Tujuh Desainer Prancis Pamer Koleksi di JF3 2023


Para desainer asal Prancis di gelaran Pintu Collaborator. (Foto: Merahputih.com/Ronggo)
DI kancah fesyen, Prancis menjadi kiblat nan dipuja. Sebagai salah satu pusat mode dunia, Prancis tak bisa lepas dari pembicaraan fesyen. Dalam gelaran JF3 2023, PINTU Incubator yang diinisiasi JF3, LAKON Indonesia, dan Kedutaan Besar Prancis membawa tujuh karya dari para mentor asal 'Negeri Anggur'.
Alphonse Maitrepierre, Joshua Cannone, Juliette Pasquier, Lucie Brochard, Martial Charasse, Mossi Traore & Studio Clandestin - Jonathan Canuti ialah para mentor yang pamer karya di JF3 2023. Setiap desainer memiliki ciri khas nan berkarakter.
BACA JUGA:
"Ketujuh desainer asal Prancis ini tengah menjadi highlight di Paris. Muda dan berbakat. Ini merupakan kesempatan yang bagus untuk kita. Mereka bersedia hadir dan menampilkan koleksi di JF3," ucap Founder LAKON Indonesia Theresia Mareta dalam konferensi pers yang digelar, Senin (24/7).

Alphonse Maitrepierre mempersembahkan koleksi yang terinspirasi oleh semangat hutan, dikenal sebagai 'Shishi-Gami'. Dalam koleksinya, ia menampilkan kekuatan dan hubungan yang ditemukan di alam.
Kemudian Jonathan Canuti pendiri Sudi Cllandestin yang mempersembahkan koleksi '5'. Itu merupakan perayaan lima tahun cinta, kreativitas, dan keahlian. Adapun Joshua Cannonemenghadirkan 'Batang' yang menginvestasikan inovasi sebagai elemen utama di setiap bagian. Dia membangkitkan emosi penonton, membuatnya menemukan jenis interpretasi baru dari ciptaannya.
BACA JUGA:
Juliette Pasquier mempersembahkan '8.15AM' yang terinspirasi dari ritual dan kenangan pertemuan pagi dengan ayahnya. Lucie Brochard menghadirkan 'World Cruise' yang terinspirasi dari laut dalam, dari palet warna biru antik hingga khaki.

Sementara itu, Martial Charasse mempersembahkan 'Martial' yang mengambil inspirasi dari mode 1960-an dan asuhan pedesaannya, menanamkan desain dengan kepekaan terhadap bahan, warna, dan alam.

Sementara itu, Mossi Traore berkolaborasi dalam 'Mossi X Indonesia'. Ia terinspirasi dari keragaman budaya, menggunakan gorden yang mengingatkan pada sari India, volume dan asimetri yang mendekati estetika Korea dan Jepang, serta potongan yang terinspirasi dari boubou Mali.(far)
BACA JUGA:
Bagikan
Berita Terkait
Giorgio Armani Meninggal Dunia, Selebritas Kenang sang Ikon Fesyen sebagai Legenda

Desainer Legendaris Italia Giorgio Armani Meninggal Dunia

Chloe Malle Resmi Diumumkan sebagai Pengganti Anna Wintour Pimpin Vogue

Moscow Fashion Week Perkuat Relasi dengan Indonesia

Sepatu Nyaman Jadi Tren, Bisa Dipakai di Segala Acara

ASICS Gel Cumulus 16 Dukung Gerak Aktif dalam Balutan Gaya, Dilengkapi Teknologi Terkini untuk Kenyamanan Pengguna

The Best Jeans For Every Body: Koleksi Denim Terbaru UNIQLO Hadir Lebih Lengkap

Tampil di BRICS+ Fashion Summit in Moscow, Indonesia Soroti Industri Manufaktur Berkelanjutan

Adidas Indonesia Rayakan Keberagaman Lewat FW25 Island Series Indonesia Graphic Tees, Bawa Semangat ‘Satu Nusa Satu Bangsa’

Plaza Indonesia Fashion Week 2025: Surat Cinta untuk Mode Lokal
