Uang Hasil Efisiensi Anggaran Jadi Modal Awal Danantara, Ekonom: Pemulihan Ekonomi Justru Melambat


Ekonom Achmad Nur Hidayat. (Dok. Achmad Nur Hidayat)
MerahPutih.com - Rencana pemangkasan anggaran negara untuk modal awal Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara atau Danantara menuai sorotan.
Ekonom Achmad Nur Hidayat menilai bahwa rencana ini merupakan tindakan yang sangat keliru dan berdampak sangat buruk bagi pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan publik.
Menurut Achmad, rencana pemotongan anggaran tersebut seharusnya digunakan untuk mengatasi kesulitan ekonomi yang sedang dialami masyarakat.
“Bukan malah dikunci dalam investasi jangka panjang yang tidak memberikan dampak langsung,” jelas Achmad kepada wartawan di Jakarta, Rabu (26/2).
Achmad menuturkan, dalam kondisi ekonomi yang sedang berjuang untuk bangkit, keputusan ini hanya akan memperparah kesulitan rakyat.
“Bahkan bisa memperlambat pemulihan ekonomi,”jelas Achmad.
Baca juga:
Pengurus Danantara Diminta Tidak Rangkap Jabatan, Menghindari Konflik Kepentingan
Dia juga mengingatkan bahwa kebijakan anggaran negara seharusnya mencerminkan smart spending, yaitu pengeluaran yang memberikan dampak maksimal dalam waktu sesingkat mungkin.
Achmad menjelaskan, ketimbang menyimpan dana dalam bentuk investasi yang baru akan terlihat manfaatnya dalam jangka panjang, lebih baik dana tersebut digunakan untuk mempercepat pemulihan ekonomi.
“Khususnya untuk meningkatkan daya beli masyarakat melalui berbagai program yang berdampak langsung,” papar Achmad.
Setiap rupiah yang dihemat dari efisiensi anggaran harusnya diarahkan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, bukan dikunci dalam bentuk investasi jangka panjang yang hasilnya masih belum pasti.
“Negara ini membutuhkan stimulus yang dapat langsung memperbaiki kondisi masyarakat,” tutur ekonom dari UPN Veteran Jakarta ini.
Misalnya, program penciptaan lapangan pekerjaan, investasi subsidi untuk menjaga daya beli masyarakat serta peningkatan layanan kesehatan adalah lebih penting dibelanjakan di jangka pendek.
“Dengan begitu, rakyat yang kesulitan bisa segera mendapatkan bantuan, konsumsi akan meningkat, dan pertumbuhan ekonomi tetap terjaga,” tutup Achmad.
Baca juga:
Duit Hasil Efisiensi Rp 300 Triliun Diklaim Bukan Buat Operasional Danantara
Sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto mengatakan, Danantara akan mendapatkan suntikan dana dari hasil pemangkasan anggaran. Prabowo mengatakan, dalam 100 hari pemerintahannya, dia telah menghemat Rp 300 triliun.
Salah satu tujuan penghematan itu agar Danantara bisa mendapatkan porsi anggaran.
"Dana tersebut akan dialokasikan untuk dikelola oleh Danantara, diinvestasikan dalam 20 atau lebih proyek-proyek nasional kita," kata Prabowo dalam peluncuran Danantara di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (24/2).
Prabowo menargetkan Danantara bisa menginvestasikan dana untuk proyek dengan nilai tambah. Beberapa di antaranya adalah proyek terkait hiirisasi dan industrialisasi. (Knu)
Bagikan
Joseph Kanugrahan
Berita Terkait
Soal Rencana Kementerian BUMN Dilebur ke Danantara, Istana: Ada Kemungkinan

Prabowo: Efisiensi Anggaran Jangan Diartikan Potong Transfer Daerah

Tunjangan Rumah Anggota DPR Rp 50 Juta Tuai Kritik, Dituding Abaikan Efisiensi Anggaran

DPR Setuju Presiden Hapus Tantiem Komisaris dan Direksi BUMN: Hemat Uang Negara, Genjot Deviden

Belanja Negara Tahun 2026 Tembus Rp 3.700 Triliun! Prabowo Pastikan Efisiensi Anggaran Tetap Berlangsung

Danantara Bakal Terlibat Aktif Bangun Kampung Haji di Makkah

Sosok Joao Angelo Pengkritik Birokrasi Danantara, Kawan Lama Prabowo Sejak Zaman Timor Timur

Dalam 6 Tidak Dapat Dukungan Anggaran, Dirut PT Agrinas Pangan Nusantara Mundur

Investasi Danantara Diyakini Jadi Motor Penggerak Ekonomi, Pertumbuhan Ekonomi Bisa Capai 7 Persen

Legislator Tegaskan Kontrol DPR atas BPI Danantara Mengacu Pada UU BUMN
