Viral di TikTok, Lipstik dari Tahun 1971 ini kembali Dicari


Black Honey muncul kembali tahun ini setelah viral di TikTok. (makeupmuddle.com)
LIPSTIK Black Honey Clinique diluncurkan ketika Indonesia baru dua kali mengasungkan pemilihan umum pada zaman Orde Baru. Namun, lima dekade kemudian, lipstik tersebut menjadi viral di TikTok. Sekarang, toko kecantikan dan pengecer kebanjiran pesanan bahkan sampai kehabisan stok.
Setelah diperkenalkan pada 1971, lipstik yang terkenal berkat kemampuannya mempercantik bibir pada berbagai warna kulit itu mendapat julukan 'turtleneck hitam untuk bibir'. Demikian diungkapkan Senior Vice President and Global Chief Marketing Officer Clinique Carolyn Dawkins. Clinique merupakan perusahaan kosmetik yang tergabung dalam grup Estée Lauder.
Produk ini debut dalam kemasan bulat dari bahan gelas, meniru tempat madu, sesuai namanya. Perusahaan kosmetik asal AS itu kemudian mengubah namanya menjadi Almost Lipstick pada 1989 dan menjualnya dalam kemasan tabung lipstik biasa.
BACA JUGA:
Perubahan itu menjadikannya sebagai produk kecantikan klasik yang 'dikultuskan' selama beberapa dekade. Popularitas Black Honey muncul kembali musim panas ini ketika para remaja mulai berbicara tentang lipstik tersebut di TikTok.
"Itu membangun momentum dalam beberapa minggu dan dengan cepat bergerak ke penjualan," kata Dawkins kepada CNN Business (22/9).
Clinique awalnya menanggapi gelombang minat dengan menerapkan wauting list untuk produk tersebut di situs webnya, bukan menandainya sebagai 'sold out'. Sebuah promo dari situs web perusahaan itu menampilkan pesan itu pada Selasa (21/9), "Fenomena lipstik Clinique #1 dari sensasi TikTok. Beli Black Honey sekarang untuk pemesananmu. Kami akan mengirimkannya ketika tiba."
Viral di TikTok

Viralnya Black Honey hanyalah contoh terbaru dari kisah sukses produk yang terkait dengan minat di TikTok. Tren kecantikan yang berasal dari aplikasi berbagi video memiliki efek langsung pada peningkatan volume penjualan produk atau merek tertentu yang terkait dengan tren itu, demikian menurut Vice President and Beauty Industry Analyst di firma riset pasar NPD Group, Larissa Jensesn.
Hanya perlu satu video viral yang menarik keterlibatan dari pengguna TikTok lainnya dan menginspirasi video berikutnya tentang produk tersebut. Mirip dengan lonjakan Black Honey, tahun lalu TikTok membantu mengubah CeraVe, merek perawatan kulit yang didirikan pada 2005, menjadi favorit setelah tertidur lama.
Pengguna TikTok telah mengunggah tentang lipstik itu selama lebih dari sebulan. Tagar #blackhoney dan #cliniqueblackhoney sejauh ini telah mengumpulkan total lebih dari 36 juta tampilan TikTok.
Ketika produk Clinique mulai terjual habis, pengguna TikTok mulai memposting "penipuan," atau duplikat Black Honey yang dibuat oleh merek kecantikan lain. Produk duplikat yang sering disebut dupe, biasanya dijual dengan harga lebih murah, tapi memiliki warna atau formula yang hampir identik dan menghasilkan efek yang diinginkan.
Harga Clinique untuk lipstik Black Honey-nya adalah 20 USD atau sekitar Rp 285.000. Beberapa "dupe" termasuk lipstik Black Cherry dari merek makeup e.l.f seharga 5 USD atau sekitar Rp 71.252 dan lip balm dari Burt's Bees yang dijual seharga 4,79 USD atau sekitar Rp 68.259.
Demografi Baru

Pada 8 September, influencer makeup TikTok Mikayla Nogueira mengunggah tentang Black Honey, dan menarik lebih dari 10 juta tampilan dengan satu video. Seorang pengguna berkomentar, "Saya berusia 48 tahun dan telah menggunakan ini sejak saya berusia 20 tahun."
Pemirsa lain memposting, "Hanya lipstik yang nenek saya izinkan untuk saya pakai saat saya melihatnya bersiap-siap!" Dalam videonya sendiri, Nogueira mengiyakan pernyataan tentang produk turun-temurun tersebut, dengan mengatakan, "Sudah ada selama beberapa dekade."
"Saya benar-benar terkejut ketika ini menjadi viral," kata Nogueira, "Demografis yang membeli ini biasanya adalah perempuan dewasa yang lebih tua, jadi untuk melihat perempuan yang lebih muda menggunakannya di TikTok sangat menarik bagi saya."
Clinique Black Honey diuntungkan karena berasal dari latar belakang tahun 90-an, demikian menurut Creative Director BEAUTYSTREAMS Michael Nolte. Direktur platform informasi industri kecantikan itu mengatakan, "Tahun 90-an saat ini sedang menjadi tren di antara Gen Z sebagai periode fesyen dan make-up yang menginspirasi, ini sedikit menjelaskan kegilaan produk era itu di kalangan konsumen muda."
"TikTok cocok untuk viralitas produk kecantikan karena format klip pendek menawarkan peluang yang lebih baik untuk memahami dan menghargai tekstur dan efek produk kecantikan dibandingkan dengan still foto," kata Nolte. (aru)
Bagikan
Berita Terkait
Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut

Aging Gracefully ala Maia Estianty, Cara Menua dengan Bahagia

Penggunaan Steroid Bentuk Dioles Maupun Diminum Sebabkan Ketergantungan, Bisa Akibatkan Masalah Kulit

Blackmores Hadirkan Ultimate Vibrant Skin untuk Kulit Cerah dan Sehat dari Dalam

Produk Kecantikan Rambut Indonesia Tembus Pasar Italia, Surplus Dagang Diharapkan Terus Naik

Kamu Juga Bisa Nih, Pakai Perawatan Kulit Harian ala Jennifer Coppen

Dukung Generasi Muda, Jenama Kecantikan Lokal Ini Hadirkan Brightening Serum Bersama Hearts2Hearts

Terobosan Formula Skincare Maju Pesat, Sayang Packaging tak Inklusif

Klinik Kecantikan Premium Natasha Luxe Hadir dengan Layanan Terbaru Stem Cell Therapy

Tren Kecantikan Indonesia Berkembang Pesat, Konsumen Minati Prosedur Noninvasif dengan Teknologi Aman dan Tesertifikasi
