Untung-Buntung Pakai Paylater Saat Staycation

Andreas PranataltaAndreas Pranatalta - Minggu, 16 Januari 2022
Untung-Buntung Pakai Paylater Saat Staycation

Membeli tiket pesawat lebih mudah lewat aplikasi. (Foto: Unsplash/yousef alfuhigi)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

VIERO kala itu sedang duduk di kedai kopi ternama. Ia terlihat tidak bersemangat. Layar laptopnya penuh dengan tab Google Chrome menampilkan laman online travel agent dan destinasi wisata Pontianak. Rupanya, Viero ingin pulang kampung dan tergiur dengan diskon besar-besaran dari layanan tersebut.

“Gue waktu itu belum gajian, padahal promo tiketnya cuma sampai hari itu. Kalau gue enggak beli, bisa ketinggalan promo,” keluh Viero seminggu lagi baru gajian kepada Meraputih.com.

Kala itu Desember 2021, Viero memang sudah merencanakan liburan ke Pontianak setiap tahun. Berkat diskon ditawarkan pihak travel agent, Viero merasa mendapat keuntungan jika bisa membeli tiket pada saat itu juga. Temannya pun merekomendasikannya untuk menggunakan fitur paylater, kesempatan membeli tiket, memesan hotel, dan barang lainnya saat itu juga namun membayarnya di kemudian hari dengan batas waktu tertentu.

Baca juga:

Ngapain Sih Betah Berlama-Lama Menggulir Layanan Pesan-Antar Makanan Sampai Seharian!

Untung Buntung Pakai PayLater Demi Liburan ke Luar Kota
Keuntungan menggunakan dompet digital dan mobile banking. (Foto: JAKPAT Survey Report)

Maka malam itu juga, setelah mendaftarkan identitasnya secara daring untuk fasilitas paylater, Viero berhasil membeli tiket perjalanan Jakarta-Pontianak (pp) seharga Rp 2,5 juta saja. Pembayaran akan dicicilnya dalam tiga bulan.

Fitur paylater memang jadi salah satu tren pembayaran diminati anak muda belakangan ini. Beberapa perusahaan aplikasi besar tentu punya cara untuk menarik perhatian penggunanya, salah satunya dengan menyedikan fitur paylater. Fasilitas ‘beli sekarang bayar belakangan’ pun bisa dipakai untuk travelling, pembelian barang, makanan, transportasi, hingga produk konsumsi lainnya.

Banyak orang, termasuk Viero, mula-mula merasakan kemudahan, pesan sekarang bayarnya nanti. Namun, jika tidak berhati-hati, sejatinya risiko lilitan utang menanti di kemudian hari.

Baca juga:

Kebiasaan Warga +62 Menunda Makan Demi Menurunkan Berat Badan

Untung Buntung Pakai PayLater Demi Liburan ke Luar Kota
Bijak menggunakan fitur pay later. (Foto: Unsplash/CardMapr)

Berdasarkan catatan JAKPAT Survey Report di semester pertama 2021, penggunaan dompet digital didominasi anak muda dengan rentang usia 15-24 tahun (38 persen) dan milenial dengan usia 25-34 tahun (32 persen). Dari 2.292 responden, pembayaran digital paling sering dipakai adalah aplikasi Dana, diikuti Go-Pay, OVO, Shopeepay, dan BCA Mobile.

Dompet digital menjadi dominasi, lanjut catatan Jakpat, karena ada banyak keuntungan didapat, mulai dari penawaran potongan harga, mendapat tambahan poin, kemudahan registrasi, hingga fitur paylater. Dompet digital ini biasanya digunakan untuk membayar ojek online, dine-in, belanja di minimarket, taksi online, transaksi game online, memesan tiket segala moda transportasi, hingga pesan kamar hotel.

Meski begitu, Viero kemudian merasa kehadiran paylater mendorongnya menjadi semakin impulsif. Tanpa disadari, kemudahan beri barang terlebih dahulu dan bayar belakangan memberikan dorongan impulsif dalam bertransaksi. Apalagi banyak promo potongan harga sangat besar. Alhasil, barang-barang tidak diperlukan justru terbeli. Dana tadinya sengaja ditabung untuk travelling bulan depan terpaksa dipakai demi memenuhi sifat impulsif.

utang
Jangan sampai utang menumpuk berdampak bagi keluarga. (Unsplash-Usman Yousaf)

Fitur paylater, jika tidak cermat menggunakannya, bisa menimbulkan kebiasaan ngutang demi barang sebenarnya tidak terlalu dibutuhkan.

Tiap orang, menurut perencana keuangan sekaligus Manajer di PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk, Rizki Marman Saputra, sesungguhnya boleh punya utang namun harus jelas tujuannya.

Ada dua jenis utang, baik dan buruk. Utang baik umumnya digunakan untuk hal produktif orang tersebut di masa depan. Sementara utang buruk biasa dipakai semata untuk hal konsumtif, memenuhi keinginan sekunder, bahkan lebih parah lagi tanpa memperhitungkan dampak jangka panjang. Namun, terkadang tak sedikit orang terjebak menganggap skema utangnya sebagai utang baik padahal sebaliknya.

Sebaiknya, jika harus berutang gunakan kesempatan tersebut untuk hal produktif, paling tidak membantu meningkatkan pendapatan atau menambah kekayaan bersih.

Misalnya, utang sebagai modal usaha atau berbisnis untuk upaya meningkatkan pendapatan. Tentunya uang modal atau utang tersebut dapat diputar untuk memenuhi segala kebutuhan demi kemajuan dan perkembangan bisnis.

Bentuk utang produktif lainnya mungkin membeli aset berkembang, seperti rumah atau ruko. Nilai rumah dan tanah akan terus meningkat tiap tahun sehingga akan meningkatkan keuangan di masa depan.(and)

Baca juga:

Parents, Jangan Tunda Edukasi Anak Mengenai Bahaya Narkoba

#Januari +62 Bicara Yang Tertunda #Wisata #Paylater
Bagikan
Ditulis Oleh

Andreas Pranatalta

Stop rushing things and take a moment to appreciate how far you've come.

Berita Terkait

Indonesia
Berwisata Murah Dengan Naik KA Batara Kresna, Nikmati Alam danKuliner Dari Purwosari Sampai Wonogiri
Rangkaian berwarna cerah ini menjadi daya tarik bagi wisatawan yang ingin merasakan sensasi naik kereta api di tengah kota hingga ke wilayah pedesaan Wonogiri.
Alwan Ridha Ramdani - Sabtu, 18 Oktober 2025
Berwisata Murah Dengan Naik KA Batara Kresna, Nikmati  Alam danKuliner Dari Purwosari Sampai Wonogiri
Indonesia
DPRD DKI Protes Tarif Buggy Wisata Malam Ragunan Rp 250 Ribu, Minta Dikaji Ulang
Pengelola TMR wajib memantau satwa secara rutin
Angga Yudha Pratama - Kamis, 16 Oktober 2025
DPRD DKI Protes Tarif Buggy Wisata Malam Ragunan Rp 250 Ribu, Minta Dikaji Ulang
Indonesia
Wisata Malam Ragunan, DPRD Minta Pemprov DKI Sediakan Alternatif Angkutan Murah untuk Warga
Harus dicari alternatif lain kendaraan yang lebih murah dan dapat memuat lebih banyak orang sekali jalan.
Dwi Astarini - Kamis, 16 Oktober 2025
Wisata Malam Ragunan, DPRD Minta Pemprov DKI Sediakan Alternatif Angkutan Murah untuk Warga
Travel
7 Alasan Hijrah Trail Harus Masuk Bucket List Petualangan di Arab Saudi
Ala Khotah (Jejak Nabi) menghadirkan sebuah perjalanan imersif selama enam bulan yang akan dimulai pada November ini.
Dwi Astarini - Selasa, 14 Oktober 2025
7 Alasan Hijrah Trail Harus Masuk Bucket List Petualangan di Arab Saudi
Indonesia
Polisi Sediakan WA dan QR Code untuk Laporan Cepat Gangguan Keamanan Hingga Kerusakan Fasilitas Umum
Partisipasi publik menjadi kunci agar Kota Tua benar-benar menjadi ruang bersama yang aman dan nyaman
Angga Yudha Pratama - Minggu, 12 Oktober 2025
Polisi Sediakan WA dan QR Code untuk Laporan Cepat Gangguan Keamanan Hingga Kerusakan Fasilitas Umum
Indonesia
Night at the Ragunan Zoo Dibuka Hari ini, Harga Tiket Masuknya Mulai Rp 3.000
Wisata malam Ragunan akan dibuka hari ini, Sabtu (11/10). Taman Ragunan buka pukul 18.00-22.00 WIB. Berikut harga tiketnya.
Soffi Amira - Sabtu, 11 Oktober 2025
Night at the Ragunan Zoo Dibuka Hari ini, Harga Tiket Masuknya Mulai Rp 3.000
Indonesia
WNA Pengguna Kereta Api di Indonesia Tembus Setengah Juta, Yogyakarta jadi Tujuan Paling Favorit
Angka itu naik ketimbang periode yang sama tahun sebelumnya sebesar 517.528 WNA.
Dwi Astarini - Kamis, 09 Oktober 2025
WNA Pengguna Kereta Api di Indonesia Tembus Setengah Juta, Yogyakarta jadi Tujuan Paling Favorit
Travel
Makanan Halal Magnet Utama Pilihan Liburan Muslim Indonesia
Temuan ini berdampak langsung pada strategi destinasi dunia, mulai dari Tokyo hingga Dubai, yang kini semakin memperhatikan fasilitas halal demi menarik wisatawan muslim.
Dwi Astarini - Senin, 29 September 2025
Makanan Halal Magnet Utama Pilihan Liburan Muslim Indonesia
Travel
Aji Mumpung Banget ini, Seoul Tawarkan Paket Wisata dengan Kelas Tari 'KPop Demon Hunters'
'KPop Demon Hunters' telah menjadi panduan tidak resmi bagi wisatawan asing.
Dwi Astarini - Rabu, 10 September 2025
Aji Mumpung Banget ini, Seoul Tawarkan Paket Wisata dengan Kelas Tari 'KPop Demon Hunters'
Travel
Cara Ramah Pulau Jeju Ingatkan Wisatawan yang Bertingkah, tak ada Hukuman
Pulau ini meluncurkan pengumuman etika multibahasa pertama di Korea.
Dwi Astarini - Kamis, 21 Agustus 2025
Cara Ramah Pulau Jeju Ingatkan Wisatawan yang Bertingkah, tak ada Hukuman
Bagikan