Usai Debat Capres Kedua BPN Laporkan Jokowi ke Bawaslu, Pengamat: Dia Tak Serang Prabowo


Capres nomor urut 01 Joko Widodo dan Capres nomor urut 02 Prabowo Subianto. ANTARA FOTO/AKBAR NUGROHO GUMAY
MerahPutih.com - Pengamat komunikasi politik Universitas Katolik Widya Mandira (Unwira) Kupang Mikhael Bataona menilai pernyataan Jokowi soal HGU lahan di Aceh dan Kalimantan yang dimiliki Prabowo bukan menyerang pribadi capres bersangkutan.
"Di Amerika Serikat, pada pilpres 2 tahun silam, Donal Trump menyerang Hillari Clinton soal dugaan pelecehan seksual yang dilakukan oleh suaminya, mantan Presiden Amerika Serikat Bill Clinton," kata Mikhael Bataona seperti dikutip Antara di Kupang, Selasa (19/2).
Ia mengemukakan hal itu berkaitan dengan adanya tuduhan terhadap capres nomor urut 01 Joko Widodo yang menyerang pribadi Prabowo dalam panggung debat capres, Minggu (17/2) malam.
Joko Widodo dilaporkan ke Bawaslu atas tuduhan pelanggaran pemilu karena dianggap menyerang pribadi capres nomor urut 02 Prabowo Subianto saat debat putaran kedua.
Pelapor adalah Tim Advokat Indonesia Bergerak (TAIB). Mereka menuding Jokowi menyerang pribadi Prabowo dengan menghina yang bersangkutan ketika debat.

Tudingan itu mengacu pada pernyataan Jokowi di forum debat kedua capres yang menyebut kepemilikan lahan Prabowo di Kalimantan Timur dan Aceh Tengah.
Mikhael Bataona menyinggung kembali soal Bill Clinton. Hal privasi dan sangat sensitif ini justru diterima sebagai hal yang wajar.
"Mengapa? Karena dalam negara yang menganut sistem demokrasi, setiap file dan rekam jejak seorang pemimpin harus dibuka ke publik," kata pengajar pada fakultas Ilmu Sosial dan Politik Unwira itu.
Publik kata dia, wajib mengetahui, seperti apa jejak-jejak masa lalu dan file-file tentang karier calon pemimpinnya itu.
"Jokowi menyampaikan soal HGU Lahan di Aceh dan Kalimanta yang dimiliki oleh Prabowo bukan menyerang soal rumah tangga Prabowo," kata Mikhael Bataona.
Menurut dia, Prabowo juga boleh menyerang Jokowi soal bisnis dan rekam jejak Jokowi.
"Itu boleh. Selama Prabowo mempunyai data. Jadi, debat kali ini masih terlalu permisif. Tidak terlalu sengit dan mendebarkan karena masing-masing pihak masih saling menjaga," katanya.
Hal itu, kata dia, tidak baik untuk debat sekelas debat pilpres karena rakyat butuh debat berkualitas dan sengit dengan adanya saling mengeksplorasi kelemahan visi dan misi masing-masing calon.
Bagikan
Berita Terkait
Ogah Buka Dokumen Capres-Cawapres, KPU Jadi Tidak Transparan

Prabowo Dinilai Lebih Siap saat Dipancing Anies dan Ganjar dalam Debat Capres

Anies Kembali Tampil Formal, Kode Sudah Siap Pimpin Negara

Debat Kelima Tak Sepanas Sebelumnya, Tampilkan Semangat Rekonsiliasi

TKN: Eks Menkes Terawan Gabung Tim Prabowo-Gibran

Akademisi Nilai Debat Terakhir Para Capres di Isu Pendidikan Tak Ada Dagingnya

Hak Kebutuhan Dasar Individu Luput Dari Pembahasan di Debat Capres Penutup

Prabowo Siap Bantu NGO di Bidang Perlindungan Perempuan

Prabowo: Banyak Warga yang Digaji Rp 1 Juta Per Bulan

Prabowo Setuju Pernyataan Anies dan Ganjar Soal Budaya, Singgung Istana Mau Roboh
