Wabah Corona Jadi Bencana Nasional, Pemerintah: Semua Daerah Harus Satu Kendali
Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan COVID-19 Achmad Yurianto . (ANTARA/Humas BNPB/M Arfari Dwiatmodjo.)
MerahPutih.com - Wabah virus corona atau COVID-19 telah ditetapkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebagai bencana nasional. Seiring penetapan tersebut, seluruh data mengenai penyakit ini akan terintegrasi secara nasional.
“Maka seluruh data mulai desa/kelurahan, kecamatan, kabupaten, kota, provinsi dan pusat akan dalam satu sistem, dalam satu kendali data, dalam satu jaring data,” kata Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan COVID-19 Achmad Yurianto di Graha Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Jakarta, Selasa (14/4).
Baca Juga:
Kena PHP Paket Data 10 GB, Mahasiswa UNS Ramai-Ramai Protes dengan Tagar #UNSAprilMop
Yuri menegaskan, data ini dapat dilihat oleh siapa pun. data ini terbuka sehingga masyarakat dapat melihat secara transparan.
Menurut Yuri, orang yang bepergian keluar rumah sangat rentan terinfeksi COVID-19.
Sampai saat ini, pihaknya sudah memeriksa 33.678 spesimen.
"33.678 spesimen yang sudah kita periksa. Ada 31.628 orang, dan hasil positif 4.839 orang hasil negatif adalah 26.789 orang," kata Yurianto.
Yuri mengatakan, pemeriksaan berbasis polymerase chain reaction (PCR) juga telah dilaksanakan di 32 laboratorium.
Namun, ia menegaskan, masih ada laboratorium lain yang tengah dinaikan kapasitas kemampuan pemeriksaannya.
"Baik dengan penambahan mesin, atau menambah laboratorium baru, tentunya harus dilengkapi dengan peralatan yang standar," ungkapnya.
Baca Juga:
Hampir Merata di Semua Provinsi, Pemerintah Prediksi Korban Jiwa COVID-19 Masih Bertambah
Sebelumnya, Yuri mengungkapkan sampai (14/4) jumlah orang dalam pemantauan (ODP) terkait Covid-19 mencapai 139.137 orang.
Pasien dalam pengawasan (PDP) yang sekarang ini berjumlah 10.482 orang. Dari jumlah tersebut sudah ada yang dinyatakan positif ataupun negatif Covid-19.
"Pasien dalam pengawasan sampai dengan saat ini atau 10.482 orang sudah terkonfirmasi positif COVID-19 melalui pemeriksaan PCR real time sebanyak 4.838 orang," ujar Achmad Yurianto.
Jumlah pasien sembuh kini sebanyak 426 orang dan pasien meninggal 459 orang. (Knu)
Baca Juga:
Anggota Fraksi PDIP Solo Tak Ambil Jatah Reses, Hemat Rp1,3 Miliar untuk Penanganan COVID-19
Bagikan
Berita Terkait
Ilmuwan China Temukan Virus Corona Kelelawar Baru yang Sama dengan COVID-19, Disebut Dapat Menular ke Manusia Lewat
COVID-19 di Tiongkok Meninggi, 164 Orang Meninggal dalam Sebulan