Waskita Lunasi Hutang Jatuh Tempo Sekitar Rp 2 Triliun Dari Penerbitan Obligasi
 Alwan Ridha Ramdani - Kamis, 30 September 2021
Alwan Ridha Ramdani - Kamis, 30 September 2021 
                Pembangunan Tol. (Foto: Antara)
MerahPutih.com - Badan Usaha Milik Negara PT Waskita Karya (Persero) Tbk atau Waskita melunasi seluruh obligasi yang jatuh tempo pada tahun 2021. Sumber dana atas pelunasan obligasi tersebut berasal dari penerbitan baru Obligasi III Waskita Karya Tahun 2021 yang ditujukan untuk proses refinancing dan tambahan modal kerja Perseroan.
Obligasi yang jatuh tempo pada tanggal 28 September 2021 yaitu Obligasi Berkelanjutan II Tahap II 2016 dengan pokok Rp900 miliar dan bunga Rp 19,12 miliar. Kemudian Obligasi Berkelanjutan III Tahap III 2018 seri A dengan pokok Rp 761 miliar dan bunga Rp 22,95 Miliar.
Baca Juga:
Dapat Suntikan Rp 7,9 Triliun, Waskita Ingin Rampungkan 7 Ruas Tol
"Pembayaran obligasi ini merupakan salah satu bentuk komitmen Perseroan dalam melaksanakan kewajibannya kepada investor obligasi dan merupakan bagian dari strategi 8 Stream Penyehatan Keuangan Waskita dalam hal restrukturisasi," ujar Destiawan ujar Direktur Utama Perseroan, Destiawan Soewardjono di Jakarta, Rabu (29/9)
Penerbitan atas obligasi baru tersebut juga mendapatkan penjaminan penuh dari Pemerintah. Perseroan berhasil menerima dana sejumlah Rp 1,77 Triliun melalui penerbitan obligasi baru tersebut.
"Penerbitan Obligasi III Waskita Karya Tahun 2021 juga merupakan bagian dari 8 Stream Penyehatan Keuangan Waskita yang saat ini sedang dijalankan oleh Perseroan. Ke depannya Perseroan akan terus fokus menjalankan strategi tersebut dalam rangka menjamin going concern Perseroan," kata Destiawan.
Ia memaparkan, dampak positif dari implementasi 8 Stream Penyehatan Keuangan Waskita ini juga mulai tercermin pada kinerja konsolidasian Perseroan pada semester pertama tahun 2021.
 
Berdasarkan laporan keuangan audited per 30 Juni 2021, Perseroan mampu mencatatkan laba bersih sebesar Rp 291,9 Miliar pada kuartal kedua tahun ini. Pada kinerja uartal pertama tahun ini dengan kerugian bersih sebesar Rp 136,9 Miliar.
Secara total Perseroan membukukan laba bersih sebesar Rp 155 miliar untuk periode semester pertama tahun 2021.
"Ke depannya Perseroan akan senantiasa menjaga komitmennya untuk menyelesaikan kewajiban-kewajibannya kepada para investor dan kreditur," katanya. (Asp)
Baca Juga:
7 Bank Selamatkan Keuangan BUMN Waskita Karya
Bagikan
Asropih
Berita Terkait
BUMN Indonesia Menang Kontrak Proyek Malolos-Clark Railway di Filipina, Nilainya Rp 3,16 T
 
                      Danantara Optimis Raih Rp 140 Triliun Pada 2025 Dari Dividen BUMN
 
                      Menkeu Perintahkan Pemda Simpan Duit Lebih di BPD Tidak di Bank BUMN
 
                      Prabowo Jadikan WNA Bos BUMN, Pengamat: Bukti Kualitas Pejabat BUMN Sekarang Tidak Kompeten
 
                      MPR Tidak Masalahkan WNA Jadi Direksi BUMN
 
                      WNA Boleh Pimpin BUMN, Kejagung Sebut Tetap Bisa Diproses Hukum jika Rugikan Negara
 
                      Kejagung Tegaskan WNA Bos BUMN tidak Kebal Hukum di Indonesia, Apalagi Kasus Korupsi
 
                      KPK Tegaskan WNA yang Pimpin BUMN Tetap Wajib Lapor LHKPN dan Bisa Diusut jika Korupsi
 
                      2 Syarat WNA Ekspatriat Boleh Jadi Bos BUMN Versi Legislator
 
                      2 WNA Jadi Petinggi BUMN, Ini Kata Danantara
 
                      




