Uskup Petrus: Paskah Momentum Bangun Harapan


Umat Katolik memvisualisasikan kisah sengara Yesus di Gereja Katolik Paroki Roh Kudus Babakan, Badung, Bali, Jumat (30/3). ANTARA FOTO/Fikri Yusuf
MerahPutih.com - Uskup Diosis Amboina Mgr Petrus Canisius Mandagie menegaskan perayaan kebangkitan Yesus Kristus atas maut atau Paskah menjadi momentum penting bagi umat Kristiani untuk membangun kehidupan yang benar serta penuh pengharapan.
"Kebangkitan Yesus merupakan jawaban perbaikan terhadap kehidupan umat manusia. Karena itu umat Kristiani harus mewartakan terang dan dunia yang baru. Dunia baru di mana jauh dari tipu muslihat, kekerasan, berita bohong, kebencian, dan kejahatan," kata dia saat memimpin Misa Paskah di Katedral Santo Fransiskus Xaverius Ambon di Ambon, Minggu (1/4) seperti dikutip Antara.

Dia menegaskan peristiwa kebangkitan Yesus Kristus merupakan awal pembukaan dunia baru yang dikuasai oleh kasih Allah Yang Maha Tinggi, penuh cinta kasih dan bukan dikuasai kegelapan, dosa, dan kematian atau kebiadaban.
Umat Kristiani, katanya, ditantang untuk tidak boleh takut menjadi "hamba kebenaran" di tengah dunia dewasa ini yang penuh dengan keculasan serta tipu daya.
"Yesus adalah penjelmaan kasih, mati di kayu salib untuk dosa-dosa kita, tetapi Allah Bapa membangkitkan Dia dan menjadikannya Tuhan kehidupan dan kematian. Di dalam Yesus, kasih telah menang atas kebencian, rahmat atas dosa, kebaikan atas kejahatan, kebenaran atas kepalsuan, hidup atas kematian," ujar dia.

Dalam setiap situasi manusia, ditandai dengan kelemahan, dosa dan kematian, serta kabar baik bukanlah hanya kata-kata, tetapi kesaksian kasih tanpa syarat dan setia.
Ia mengatakan pentingnya umat memberikan kesaksian tentang kerendahan hati menghadapi orang lain, dekat dengan mereka yang tertimpa masalah hidup, berbagi dengan orang yang membutuhkan, berdiri di sisi orang sakit, orang tua, dan terbuang.
Paskah menuntut semua orang Kristen untuk menjadi "hamba kebenaran" di tengah banyaknya orang yang bersikap tidak jujur dan membengkokkan kebenaran, sekalipun harus "memikul salib" dan menghadapi berbagai risiko, penuh pengampunan, kelembutan, kebenaran, serta perdamaian dengan sesama.
"Semua umat Kristiani dituntut menjadi saksi untuk mewartakan kedahsyatan Allah yang ditunjukkan melalui kebangkitan Yesus atas maut kepada orang lain, agar semua orang memiliki pengharapan untuk memperoleh kehidupan yang lebih baik dan penuh cinta kasih," katanya.
Bagikan
Andika Pratama
Berita Terkait
Pesan Presiden Prabowo Subianto di Hari Kenaikan Yesus Kristus

Prabowo Subianto Serukan Perdamaian dan Harmoni di Hari Paskah 2025

Makna Perayaan Paskah, Umat Krisitiani Harus Peduli pada yang Lemah dan Jadi Penabur Di Tengah Kegelapan

Gereja Katedral Disterilisasi Tim Penjinak Bom dan K-9, Umat Tak Perlu Khawatir saat Ibadah Jumat Agung

Ibadah Paskah, Polresta Surakarta Jaga Gereja 24 Jam

Tri Hari Suci, Katedral Jakarta Siapkan 4.517 Kursi untuk Umat Setiap Misa

Bepergian saat Long Weekend Paskah, Simak Sejumlah Titik Rawan Macet di Jalur Trans Jawa

Ganjil Genap Jakarta Ditiadakan Saat Libur Nasional Wafat Yesus Kristus

Libur Panjang, KAI Daop 6 Yogyakarta Jalankan 4 KA Tambahan pada Libur Long Weekend

Bawa Daun Palma, Kardinal Suharyo Kunjungi Hasto di Rutan KPK
