Viral, Thailand Gunakan 'Pestisida Bebek' untuk Bersihkan Sawah dari Hama


Pestisida Bebek di Thailand jadi viral di media sosial (Foto: odditycentral)
PESTISIDA atau pembasmi hama sejatinya merupakan bahan yang digunakan untuk mengendalikan, menolak atua membasmi organisme pengganggu.
Sasarannya bermacam-macam, dari mulai serangga, tikus, gulma, burung, mamalia, ikan atau mikroba yang dianggap mengganggu.
Baca Juga:
Seni Botani Karya Hannah Bullen-Ryner Jadi Viral, Ini Alasannya

Biasanya yang menggunakan pestisida adalah para petani yang ingin melindungi kebun dan hasil panennya dari kerusakan yang disebabkan oleh hama.
Namun penggunaan pestisida tanpa mengikuti aturan yang diberikan, membahayakan kesehatan manusia dan lingkungan, serta bisa merusak ekosistem.
Bicara soal pestisida, belum lama ini tengah viral soal 'Pestisida Bebek' di Thailand. Setiap tahun, ribuan bebek kelaparan dikabarkan dilepaskan ke sawah yang luas, untuk membersihkan dari hama yang tak diinginkan, serta sisa-sisa tunggul padi dari panen terakhir.
Ditengah negara lain yang menggunakan kemajuan teknologi mutakhir selama beberapa dekade terakhir. Namun di Thailand yang merupakan pengekspor beras terbesar kedua dunia, para petaninya masih menggunakan solusi tradisional untuk menjaga sawah mereka dalam kondisi optimal.
Setiap tahun, para petani di Thailand mengandalkan peternak itik untuk melepaskan ribuan hingga puluhan ribu bebek muda yang lapar ke ladang mereka. Hal itu bertujuan untuk membersihkan ladang dari hama seperti siput ceri, siput apel, gulma, dan sisa tunggul padi.
Baca Juga:
Menariknya, puluhan ribu bebek tersebut tak hanya berfungsi sebagai pestisida alami, bebek-bebek tersebut bisa menyuburkan sawah dengan kotorannya.
"Manfaatnya (Bagi peternak) adalah bisa mengurnagi biaya untuk memberi makan bebek, serta sebagai imbalannya bagi petani padi, bebek membantu memakan hama dari pertanian, dan petani bisa mengurangi penggunaan bahan kimia dan pestisida," tutur Seorang peternak itik, pada Reuters seperti yang dikutip dari laman odditycentral.
Bebek-bebek yang berusia 20 hari menjelajahi sawah selama sekitar lima bulan setiap tahunnya. Dimana para bebek akan berpindah dari satu peternakan ke peternakan lain. Sebelum kemudian kembali ke peternak itik untuk bertelur selama sekitar tiga tahun lagi. Sekawanan 10.000 bebek bisa membersihkan lahan seluas 70 hektar secara menyeluruh dalam waktu sekitar satu minggu.
Sedikit informasi, menggunakan bebek sebagai pestisida alami di sawah, merupakan bagian dari tradisi lama di Provinsi Nakhon Pathom, yang dikenal sebagai Ped Lain Thoong, yang berarti bebek pengejar lapangan. (Ryn)
Baca Juga:
Bagikan
Berita Terkait
DPR Sebut Tayangan Xpose Trans7 Dekonstruksi Nilai Pesantren, Menistakan Jati Diri Bangsa

Pengembangan Perkebunan-Holtikultura, DPR Ingatkan Kementan tak Abaikan Petani Kecil

Menu MBG Pangsit Goreng di SD Depok Viral, BGN Sebut Ada Kandungan Ayam dan Telur

Viral Kabar PHK Karyawan Shell Buntut Kelangkaan dan Kebijakan BBM, Begini Respos Manajemen

Viral Video Sule Ditilang Saat Bawa Mobil 'Double Cabin', Begini Penjelasan Kadishub DKI Jakarta

Ingin Petani Sejahtera, PDIP Dorong Petani Punya Lahan Melalui UU Pokok Agraria

Hari Tani Nasional, Petani Karanganyar Soroti Pemetaan Tanah Telantar hingga Subsidi Biaya Produksi

Regenerasi Petani Mendesak, Tantangan Lahan hingga Teknologi masih Membelit

Hari Tani Nasional Jadi Momentum Wujudkan Kedaulatan Pangan

Hari Tani Nasional, saatnya Dorong Kebangkitan dan Kemandirian Petani lewat Bibit Lokal
