Ucapan Jokowi Soal Propaganda Rusia, Boni Hargens: Ancaman Ketahanan Demokrasi


Direktur Lembaga Pemilih Indonesia (LPI) Boni Hargens. (Foto: merahputih.com/Gomes)
MerahPutih.com - Direktur Lembaga Pemilih Indonesia (LPI) Boni Hargens menilai politik berbasis kebohongan yang diterapkan dalam kontestasi Pemilu 2019, merupakan ancaman serius bagi ketahanan demokrasi dan peradaban.
"Model politik berbasis kebohongan yang diterapkan dalam konteks perang diterapkan dalam konteks pemilu, ini adalah ancaman serius terhadap ketahanan demokrasi dan peradaban, sih," kata Boni di Jakarta, Sabtu (9/2).
Hal tersebut dikatakannya terkait pernyataan calon presiden nomor urut 01, Jokowi mengenai penggunaan Propaganda Rusia dalam politik elektoral di Indonesia saat ini.
Boni mengatakan, maraknya kabar bohong dan dahsyatnya narasi kebencian yang berbalut politik identitas sejak 2016 menandakan bahwa Propaganda Rusia telah diadopsi dalam politik elektoral di Indonesia.
Ia khawatir, diterapkannya Propaganda Rusia menjadi kecemasan karena beberapa sebab. Pertama, kata Boni, pemilu dipandang sebagai perang, bukan kontestasi pilihan politik.
"Kalau dipahami sebagai perang, maka pemilu berpotensi melahirkan kekerasan horizontal yang serius karena membelah masyarakat dengan cara kasar dan jahat," katanya.
Kedua, lanjut Boni, pendekatan Rusia menghancurkan seluruh tradisi dan budaya politik Indonesia yang berbasis kekeluargaan.
Menurut Boni, demokrasi Pancasila adalah kombinasi antara demokrasi modern dan nilai-nilai luhur bangsa Indonesia yang menjunjung tinggi kekeluargaan dan persaudaraan di tengah perbedaan.

"Pendekatan baru ini menghancurkan seluruh prinsip baik ini," ujarnya.
Sementara yang ketiga, kata Boni, kepemimpinan politik yang dilahirkan dari model propaganda kebohongan akan melahirkan rezim kebohongan.
Konsekuensinya, menurut Boni, kekuasaan tidak akan bekerja untuk rakyat melainkan untuk kepentingan oligarki nasional maupun global yang telah berjasa dalam pemenangan.
"Saya mengimbau agar model propaganda ini segera dihentikan oleh kandidat yang ikut dalam kontestasi Pemilu 2019," tandasnya.
Bagikan
Berita Terkait
Jokowi tak Hadir di Sidang Gugatan Ijazah, Penggugat Minta Ganti Hakim

Ijazah Gibran Digugat Rp 125 Triliun, Jokowi: Nanti Sampai Kelulusan Jan Ethes Ikut Dipermasalahkan

Budi Arie Hingga Sri Mulyani Kena Reshuffle, Jokowi Sebut itu Hak Prerogatif Prabowo

Polemik UU Perampasan Aset, Jokowi: Saya Sudah 3 Kali Ajukan ke DPR

Penggugat Ijazah Palsu Jokowi Ajukan Gugatan Baru, Kuasa Hukum: CLS Hanya Bisa Ditujukan kepada Penyelenggara

[HOAKS atau FAKTA]: Akibat Sering Kritik Jokowi, Rumah Roy Suryo Dibakar Massa
![[HOAKS atau FAKTA]: Akibat Sering Kritik Jokowi, Rumah Roy Suryo Dibakar Massa](https://img.merahputih.com/media/69/ce/21/69ce2129b7e019162e90e6a26f8850a9_182x135.png)
Jokowi Menangi Gugatan Wanprestasi Mobil Esemka, Penggugat Masih tak Menyerah

Jokowi Menang Gugatan Wanprestasi Mobil Esemka, Penggugat tak Ajukan Banding

KPK OTT Wamenaker Immanuel Ebenezer, Jokowi: Saya Dukung Kerja KPK

[HOAKS atau FAKTA] : Ribuan Rakyat Papua Gelar Aksi Memohon agar Jokowi kembali Menjadi Presiden
![[HOAKS atau FAKTA] : Ribuan Rakyat Papua Gelar Aksi Memohon agar Jokowi kembali Menjadi Presiden](https://img.merahputih.com/media/81/ed/30/81ed30ad0f5892b91b8c4738235cd38a_182x135.png)