Uji Coba Jet Bertenaga Hidrogen Pertama di Dunia Berjalan Sukses
Pengujian jet bertenaga hidrogen pertama di dunia. (Rolls-Royce)
ROLLS-ROYCE dan easyJet bermitra untuk menguji apakah pesawat bertenaga hidrogen suatu hari nanti dapat membersihkan polusi penerbangan. Kini, keduanya mengumumkan mereka telah berhasil menguji mesin jet hidrogen, lapor laman The Verge, Rabu (30/11).
Teknologi tersebut diharapkan dapat membantu menghapus emisi gas rumah kaca yang dibuat oleh penerbangan pesawat terbang. Tes di darat tersebut menandai bahwa Rolls-Royce untuk pertama kali di dunia telah sukses menjalankan mesin aero modern dengan tenaga hidrogen.
Penerbangan dianggap sebagai salah satu industri yang paling sulit dibersihkan. Karena membuat pesawat listrik jauh lebih sulit daripada kendaraan listrik. Baterai yang diisi dengan energi matahari dan angin terbarukan masih terlalu besar dimensinya untuk penerbangan jarak jauh.
Jadi maskapai penerbangan dan produsen pesawat bekerja untuk mengembangkan pesawat yang dapat beroperasi dengan bahan bakar yang lebih bersih seperti hidrogen. Mesin yang menghasilkan uap air, bukan karbon dioksida saat dibakar.
Baca juga:
Tips Anti 'Norak' Saat Pertama Kali Naik Pesawat Terbang
Kedua perusahaan menggunakan mesin pesawat regional Rolls-Royce AE 2100-A yang dikonversi untuk uji darat yang dilakukan di Inggris. Pusat Energi Kelautan Eropa yang menghasilkan bahan bakar untuk pengujian di produksi hidrogen dan fasilitas uji pasang surut di Kepulauan Orkney Inggris itu.
Karena hidrogen dibuat dengan tenaga angin dan pasang surut, itu disebut hidrogen hijau. Rolls-Royce dan easyJet telah membuat komitmen perusahaan untuk mengurangi emisi gas rumah kaca. Kemudian mencari hidrogen hijau untuk membantu mencapai target.
Tapi untuk saat ini, hidrogen hijau masih sedikit dan sangat mahal untuk dibuat. Beberapa pemerintahan termasuk pemerintahan Biden telah mulai berinvestasi untuk memproduksi lebih banyak sumber daya tersebut.
Sementara hidrogen hijau dapat diproduksi dengan energi terbarukan. Sebagian besar hidrogen saat ini masih dibuat menggunakan gas. Itulah bagian yang sulit menuangkan hidrogen sebagai bahan bakar bersih.
Baca juga:
Mobil Terbang Terinspirasi Rolls Royce
Jika gas digunakan untuk produksi hidrogen, proses tersebut melepaskan emisi karbon dioksida yang memanaskan planet.
Rintangan utama lainnya untuk penerbangan berbahan bakar hidrogen, menurut International Air Transport Association, adalah memperkenalkan dan mengesahkan desain pesawat baru.
Untuk berjalan dengan hidrogen, pesawat perlu didesain ulang untuk menggabungkan tangki bahan bakar yang lebih besar. Misalnya, jet jumbo Boeing 747 akan membutuhkan lebih dari 1 juta liter hidrogen untuk mendapatkan kisaran yang kira-kira sama dengan 250 ribu liter bahan bakar jet.
Namun, ini merupakan pengujian awal. Masih terdapat banyak pekerjaan yang harus dilakukan, sebelum penerbangan berbahan bakar hidrogen bisa benar-benar direalisasikan. Rolls-Royce dan easyJet akan melakukan lebih banyak uji darat terlebih dahulu. (waf)
Baca juga:
Kolaborasi Virgin Galactic dan Rolls-Royce Hasilkan Pesawat Komersial Supersonik
Bagikan
Andrew Francois
Berita Terkait
OPPO Find X9 Ultra Kemungkinan Bawa Baterai 7.500 mAh, Bisa Kalahkan Pesaingnya
Performa OPPO Find X9 Ultra Diklaim Luar Biasa, Dibekali Kamera Utama 200MP
OPPO Jadikan Flagship Store Gandaria City sebagai Ruang Nongkrong Teknologi Berkonsep 'Third Living Space'
Sony A7 V Meluncur dengan Sensor 33 MP dan AI Canggih, Intip Keunggulannya
Xiaomi 17 Ultra Bisa Rilis Lebih Cepat, Sudah Bisa Pre-order dari 15 Desember
Spesifikasi Lengkap OPPO Reno 15c Bocor, Dijadwalkan Rilis 19 Desember 2025
Sudah Raih Sertifikasi, Xiaomi 17 Siap Debut Global dengan Snapdragon 8 Elite Gen 5
iPhone 18 Bakal Uji Coba Face ID di Bawah Layar, Apple Siap Masuki Era Baru
Samsung Galaxy Z TriFold Sudah Mengaspal di China, Harganya Mulai dari Rp 47,1 Juta
Realme 16 Pro Segera Meluncur, Bawa Lensa Telefoto dan Baterai 7.000mAh