Turkiye Kembali Ajukan Jadi Tuan Rumah Perdamaian Ukraina - Rusia


Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan. (ANTARA/Anadolu Agency/am.)
MerahPutih.com - Perang antara Ukraina dan Rusia masih terus berlangsung. Kondisi ini, membuat harga pangan dunia, terutama gandung mengalami masalah distribusi hampir selama dua tahun terakhir. Di mana, moskow tidak memperpanjang perjanjingan pengiriman gandum, setelah Juli 2023 dengan alasan pembatasan ekspor biji-bijian Rusia.
Turkiye pertama kali menjadi tuan rumah pertemuan antara para menteri luar negeri Rusia dan Ukraina di Kota Mediterania, Antalya, pada Maret 2022. Kini, Turkiye kembali menawarkan menjadi tuan rumah perundingan damai antara Rusia dan Ukraina.
Baca Juga:
Prabowo Pamer Surat dari Presiden Turkiye Erdogan, Begini Isinya
Dalam sebuah pesan video pada KTT Ukraina-Eropa Tenggara, Presiden Turkiye Recep Tayyip Erdogan menyampaikan, keyakinannya bahwa diplomasi dan dialog harus diupayakan untuk mencapai "resolusi yang adil dan abadi" bagi perang di Ukraina yang telah berkecamuk sejak Februari 2022.
"Untuk mencapai tujuan ini, sangatlah penting untuk memanfaatkan saluran diplomatik di tingkat tertinggi dari setiap jalur. Dukungan Turkiye terhadap kemerdekaan, kedaulatan, keamanan, dan integritas wilayah Ukraina sudah diketahui semua orang. Kami juga melakukan setiap upaya untuk melindungi hak dan kepentingan rekan-rekan Tatar kami di Krimea," katanya.
Ia mengakui, belum ada kemajuan yang berarti untuk mewujudkan perdamaian, kata Erdogan, seraya menambahkan menyatukan kedua pihak sangat penting bagi keberhasilan inisiatif damai.
"Saya berpendapat bahwa upaya bersama harus dimulai, setidaknya dalam menentukan parameter perdamaian secara umum," katanya.
Erdogan mengatakan, Turkiye pada prinsipnya mendukung formula damai 10 langkah yang diusung Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy, dan siap berkontribusi pada "pemulihan dan rekonstruksi cepat" di negara yang dilanda perang tersebut. Turkiye telah berusaha memimpin berbagai upaya untuk ketahanan pangan.
"Inisiatif Biji-bijian Laut Hitam, yang dibuat dan memainkan peran penting melalui upaya kami, juga menjadi prioritas dalam agenda kami," katanya. (*)
Baca Juga:
Indonesia Turkiye Jajaki Pembuatan Rudal Jelajah Anti-Kapal di Dalam Negeri
Bagikan
Alwan Ridha Ramdani
Berita Terkait
DPR Sahkan UU Ekstradisi RI-Rusia

Global Sumud Flotilla Berada 570 Kilometer Dari Gaza, Tidak Bakal Berhenti Sampai Pengepungan Dipatahkan

[HOAKS atau FAKTA] : Persiapan Perang Lawan Indonesia dan Rusia, Israel Minta Bantuan ke NATO
![[HOAKS atau FAKTA] : Persiapan Perang Lawan Indonesia dan Rusia, Israel Minta Bantuan ke NATO](https://img.merahputih.com/media/57/3c/29/573c292140583f08ff492285146133df_182x135.png)
Pelapor Khusus PBB Sebut 680.000 Orang Gaza Tewas Akibat Serangan Israel, Itu Angka Terendah

Di Debat Darurat Dewan Hak Asasi Manusia PBB, Indonesia Kecam Serangan Israel ke Qatar

Media Belanda de Volkskrant Temukan Dugaan Serangan Tembakan Yang Disengaja ke Anak-Anak di Gaza

DPR Kecam Serangan Israel ke Qatar, Sebut Bisa Memicu Konflik di Timur Tengah

Mikrofon Bocor, Xi Jinping dan Vladimir Putin Terekam Ngobrolin Transplantasi Organ dan Kehidupan Abadi

Bertemu di Beijing, Rusia dan Korut Bakal Tingkatkan Hubungan Bilateral Bikin Program Jangka Panjang

Ketemu Kim Jong-un di China, Putin Berterima Kasih karena Prajurit Korea Utara Bertempur di Ukraina
