Umat Katolik Ikuti Jalan Salib Jumat Agung


Umat Katolik berdoa di makam leluhurnya jelang perayaan Prosesi Jumat Agung di Larantuka, NTT, Rabu (12/4). (ANTARA FOTO/Kornelis Kaha)
Ribuan umat Katolik di Keusukupan Agung Kupang, Nusa Tenggara Timur merefleksikan peristiwa kematian Yesus dalam doa yang disebut Jalan Salib yang digelar setiap Jumat Agung menjelang Hari Raya Paskah.
"Hari ini kita jalani Jalan Salib dengan menggali kedalaman makna keimanan, sesuai dengan perkembangan kehidupan pada zamannya dalam kehidupan setiap harian kita," kata Wakil Pastor Paroki Gereja St Yoseph Pekerja Penfui Kota Kupang RD Yonas Kamlasi di Kupang, Jumat (14/4).
Ketika memimpin prosesi doa jalan salib yang diikuti ratusan umat di Kapela St Fransiskus Xaverius Naimata, ia mengatakan, pada 2.000 tahun lalu orang Yahudi memandang salib sebagai tanda penghinaan dan perendahan martabat manusia, sedangkan orang Yunani memandang sebagai tanda kebodohan dan melalui sebagai hukuman mati yang tidak masuk akal.
"Setelah peristiwa penyaliban Yesus, salib dipandang sebagai tanda kemenangan kuasa Allah atas kuasa maut. Lebih-lebih dengan kebangkitan Kristus, menunjukkan kuasa Allah yang sungguh-sungguh melampaui akal dan pikiran manusia," katanya.
Penyaliban Yesus kemudian menjadi peristiwa refleksi iman para pengikut-Nya hingga saat ini melalui berbagai pesan aktual zaman terkait dengan tugas perutusan membebaskan manusia dari dosa dan mengembalikan relasi manusia dengan Allah Bapa.
"Maut telah dikalahkan, kehidupan baru didapatkan. Perspektif inilah yang tumbuh subur, teristimewa di kalangan orang-orang kristiani," katanya.
Sebelum sampai pada prosesi jalan salib ini, ribuan umat di wilayah itu mengikuti perayaan Kamis Putih yang dikenang umat Kristiani sedunia sebagai perjamuan malam terakhir antara Yesus Kristus dengan 12 orang murid-Nya sebelum menghadapi sakrat maut.
Prosesi selanjutnya adalah Adorasi atau pemindahan Sakramen Maha Kudus dan diikuti dengan doa bergelir umat dari pukul 21.00 hingga Jumat pagi pukul 06.00 WITA dilanjutkan dengan lamentasi dan jalan salib bersama.
Sementara itu, umat Kristen di Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur, pada Kamis (13/4) tengah malam hingga subuh, mengikuti prosesi Jalan Salib mengenang kisah sengsara Yesus Kristus sampai akhirnya wafat di kayu salib.
Prosesi melewati sembilan gereja, dan baru berakhir pada Jumat (14/4) pagi.
Sumber: ANTARA
Bagikan
Berita Terkait
Gubernur NTT Janji Kawal Keluarga Prada Lucky Tuntut Keadilan Sampai ke Pusat

Penyelidikan Kasus Kematian Prada Lucky Diserahkan ke Denpom, Brigif Komodo Minta Masyarakat Bersabar

Tuntut Keadilan, Serma Christian Namo: Anak Tentara aja Dibunuh Kok, Bagaimana yang lain

Legislator PKB Tegaskan Usut Tuntas Kematian Prada Lucky, Hukum Berat Pelaku

Lewotobi Laki-Laki Erupsi lagi, Bandara El tari Batalkan 4 Rute Penerbangan

Gunung Lewotobi Laki-Laki Erupsi, Puluhan Penerbangan ke Bali Dibatalkan dan Sektor Pariwisata Terdampak

Gunung Lewotobi Laki-laki Erupsi, Polda NTT Tutup Akses Jalan Maumere-Larantuka

Aktivitas Vulkanik Meningkat, Status Gunung Lewotobi Laki-Laki di NTT Naik ke Level Awas

Legislator Sebut Kasus Pelecehan oleh Aparat di NTT Merupakan Bentuk Kegagalan Paling Telanjang dari Sistem Hukum

88 Kepala Keluarga Bakal Direlokasi Dari Pulau Kera Kupang, KPAI Ingatkan 121 Masa Depan Anak
