Pilpres 2019

Wapres Jusuf Kalla Tidak Takut Kritiknya Gerus Elektabilitas Jokowi

Eddy FloEddy Flo - Selasa, 19 Februari 2019
 Wapres Jusuf Kalla Tidak Takut Kritiknya Gerus Elektabilitas Jokowi

Wapres Jusuf Kalla. (Facebook/Jusuf Kalla)

Ukuran:
14
Font:
Audio:

MerahPutih.Com - Jelang masa akhir masa baktinya bersama Presiden Jokowi, Wapres Jusuf Kalla saban kali lantang melontarkan kritik tajam kepada pemerintahan Jokowi.

Kritik Wapres JK terhadap pemerintah beragam mulai dari kebijakan pembangunan hingga pendapatnya yang kerap bertolak belakang dengan pernyataan dari partai koalisi pendukung Jokowi-Ma'ruf.

Dikhawatirkan kritik Jusuf Kalla itu menurunkan elektabilitas Jokowi. Apalagi posisi Wapres JK adalah Ketua Dewan Pengarah TKN Jokowi-Ma'ruf pada Pilpres 2019.

Terhadap kekhawatiran elektabilitas Jokowi-Ma'ruf jadi taruhan atas kritik-kritiknya, Wapres Jusuf Kalla menjelaskan justru bisa mendongkrak suara untuk Jokowi.

Wapres JK bersama Jokowi-Ma'ruf
Ketua TKN Jokowi-Ma'ruf Erick Thohir bersama Jusuf Kalla dan kedua Capres-Cawapres (Foto: MP/Fadhli)

"Justru mungkin akan naik, berarti pemerintah memperhatikan harus efisien. Karena kita akan mengubah menjadi efisien, maka akan bisa naik. Jangan lupa itu," tegas Wapres Jusuf Kalla di Jakarta, Selasa, (19/2).

Menurut Wapres JK, apa yang disampaikannya merupakan pernyataan yang jujur untuk kebaikan pembagunan Indonesia.

"Untuk kebaikan, saya bicara apa yang menurut pikiran saya itu benar. Saya itu kalau menganggap sesuatu tidak sesuai, saya ngomong, tapi tetap dalam konteksnya," kata JK.

Ada beberapa pernyataan dan kritik Jusuf Kalla terhadap kebijakan Jokowi seperti pembangunan "light rail transit" (LRT) Jabodebek, TranSulawesi, serta bergabung Basuki Tjahaja Purnama di partai pendukung capres petahana tersebut.

Wapres Jusuf Kalla dan Presiden Jokowi
Presiden Jokowi bersama Wapres Jusuf Kalla (Ant/Rosa Panggabean)

Terkait pembangunan LRT Jabodebek menurut Wapres JK terlampau mahal dan tidak efisien karena dibangun melayang, JK mengatakan pembangunan itu justru 'overinvestment sehingga ketika LRT dibangun "elevated" maka anggaran yang dikeluarkan lebih mahal serta tidak dapat dilakukan perluasan jalan tol di bawahnya.

"Waktu saya bicara tentang LRT itu di muka para konsultan. Saya sampaikan semua konsultan harus berpikir jernih, jangan membiarkan terjadi 'overinvestment' yang tidak seharusnya. Jadi bukan konteksnya investasi, tapi para konsultan itu harus objektif," terang Jusuf Kalla.

Sedangkan terkait pembangunan jalur kereta Trans-Sulawesi, JK yang sudah dua kali menjabat Wapres itu juga mempertanyakan manfaat infrastruktur tersebut belum terlalu bisa dirasakan.

Menurut Wapres JK sebagaimana dilansir Antara, pembangunan jalur kereta api Trans-Sulawesi tidak akan efisien seperti di Pulau Jawa yang memiliki penduduk 160 juta orang, sehingga JK mengatakan sebaiknya jalur kereta api di Sulawesi digunakan untuk mengangkut batu bara dan komoditas lain yang menghasilkan keuntungan ekonomi.

"Justru kampung saya juga itu bahwa Trans-Sulawesi itu diubah dulu untuk mengangkut batu bara dan semen, supaya menghasilkan dulu. Baru nanti di situ dikembangkan. Bukan saya kritik, saya kasih solusi juga, supaya kau jangan rugi," pungkas Wapres Jusuf Kalla.(*)

Baca berita menarik lainnya dalam artikel: Direktur Riset KedaiKopi Sayangkan Prabowo Tak Bisa Uji Keberhasilan Jokowi

#Wapres Jusuf Kalla #Presiden Jokowi #Pemerintahan Jokowi-JK #Pilpres 2019
Bagikan
Ditulis Oleh

Eddy Flo

Simple, logic, traveler wanna be, LFC and proud to be Indonesian

Berita Terkait

Indonesia
Cerita Ajudan Saat Jokowi Pemulihan Sekaligus Liburan di Bali Bersama Semua Cucu
Presiden ke-7 Joko Widodo (Jokowi) tiba dikediaman Jalan Kutai Utara 1, Kelurahan Sumber, Kecamatan Banjarsari, Solo usai berlibur bersama cucunya di Bali, Sabtu (12/7).
Alwan Ridha Ramdani - Minggu, 13 Juli 2025
Cerita Ajudan Saat Jokowi Pemulihan Sekaligus Liburan di Bali Bersama Semua Cucu
Berita Foto
Anggota Watimpres Era Presiden Jokowi, Djan Faridz Jalani Pemeriksan KPK
Anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) era Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi), Djan Faridz usai menjalani pemeriksaan KPK di Gedung Merah Putih, Kuningan, Jakarta, Rabu (26/3/2025).
Didik Setiawan - Rabu, 26 Maret 2025
Anggota Watimpres Era Presiden Jokowi, Djan Faridz Jalani Pemeriksan KPK
Indonesia
Pulang ke Solo, Jokowi Akan Dilibatkan dalam Kegiatan Kampung oleh Pengurus RT/RW Setempat
Jokowi diharapkan kembali berbaur dengan masyarakat di wilayah setempat.
Frengky Aruan - Selasa, 22 Oktober 2024
Pulang ke Solo, Jokowi Akan Dilibatkan dalam Kegiatan Kampung oleh Pengurus RT/RW Setempat
Indonesia
H-1 Pensiun, Mural Infrastruktur Era Jokowi Mejeng di Jalan Slamet Riyadi
Presiden Joko Widodo akan kembali ke Solo setelah purnatugas.
Ananda Dimas Prasetya - Sabtu, 19 Oktober 2024
H-1 Pensiun, Mural Infrastruktur Era Jokowi Mejeng di Jalan Slamet Riyadi
Indonesia
Hari Kerja Terakhir di Istana Negara, Jokowi Bicarakan Proses Transisi Pemerintahan
Jokowi juga menggelar makan siang terakhir bersama jajaran menteri kabinet kerja
Angga Yudha Pratama - Jumat, 18 Oktober 2024
Hari Kerja Terakhir di Istana Negara, Jokowi Bicarakan Proses Transisi Pemerintahan
Lifestyle
Mitos Seputar Pohon Pulai yang Ditanam di Istana Negara oleh Jokowi
Presiden Joko Widodo menanam pohon pulai di perkarangan Istana Negara Jakarta pada Kamis (17/10) atau sebelum berakhirnya masa jabatan.
Frengky Aruan - Jumat, 18 Oktober 2024
Mitos Seputar Pohon Pulai yang Ditanam di Istana Negara oleh Jokowi
Indonesia
[HOAKS atau FAKTA]: Jokowi Marah karena Prabowo Tiba-tiba Pilih Anies Jadi Wapres
Dalam narasinya disebutkan Jokowi marah karena Prabowo diam-diam memilih mantan Gubernur Jakarta Anies Baswedan sebagai wakil presiden (wapres) pengganti Gibran Rakabuming Raka.
Frengky Aruan - Jumat, 18 Oktober 2024
[HOAKS atau FAKTA]: Jokowi Marah karena Prabowo Tiba-tiba Pilih Anies Jadi Wapres
Indonesia
Di Penghujung Jabatan, Jokowi Bentuk Korps Pemberantasan Korupsi Polri
Angga Yudha Pratama - Kamis, 17 Oktober 2024
Di Penghujung Jabatan, Jokowi Bentuk Korps Pemberantasan Korupsi Polri
Indonesia
Gantikan Heru Budi, Sekda Joko Ditunjuk Jadi Plh Pj Gubernur Jakarta
Sekda DKI Jakarta, Joko Agus Setyono, ditunjuk sebagai Plh Pj Gubernur Jakarta. Ia menggantikan Heru Budi yang lengser hari ini.
Soffi Amira - Kamis, 17 Oktober 2024
Gantikan Heru Budi, Sekda Joko Ditunjuk Jadi Plh Pj Gubernur Jakarta
Indonesia
Presiden Berhentikan Heru Budi sebagai Pj Gubernur, Diganti Teguh Setyabudi
Presiden Jokowi telah menandatangani Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 125P tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Pj Gubernur DKI Jakarta.
Frengky Aruan - Kamis, 17 Oktober 2024
Presiden Berhentikan Heru Budi sebagai Pj Gubernur, Diganti Teguh Setyabudi
Bagikan