UAD Yogyakarta Larang Mahasiswi Bercadar, Ini Alasannya


Rektor UAD Kasiyarno (Ketiga dari kiri) di UAD. Foto: MP/Teresa Ika
MerahPutih.com - Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta melarang mahasiswi menggunakan cadar saat praktek kerja mengajar. Namun larangan ini hanya berlaku untuk mahasiswi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) semester akhir.
Rektor UAD, Kasiyarno mengatakan para mahasiswi keguruan tingkat akhir diwajibkan mengikuti praktik mengajar dalam Program Pengalaman Lapangan (PPL). Selama praktik mengajar, mahasiswi dilarang menggunakan cadar.
"Kami memang melarang dalam praktek PPL calon guru. Itu waktu mahasiswi FKIP, praktek ngajar di sekolah," kata Kasiyarno dalam jumpa pers di kantornya di Jalan Kapas Yogyakarta, Jumat (9/3).
Ia menjelaskan pelarangan dilakukan untuk mempermudah mahasiswi memberikan materi kepada anak didiknya. Sebab jika mengenakan cadar saat mengajar akan mengganggu mahasiswi berkomunikasi saat proses belajar mengajar.
Dengan melepas cadar, mahasiswi bisa menjelaskan materi dengan baik dan menghindari salah tafsir berkomunikasi.
"Kalau jadi guru, terus ditutup (pakai cadar). bagaimana bisa mengajar dengan bagus. Jadi kita larang. Agar ucapan yang diterangkan itu bisa jelas,"tegasnya.
Namun di luar aktifitas praktek belajar mengajar, pihak kampus menegaskan tidak melarang mahasiswi memakai cadar.
HN (21), salah seorang mahasiswi FKIP semester VIII mengaku tak masalah melepas cadar saat mengajar. Ia pun sempat melepaskan cadar saat praktek memberi materi di depan kelas. "Saya ga masalah. Lebih jelas malah ngajar ga pakai cadar. Saya pakai cadar sesuai tempat saja," pungkasnya.
Selain itu dengan melepas cadar, siswa lebih mudah mengenali dirinya.
Berita ini merupakan laporan Teresa Ika, kontributor merahputih.com, untuk wilayah Yogyakarta dan sekitarnya. Baca juga artikel terkait di: Mahasiswa UIN Yogyakarta Beda Pendapat soal Pelarangan Bercadar
Bagikan
Andika Pratama
Berita Terkait
Kearifan Lokal Jaga Warga Bikin Yogyakarta Cepat Pulih Dari Demo Berujung Rusuh

KAI Daop 6 Yogyakarta Layani 219.400 Penumpang Selama Long Weekend Maulid Nabi

Polisi Diminta Usut Tuntas Kematian Mahasiswa Amikom, Bonnie Triyana: Tidak Ada Alasan yang Membenarkan Kekerasan Aparat Terhadap Pengunjuk Rasa

Pesisir Medan Berpotensi Banjir 22-28 Agustus, Hujan Lebat Akan Guyur DIY

Saat Libur Peringatan HUT ke-80 RI, Daop 6 Yogyakarta Alami Kenaikan Penumpang 5,5 Persen

85.792 Wisatawan Mancanegara Naik Kereta Api Selama Juli 2025, Yogyakarta Jadi Tujuan Tertinggi

Viral, Driver Ojol Dikeroyok karena Telat Antar Kopi, Ratusan Rekan Geruduk Rumah Customer

Film Dokumenter 'Jagad’e Raminten': Merayakan Warisan Inklusivitas dan Cinta dari Sosok Ikonik Yogyakarta

Libur Panjang, KAI Commuter Yogyakarta Tambah 4 Perjalanan Jadi 31 Trip Per Hari

Heboh Kasus Mafia Tanah Mbah Tupon, Nama Tersangka Penyerebot Sudah di Kantong Polisi
