Warga Rebutan Nasi Kucing di Acara Mubeng Benteng


Warga berebut ambil Nasi Kucing di Mubeng Benteng (MP/Teresa Ika)
MerahPutih.com - Ribuan Warga dan wisatawan nampak memenuhi Bangsal Ponconiti di Keben, Keraton Yogyakarta Kamis 21 September 2017 malam. Mereka hendak mengikuti prosesi Mubeng Benteng (keliling Benteng).
Warga sudah memenuhi Bangsal Ponconiti sejak pukul 19.00 wib. Padahal Prosesi Mubeng Benteng sendiri baru dimulai sekitar pukul 00.00 wib.
Puluhan warga nampak berebut mengambil nasi kucing yang disiapkan panitia. Mereka tak sabar dan segera mengambil nasi yang dibawa oleh panitia.
"Sabar. Semua kebagian nanti," tutur salah satu panitia Joko di keraton Yogyakarta, Kamis (21/9) malam.
Tak beberapa lama kemudian, petugas keamanan dari Paksi Kraton pun segera mengatur antrian. Wargapun kembali tertib mengambil makanam dan minuman.
Panitia Mubeng Benteng memang menyiapkan makanan dan minuman gratis untuk warga yang hadir mengikuti prosesi Mubeng Benteng. Prosesi Mubeng Benteng adalah kegiatan mengelilingi reruntuhan benteng Keraton Yogyakarta.
Ritual ini rutin dilakukan tepat pada malam tahun baru Jawa, 1 Suro. Selama prosesi Mubeng Benteng, peserta akan melakukan topo bisu dan dilarang berbicara. Tujuannya agar bisa mendekatkan diri pada Tuhan Yang Maha Esa dalam bentuk doa. (*)
Berita ini merupakan laporan dari Teresa Ika, kontributor merahputih.com untuk wilayah Yogyakarta dan sekitarnya. Baca juga berita lainnya pada artikel: Hadiri Mubeng Beteng, Ini Harapan Agus Si Penjual Sayur
Bagikan
Berita Terkait
Polisi Diminta Usut Tuntas Kematian Mahasiswa Amikom, Bonnie Triyana: Tidak Ada Alasan yang Membenarkan Kekerasan Aparat Terhadap Pengunjuk Rasa

Pesisir Medan Berpotensi Banjir 22-28 Agustus, Hujan Lebat Akan Guyur DIY

Saat Libur Peringatan HUT ke-80 RI, Daop 6 Yogyakarta Alami Kenaikan Penumpang 5,5 Persen

Tradisi Yaa Qowiyyu Klaten, Ribuan Warga Berebut Gunungan Apem

85.792 Wisatawan Mancanegara Naik Kereta Api Selama Juli 2025, Yogyakarta Jadi Tujuan Tertinggi

Viral, Driver Ojol Dikeroyok karena Telat Antar Kopi, Ratusan Rekan Geruduk Rumah Customer

Film Dokumenter 'Jagad’e Raminten': Merayakan Warisan Inklusivitas dan Cinta dari Sosok Ikonik Yogyakarta

Libur Panjang, KAI Commuter Yogyakarta Tambah 4 Perjalanan Jadi 31 Trip Per Hari

Heboh Kasus Mafia Tanah Mbah Tupon, Nama Tersangka Penyerebot Sudah di Kantong Polisi

Tradisi Murok Jerami Desa Namang Resmi Diakui Jadi Kekayaan Intelektual Khas Indonesia
