Unik, Museum ini Minta Pengunjung untuk Mencium Aroma Lukisan
Di museum ini pengunjung dapat menghirup aroma dari abad ke-17. (Foto: Mauritshuis)
KETIKA mendatangi sebuah museum, biasanya indra penglihatanmu yang akan dimanjakan dengan berbagai karya indah cantik. Akan tetapi, ekhibisi asal Belanda ini tidak hanya akan memuaskan mata saja.
Pamerannya juga akan memberi pengalaman baru untuk penciumanmu. Di dalamnya, pengunjung dapat menghirup aroma harum dan busuk dari abad ke-17.
Baca juga:
Disebut sebagai Smell the Art: Fleeting Scents in Color, petunjukkan ini tidak hanya menawarkan keindahan visual saja. Museum Mauritshuis justru akan memintamu menghargai sebuah lukisan melalui aromanya.
Namun bukan bau cat yang akan kamu cium, melainkan wangi dari cerita yang ada dalam lukisannya. Hal ini dapat terjadi berkat pengharum berteknologi tinggi yang dapat diaktifkan dengan satu sentuhan tombol. Demikian seperti dilansir dari laman Travel and Leisure.
"Pernahkah kamu bertanya-tanya seperti apa bau kanal Amsterdam 400 tahun yang lalu? Itu akan sangat suram: kotoran, bahan limbang, dan semua jenis kotoran dibuang ke air," tulis Mauritshuis dalam situs resminya.
Pameran ini akan mengeksplorasi penggambaran bau dalam seni abad ke-17, aroma masa lalu, peran aroma dalam cerita, sugesti aroma dalam karya seni, serta persepsi sensorik.
Meskipun aroma merupakan subjek ekshibisi dan akan ada berbagai jenis bau untuk dirasakan, karya seni tetap yang akan membawa cerita tersebut.
Baca juga:
Mengunjungi Galaksi 'Far, Far Away' di Ekshibisi Star Wars Identities
Tentu saja ini terdengar seperti pengalaman multi sensori yang menakjubkan, namun mereka menyebutkan bahwa untuk beberapa lukisan tamu mungkin harus menutup hidung.
Jangan berharap semua objek memiliki wangi enak seperti cokelat, bunga, vanila, dan sebagainya ya. Sebab karya yang dipajang juga akan mewakili kenyataan aroma yang ada, meski baunya tidak enak sekalipun.
Dalam penjelasannya, museum yang terletak di The Hague ini menjelaskan bahwa ekshibisi tersebut merupakan perjalanan penemuan yang akan menginspirasi pengunjung untuk merasakan seni dari perspektif baru.
"Melalui berbagai dispenser aroma, mereka dapat mencium lemari linen bersih, ladang pemutih, ambergris, mur, dan tentu saja saluran yang berbau busuk," tulis mereka.
Tidak sabar menantikan bau dari 50 karya yang akan dipamerkan? Atau tidak bisa mendatanginya karena pembatasan perjalanan akibat COVID-19? Tidak perlu khawatir. Museum tersebut akan mengirim semprotan bau juga tiket masuk virtual untuk tur digital seharga US$30 (Rp431 ribu).
"Saya pikir itu belum pernah dilakukan sebelumnya, bahwa anda dapat mencium seni di rumah," terang kurator acara, Ariane van Suchtelen. Sampai saat ini, museum telah menciptakan 1.500 kotak semprotan untuk dikirim ke seluruh dunia. Jika perlengkapan tersebut populer, mereka berencana untuk membuatnya lebih banyak. (sam)
Baca juga:
Museum Macan Siapkan Pameran Luring dan Program Virtual untuk 2021
Bagikan
Berita Terkait
Temui Jokowi di Solo, Dato Tahir Bocorkan Tanggal Peresmian Museum Sains dan Teknologi
Lukisan Pertama 'Star Wars' Terjual Rp 64,9 Miliar dalam Lelang, Catat Rekor Harga Memorabilia
Museum MACAN Gelar 2025 MACAN Gala, Hadirkan Lelang dan Penggalangan Dana Seni
Mengunjungi Mini Museum JALITA KRL Seri 8500 di Stasiun Jakarta Kota
7 Alasan Hijrah Trail Harus Masuk Bucket List Petualangan di Arab Saudi
Aji Mumpung Banget ini, Seoul Tawarkan Paket Wisata dengan Kelas Tari 'KPop Demon Hunters'
Ketua DKJ Tegaskan Perusakan Benda dan Bangunan Bersejarah Adalah Kejahatan Serius yang Melampaui Batas Kemanusiaan
Kerusakan Museum dan Cagar Budaya di Tiga Kota Jadi Kerugian Besar Bagi Bangsa, Fadli Zon Minta Pelaku Kembalikan Koleksi yang Dijarah
Sambut SBY dan Pelukis Jerman, Pramono: Kolaborasi Melukis Ikon Jakarta
Pemprov DKI Setuju dan Dukung Pendirian Musem Gus Dur di Jaksel