Waspada Hal-Hal Berikut Ketika Mudik Lewat Jalan Tol

Angga Yudha PratamaAngga Yudha Pratama - Rabu, 03 April 2024
Waspada Hal-Hal Berikut Ketika Mudik Lewat Jalan Tol

Arsip - Foto udara sejumlah kendaraan menuju Jakarta saat

Ukuran:
14
Audio:

Merahputih.com - Kementerian Perhubungan memprediksi 193 juta lebih warga akan mudik di musim lebaran 2024. Jumlah itu meningkat 60 persen dibanding mudik Lebaran 2023 yang sebanyak 123 juta pemudik.

Dari jumlah itu, pemudik dari area Jabodetabek diprediksi mencapai 28 jutaan. Jutaan pemudik ini akan berjibaku melakukan perjalanan mudik dengan multimoda, baik transportasi umum (darat, laut, udara) maupun kendaraan pribadi, termasuk pemudik dengan motor.

"Pemudik berbasis kendaraan pribadi roda empat, merujuk pada fenomena tahun sebelumnya, jalan tol akan menjadi pilihan favorit," ujar Anggota Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Unsur Masyarakat Kementerian PUPR, Tulus Abadi dalam keterangannya, Rabu (3/4).

Apalagi kini jalan tol sudah terintegrasi, khususnya jalan tol Trans-Jawa (1.782,47 km) Jalan Tol Trans-Sumatera (884,45 km), dan di level nasional jalan tol mencapai 2.835,71 km.

Baca juga:

Peserta Mudik Gratis Pemprov DKI Membludak Lebihi Kuota

Selain itu, guna mengantisipasi lonjakan arus lalu lintas, Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian PUPR juga akan membuka beberapa ruas tol fungsional di Pulau Jawa, seperti ruas Jakarta-Cikampek II Selatan (8,5 KM), tol Solo-Yogyakarta-YIA (22,3 KM), dan tol Cimanggis-Cibitung (19,65 KM).

Guna mengoptimalkan jalan tol dalam mudik Lebaran ini, BPJT dan Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) telah melakukan beberapa upaya.

Pertama, melakukan peningkatan kualitas jalan tol (PKJT) dari berbagai aspek layanan, seperti konstruksi, informasi, lalu lintas, transaksi, dan peningkatan keselamatan.

Kedua, dari sisi manajemen lalu lintas, Korlantas Mabes Polri juga akan melakukan beberapa manuver rekayasa, antara lain contra flow, one way traffic, hingga pemberlakuan sistem ganjil genap.

Ketiga, instrumen ini akan diberlakukan (bersamaan) jika situasi dan kondisi lalu lintas di jalan tol sudah pada level stagnan, dengan volume rasio mencapai di atas 0,8.

Baca juga:

Jalan di Kota Tangerang Sudah Siap Dilalui untuk Mudik Lebaran 2024

Antisipasi

Beberapa hal yang harus diwaspadai dan bisa dilakukan pemudik. Pertama, mudik lebih awal sebagai pilihan paling ideal, khususnya untuk menghindari arus puncak mudik, yang diperkirakan akan terjadi pada H-4, Sabtu, 6 April 2024.

Mudik lebih awal menjadi solusi yang paling rasional, apalagi sudah diberikan diskon tarif tol oleh BUJT, kisaran 10-20 persen (sampai gate Kalikangkung). Diskon hanya akan diberikan bagi pemudik yang melakukan perjalanan mudik pada tanggal 3 - 5 Maret, dan pada arus balik pada 17 - 19 Maret 2024, dengan potongan sebesar 20 persen.

Tentu saja pilihan menggunakan kesempatan diskon itu sangat menguntungkan bagi pemudik, karena saat ini tarif tol lebih mahal daripada biaya BBM untuk kendaraannya. Kedua, ancaman berikutnya adalah kecelakaan di jalan tol, terutama kecelakaan yang mengakibatkan kefatalan, yakni cacat tetap atau meninggal dunia.

Baca juga:

Helikopter Polri 'Disulap' Jadi Ambulans Udara Selama Arus Mudik-Balik Lebaran

Perlu diingat bahwa lebih dari 70 persen kecelakaan di jalan tol adalah faktor manusia (human factor), misalnya mengantuk (micro sleep). Sementara itu, aspek keandalan kendaraan yang digunakan, terutama ban pecah. Oleh karena itu, harus dipastikan kondisi sopir sehat dan cukup istirahat.

Selain juga agar jangan menggunakan ban gundul atau vulkanisir, karena risikonya tinggi. Banyak kasus kecelakaan di jalan tol karena dipicu oleh fenomena aquaplaning, yakni manakala ban tidak bisa mencengkeram dengan kuat karena jalanan yang basah, atau karena ban-nya gundul. Apalagi, menurut prediksi BMKG, prosesi mudik akan diwarnai oleh fenomena cuaca ekstrem.

Ketiga, kendati tampak sepele, yakni saldo kartu tolnya tidak cukup (kurang). Pada mudik Natal dan Tahun Baru 2024, Jasa Marga mencatat terdapat 28.000 pengguna tol mengalami "saldo kurang". Saat saldo kurang, otomatis ada waktu jeda bagi pengguna untuk mengisi saldo kartu tolnya. Ingat, karena sistem transaksi tertutup, konsumen tidak bisa meminjam kartu tol milik pengguna tol lainnya, sehingga konsekuensinya harus top-up di pintu tol.

Baca juga:

Hampir Seluruh Jalan Tol Kenakan Diskon 20 Persen saat Mudik Lebaran 2024

Dampaknya kendaraan di belakangnya tidak bisa lewat dan akhirnya memicu kemacetan panjang. Oleh karena itu, pemudik harus memastikan bahwa saldo kartu tolnya cukup, apalagi saat ini beberapa ruas jalan tol di Trans-Jawa sudah mengalami kenaikan tarif, mulai ruas Jakarta-Cikampek sampai ruas Surabaya-Gresik. Pengguna harus mengisi (top-up) kartu tolnya, setidaknya 30-40 persen dari tarif semula, untuk mengantisipasi kekurangan saldo.

Keempat, pengguna tol sebaiknya melakukan manuver untuk berpindah ke jalan arteri (jalan nontol), jika jalan tol benar-benar sudah stagnan, tak bergerak, termasuk beristirahat di rest area di kawasan nontol.

Begitupun saat di rest area, usahakan tidak lebih dari 30 menit, agar bisa bergantian dengan pengguna tol lainnya. Salah satu pemicu utama kemacetan di jalan tol adalah aktivitas dan mobilitas di rest area. Untuk mengantisipasi hal ini, diharapkan pengguna jalan tol sudah menyediakan logistik yang cukup untuk bekal di perjalanan. Transaksi pembelian yang lama (karena antre) memicu penumpukan di rest area dan pada akhirnya menimbulkan kemacetan di jalan tol.

Pada akhirnya, upaya keras pemerintah melalui Kemenhub, KemenPUPR, dan Korlantas Polri bisa kurang maksimal jika masyarakat sebagai pemudik tak melakukan mitigasi yang seharusnya. Artinya bisa terjadi hal-hal yang tak diinginkan di jalan tol, sebagaimana saat momen Natal dan Tahun Baru 2023 di ruas tol Bali Mandara.

Baca juga:

Rekomendasi Aplikasi untuk Mudahkan Perjalanan Mudik Lebaran

Karena, jumlah kendaraan pribadi yang akan melewati jalan tol Trans-Jawa sebanyak 259.000 kendaraan. Jumlah itu menunjukkan peningkatan 0,003 persen dibanding mudik Lebaran 2023, dan meningkat 66,8 persen dibanding kondisi normal.

Jika satu mobil minimal memerlukan ruang jalan sebesar lima meter, maka diperlukan jalan tol sepanjang 1.295 KM. Semua bisa membayangkan, betapa potensi kemacetannya akan sangat tinggi. Dengan demikian, agar mudik Lebaran 2024 mencapai titik aman, selamat, dan nyaman, perlu kerja sinergis dari semua pemangku kepentingan.

"Masyarakat sebagai pemudik memiliki peran signifikan untuk mewujudkan hal tersebut. Bagaimanapun, sangat tidak mudah memfasilitasi pergerakan manusia dengan jumlah 193 juta jiwa dalam waktu bersamaan," tutup dia.

#Mudik #Arus Mudik #Tips Mudik
Bagikan

Berita Terkait

Indonesia
Deretan Fakta Menarik Arus Mudik 2025, Salah Satunya soal Diskon Tarif Tol
Korlantas Polri menilai kebijakan one way jauh lebih efektif mengatur arus mudik Lebaran 2025
Frengky Aruan - Kamis, 24 April 2025
Deretan Fakta Menarik Arus Mudik 2025, Salah Satunya soal Diskon Tarif Tol
Indonesia
Menhub Sebut Kebijakan WFA Ubah Pola Mudik Lebaran 2025
Setelah penerapan WFA, terjadi perubahan pola pergerakan pada H-10 sampai dengan H+2 Lebaran.
Dwi Astarini - Rabu, 23 April 2025
Menhub Sebut Kebijakan WFA Ubah Pola Mudik Lebaran 2025
Indonesia
Legislator Gerindra Sebut WFA Jadi Salah Satu Teroboson Urai Puncak Saat Arus Mudik
Penyiapan jalan oleh Kementerian PU sangat layak diapresiasi
Angga Yudha Pratama - Jumat, 18 April 2025
Legislator Gerindra Sebut WFA Jadi Salah Satu Teroboson Urai Puncak Saat Arus Mudik
Indonesia
DPR Sebut WFA Efektif Kurangi Kemacetan saat Puncak Arus Mudik Lebaran 2025
Anggota Komisi V DPR RI, Danang Wicaksana Sulistya menyebutkan, bahwa WFA efektif mengurangi kemacetan saat puncak arus mudik Lebaran 2025.
Soffi Amira - Jumat, 18 April 2025
DPR Sebut WFA Efektif Kurangi Kemacetan saat Puncak Arus Mudik Lebaran 2025
Berita
Angka Kecelakaan saat Arus Mudik dan Balik Lebaran 2025 Diklaim Menurun
Angka kecelakaan saat arus mudik dan balik Lebaran 2025 diklaim menurun. Jumlah tersebut turun 31 persen dibanding tahun lalu.
Soffi Amira - Selasa, 15 April 2025
Angka Kecelakaan saat Arus Mudik dan Balik Lebaran 2025 Diklaim Menurun
Indonesia
Barang Pemudik Senilai Lebih daripada Rp 1,28 Miliar Tertinggal di Kereta Api selama Angkutan Lebaran 2025
Jenis barang yang tertinggal sangat beragam, mulai dari gadget, pakaian, jam tangan, dompet, emas, uang tunai, hingga helm.
Dwi Astarini - Senin, 14 April 2025
Barang Pemudik Senilai Lebih daripada Rp 1,28 Miliar Tertinggal di Kereta Api selama Angkutan Lebaran 2025
Indonesia
Polisi Jerat Petugas Palang Pintu Kereta Api Akibatkan Kecelakaan 4 Pemudik Tewas
SHS ditetapkan tersangka dalam kasus tewasnya empat pemudik asal Jakarta saat naik mobil Daihatsu Sigra di Kelurahan Gayam, Sukoharjo, tertabrak KA Batara Kresna relasi Solo-Wonogiri pada 26 Maret 2025.
Alwan Ridha Ramdani - Minggu, 13 April 2025
Polisi Jerat Petugas Palang Pintu Kereta Api  Akibatkan Kecelakaan 4 Pemudik Tewas
Indonesia
Rakyat Jadikan Angkutan Umum Jadi Pilihan Saat Arus Mudik dan Balik, Ada Peningkatan 8 Persen
Dari sisi keselamatan, berdasarkan data Integrated Road Safety Management System Korlantas Polri, kecelakaan lalu lintas pada Angleb 2025 tercatat turun 34,31 persen yoy menjadi sebanyak 4.640 kecelakaan.
Alwan Ridha Ramdani - Minggu, 13 April 2025
Rakyat Jadikan Angkutan Umum Jadi Pilihan Saat Arus Mudik dan Balik, Ada Peningkatan 8 Persen
Indonesia
Selama Angkutan Lebaran 2025 PT KAI Daop 6 Amankan Barang Senilai Rp 287 Juta
Sistem Lost and Found milik KAI menjadi wujud nyata kepedulian perusahaan terhadap keamanan dan kenyamanan pelanggan.
Alwan Ridha Ramdani - Minggu, 13 April 2025
Selama Angkutan Lebaran 2025 PT KAI Daop 6 Amankan Barang Senilai Rp 287 Juta
Indonesia
Realisasi Pemudik Lebaran 2025 Turun Tipis, Menhub Sebut Bukan Tanda Darurat Ekonomi
Angka penurunan pemudik yang masih berada di bawah 10 persen tersebut tidak dapat dijadikan dasar kuat untuk menarik kesimpulan
Angga Yudha Pratama - Minggu, 13 April 2025
Realisasi Pemudik Lebaran 2025 Turun Tipis, Menhub Sebut Bukan Tanda Darurat Ekonomi
Bagikan