Waktu Terbaik Berlatih Tarian Waacking Versi Ebony, Waacker Asal Kanada

Ebony, instruktur waacking dari Kanada. (Foto: MP/Rizki Fitrianto)
ANDA dapat berlatih menari waacking kapan saja. Tetapi tidak ada salahnya jika meniru kebiasaan waacker Kanada, Ebony.
Sederet riset menyebut pagi hari sebagai waktu terbaik berolahraga, terutama bagi Anda yang bermasalah dengan konsistensi.
Latihan pada pukul 6 pagi sama dengan mengawali hari tanpa tekanan. Alasan lain mengapa pagi hari merupakan waktu yang tepat untuk olah fisik adalah temperatur tubuh Anda sedang rendah. Anda sebaiknya melakukan aktivitas yang dapat menghangatkan tubuh.
Aktivitas fisik di pagi hari tidak melulu olahraga seperti jogging, renang atau fitness. Anda juga dapat berlatih menari waacking.
Waacker profesional seperti Ebony pun selalu meluangkan waktu pada pagi hari untuk berlatih menari. Dan ia biasanya menambah latihan di malam hari. Beda waktu, beda pula gaya waacking yang ia lakukan.
“Di pagi hari, lebih banyak berlatih teknik tari. Fokus latihan pada otot dan waacking drill,” terang perempuan berusia 28 tahun ini saat ditemui Merahputih.com di acara Enquiries Workshop di Bali.
Untuk latihan pada pagi hari, dia terbiasa melakukannya di studio. Pada malam hari, Ebony biasanya kembali berlatih. Gerakannya lebih bebas. Dia juga membiarkan kreativitasnya menjadi liar.
Latihan di malam hari ia manfaatkan untuk menciptakan gerakan-gerakan baru serta membuang emosi dan stres yang melanda sepanjang pagi hingga malam.
Latihan malam dapat dilakukan di mana saja. Bisa di studio, rumah, rumah teman, atau tempat lain.
Bagi Anda yang baru belajar menari waacking, Ebony menyarankan agar tidak fokus dulu untuk menari dengan bagus. Memusatkan perhatian pada rasa nyaman dan bisa menjadi diri sendiri lebih penting. Ya, karena menari waacking melatih Anda menjadi diri sendiri dan percaya diri. (rina)
Bagikan
Berita Terkait
Berkiprah di Korea, Miyu Pranoto Harumkan Nama Indonesia Lewat Dunia Tari

Festival Solo Menari 2025: Angkat Tema Alam Lewat Ratusan Penari Daun

Selama 24 Jam 1.500 Orang Menari di Solo, Ada Perwakilan Dari Thailand dan Malaysia

Tari Ma'randing dari Sulawesi Selatan, Prosesi Pengantar Menuju Pemulasaraan

Etoile Dnace Center Persembahkan 'Full Length Ballet - Le Corsaire Jakarta' Karya Lisa Macuja Elizalde, Pertunjukan Digelar 2 Hari
Padepokan Seni Alang-Alang Kumitir Unjuk Gigi di Galeri Indonesia Kaya

Tari Lenso dari Maluku, Seni Peninggalan Penjajah sebagai Perekat Persaudaraan

Tari 'Tolire Ma Jojoho' Memukau Para Pengunjung Galeri Indonesia Kaya

Tidi lo Polopalo, Seni Tari Sarat Makna dari Gorontalo
