Unesa Kembangkan Kamus Signalog Buat Difabel


Rofiah, salah satu tim penyusun Kamus Signalog Indonesia dari Unesa menunjukkan bentuk fisiknya. (Foto: Istimewa).
MerahPutih.com - Permudah pembelajaran bahasa, Universitas Surabaya (Unesa) kini berhasil membuat kamus Signalog Indonesia. Kamus Signalog Indonesia ini mengusung sistem bahasa isyarat berbasis kata kunci untuk anak-anak autis, celebral palsy, tuna grahita, dan anak difabel lainnya.
"Signalog Indonesia ini tak hanya untuk anak yang tuli saja, tapi juga untuk semua anak berkebutuhan khusus sebab ini mengunakan sistem kata kunci," papar Wakil Rektor 4 Unesa, Drs Sujarwanto MPd saat dikonfirmasi, Kamis (18/09).
Sujarwanto sebagai salah satu tim penemuan tersebut mengungkapkan, kamus signalog ini terdiri dari beberapa tema.
Baca Juga:
Penderita Kanker Butuh Dukungan Emosional
"Kamus ini memiliki beberapa tema, ada yang bertema rumah, sekolah dan masyarakat. Keseluruhan bahasa isyaratnya sesuai kebiasaan sehari-hari," tandasnya.
Sementara itu, Khofidotur Rofiah yang juga satu tim menegaskan, signalog Indonesia berbeda dari bahasa isyarat seperti SIBI dan BISINDO yang marak digunakan di Indonesia.
SIBI menggunakan abjad yang diisyaratkan lalu BISINDO mengunakan gerakan isyarat kedua tangan Sedangkan Signalog hanya mengisyarakat kata kunci jika menyampaikan sesuatu.
"Contohnya kalau ingin menyampaikan "ibu membersihkan jendela" tak perlu semuanya diisyaratkan, cukup diambil kata kuncinya saja, kata kuncinya membersihkan ya ini saja yang diisyarakat. Karena, signalog ini memang untuk semua anak difabel," tutur Rofiah.
Ada sisi yang menarik dari kamus ini, yakni dilengkapi 26 petunjuk tangan. Dan petunjuk ini akan berguna saat menyampaikan bahasa isyarat tersebut.
"Untuk orang awan yang ingin belajar ini akan mudah dipahami, sebab dalam buku ini sudah ada gambar-gambar pendukungnya," jelasnya.
Awalnya, kamus ini dimulai sejak 2010 masih berbentuk penelitian dan sudah diimplementasikan di sejumlah sekolah difabel.
"Yang jelas kamus ini akan terus berlanjut ke seri-seri berikutnya, untuk saat ini masih ada 600 kata dalam kamus ini. Kedepannya akan ada penambahan lebih banyak lagi," ujar Rofiah. (Andika/Jawa Timur).
Baca Juga:
Mumpung Jomlo, Timbun Kekayaan Yuk!
Bagikan
Alwan Ridha Ramdani
Berita Terkait
Pramono Anung Tegaskan Ingin Jadikan Jakarta sebagai Destinasi Olahraga Internasional hingga Difabel

Raih 10 Emas, Indonesia Juara Umum Para Badminton Internasional 2024

KPU Tampung Desakan Jadikan Difabel Petugas KPPS Pilkada

2 Orang Difabel Bakal Ikut Sekolah Inspektur Polisi Sumber Sarjana

Pemerintah Kulon Progo Hadirkan Program Wisata Ramah Difabel ‘Laku Wirasa’

Perlu Petugas Bahasa Isyarat di Kereta Cepat Jakarta-Bandung

Putri Ariani Bikin Simon Cowell Kehabisan Kata-kata dan Lolos Ke Babak Final AGT

Pemprov Libatkan Difabel dalam Penghijauan Jakarta

Bangkit dari Keterpurukan, Kisah Inspiratif Nikki Hind Desainer Tunanetra Australia

Yuk, Belajar Jenis dan Etika Berinteraksi dengan Teman Disabilitas
