. Kemudian menggunakan pelindung misalnya sepatu, bila terpaksa harus ke daerah banjir dan segera berobat ke sarana kesehatan bila sakit dengan gejala panas tiba-tiba, sakit kepala dan menggigil.
Direktur Penyakit Menular WHO Kantor Regional Asia Tenggara 2018-2020 itu mengatakan, tak hanya diare dan leptospirosis, penyakit saluran cerna seperti demam tifoid juga perlu diwaspadai saat banjir.
"Kalau musim banjir maka masalah utamanya adalah kebersihan yang tidak terjaga baik. Penyakit yang perlu juga diantisipasi adalah penyakit cerna, misalnya, demam tifoid," katanya.
Dia menambahkan, masyarakat juga perlu mengantisipasi perburukan penyakit kronik yang mungkin memang sudah diderita. Hal ini terjadi karena penurunan daya tahan tubuh akibat musim hujan berkepanjangan, apalagi bila banjir terjadi sampai berhari-hari. (*)
Bagikan
Frengky Aruan
Berita Terkait
Hampir 1000 Orang Meninggal Akibat Banjir di Pakistan, 1 Juta Penduduk Kehilangan Tempat Tinggal

Di Tengah Maraknya Aksi Demonstrasi, Ada 2 RT dan 6 Jalan Jakarta yang Kebanjiran

Tiga Fase yang Perlu Diwaspadai Saat Terpapar Campak, Demam Tinggi hingga Ruam Menghitam

Apa Itu Campak? Ini Penjelasan Lengkap dan Fakta KLB di Sumenep, Jawa Timur

Infeksi Cacing Bikin Raya Meninggal, DPR: Bukti Akses Kesehatan di Pedesaan Lemah

Geger Kematian Balita di Sukabumi, Demokrat: Bukti Gagalnya Negara Lindungi Rakyat Miskin

Waspada Banjir Rob di Pesisir Utara Jakarta hingga 22 Agustus, ini Wilayah yang Terdampak

DPRD DKI Kawal Janji Pramono Selesaikan Normalisasi Sungai yang Tersisa 16 Km

BMKG Keluarkan Peringatan Dini Banjir Tinggi 25 Kecamatan, Termasuk di Bogor & Sukabumi

Banjir di Jakarta Makin Meluas hingga Selasa (12/8) Malam, Ada 4 Ruas Jalan yang Terimbas
