Walkot Surabaya Minta RT/RW Keluarkan Warga Ogah Kerja Dari Daftar Penerima Bansos


Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi meresmikan Balai RW 5 Kelurahan Keputran, Kecamatan Tegalsari, Kota Surabaya. (Foto: Diskominfo)
MerahPutih.com - Pemerintah Kota Surabaya terus mendorong atau membantu warga miskin untuk mendapatkan pekerjaan. Hal ini agar mereka bisa lepas dari kemiskinan. Namun, untuk program ini masih menjadi tantangan.
"Ada warga di satu tempat yang sudah diberikan pekerjaan tidak mau. Saya sampai panggil orangnya, lha kok bilang capek. Bahkan bilang ada tidak Pak yang kerja di ruangan AC," kata Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi.
Baca Juga:
Heru Budi Tegaskan Komitmen Pemprov DKI Hapus Kemiskinan Ekstrem di Jakarta
Eri menyampaikan, sebelum menjadi pegawai negeri sipil dan menjabat sebagai wali kota dia pernah menjadi penjual obat serta pedagang kambing, sapi, beras, dan gula.
"Itu pernah saya lakukan. Lha kok sekarang anak-anak muda dikasih pekerjaan bilang pegal, minta kerja yang di dalam ruangan," katanya.
"Jangan kerja pilih-pilih seperti itu. Tapi, kerja itu bagaimana dengan semangat bisa mengubah nasib kita. Jadi semangat kerja, jangan cari kerja yang paling enak," ia menambahkan.
Ia mengatakan, pengurus lingkungan rukun tetangga dan rukun warga mengeluarkan warga yang enggan menerima fasilitasi dari pemerintah untuk mendapat pekerjaan dari daftar keluarga miskin.
Eri mendukung tindakan tegas Ketua RW 5 di Kelurahan Keputran yang mengeluarkan warga dari daftar penerima bantuan sosial pemerintah karena menggunakan bantuan dari pemerintah untuk berfoya-foya.
"Ada warga setelah dapat uang dibuat foya-foya, langsung dikeluarkan (dari daftar warga miskin) sama Pak RW-nya. Lha wong (orang) susah njaluk (minta) bantuan dikasih, bantuan tidak diberikan anak-istrinya malah dibuat dugem," katanya.
Baca Juga:
Kemiskinan Bikin Warga Jadi Korban TPPO dan Jual Organ
Bagikan
Alwan Ridha Ramdani
Berita Terkait
33 Ribu Pendamping Dikerahkan Cek 12 Juta Pemerima Bantuan Sosial Diduga Salah Sasaran

Biaya Rp 15 Ribu Per Orang, Penyaluran Bansos Pakai PT POS Hanya Dilalukan di Daerah 3 T,

Prabowo Luncurkan Program Akselerasi Pembangunan: Sarjana Bakal ‘Magang’ di Sektor Industri hingga Memulai Pengembangan Ekosistem Gig Economy

KJP Plus tak Bisa Dicairkan Tiap Bulan, Pramono Ungkap Alasannya

Celios Desak Reset Ekonomi Indonesia, Copot Menkeu Sampai Pemberian Subsidi Tunai ke Rakyat

Digitalisasi Bantuan Sosial Diujicoba di Banyuwangi, Jika Sukses Negara Bakal Hemat Rp 14 Triliun

Digitalisasi Bansos Diklaim Bakal Kurangi 34 juta orang miskin, Data BPS Orang Miskin 23,85 juta Orang

Wakapolri Salurkan 220 Paket Sembako ke Biarawati dan Lansia Panti Wreda Griya Tyas Dalem

Indonesia Lanjutkan Airdrop Bantuan Kemanusian di Jalur Gaza, Tahap 2 Ada 800 Ton Bantuan

Indonesia Salurkan 800 Ton Bantuan ke Palestina, Simbolis Perayaan HUT Ke-80 RI
