Sains

Trik Sederhana Hilangkan Amarah ala Psikolog, Salah Satunya Merobek-Robek Kertas

Hendaru Tri HanggoroHendaru Tri Hanggoro - Selasa, 23 April 2024
Trik Sederhana Hilangkan Amarah ala Psikolog, Salah Satunya Merobek-Robek Kertas

Merobek-robek kertas dapat membantu mengurangi perasaan frustrasi di lingkungan kerja karena tak bisa mengungkapkan kemarahan. (Foto: Pexels/Pixabay)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MerahPutih.com - Para peneliti psikologi di Universitas Nagoya punya trik sederhana untuk menghilangkan amarah.

Menurut mereka, menuliskan reaksi terhadap kejadian negatif di selembar kertas dan kemudian membuangnya dapat membantu mengurangi kemarahan.

Mereka juga menemukan bahwa merobek-robek kertas dapat membantu mengurangi perasaan frustrasi di lingkungan kerja karena tak bisa mengungkapkan kemarahan.

“Kami berharap metode kami dapat menekan kemarahan sampai batas tertentu,” kata pemimpin penelitian, Nobuyuki Kawai, seperti dikutip newsweek.com (9/4).

Temuan ini mungkin menjelaskan tradisi budaya Jepang 'hakidashisara', sebuah festival tahunan di kuil Hiyoshi dekat Nagoya yang membolehkan orang-orang memecahkan cakram kecil yang melambangkan hal-hal yang membuat mereka marah. Orang-orang yang ambil bagian mengaku perasaannya lebih lega.

Baca juga:

Redakan Amarah, Hidup Semakin Bahagia

Untuk memperkuat klaim tersebut, Nobuyuki Kawai dan rekannya, Yuta Kanaya, meminta peserta untuk menuliskan opini singkat tentang masalah sosial yang penting. Misalnya apakah merokok di tempat umum harus dilarang.

Kemudian, peneliti memberi tahu para peserta bahwa seorang mahasiswa doktoral di Universitas Nagoya akan mengevaluasi tulisan mereka.

Namun, "mahasiswa doktoral" itu hanya samaran. Terlepas dari apa yang ditulis oleh peserta penelitian, peserta mendapat nilai buruk dalam hal kecerdasan, minat, keramahan, logika, dan rasionalitas. Tiap peserta mendapat tanggapan yang sama-sama menghina.

"Saya tidak percaya orang terpelajar akan berpikir seperti ini. Saya harap orang ini belajar sesuatu selama di universitas."

Setelah itu, para peserta diminta untuk menuliskan pemikiran mereka mengenai hinaan tersebut, dengan fokus pada apa yang memicu emosi mereka.

Peserta kemudian dibagi menjadi dua kelompok. Kelompok pertama diminta untuk membuang kertas yang mereka tulis ke tempat sampah atau menyimpannya di file di meja mereka.

Baca juga:

5 Cara Mengendalikan Amarah di Tempat Kerja

Kelompok kedua disuruh menghancurkan dokumen tersebut dengan mesin penghancur atau memasukkannya ke dalam kotak plastik.

Para peserta kemudian diminta menilai kemarahan mereka setelah dihina dan setelah membuang atau menyimpan kertas tersebut.

Semua peserta melaporkan tingkat kemarahan yang lebih tinggi setelah menerima komentar yang menghina.

Tingkat kemarahan individu yang membuang kertasnya ke tempat sampah atau merobeknya kembali ke keadaan semula setelah kertas tersebut dibuang, lebih rendah.

Sementara itu, peserta yang menyimpan salinan hinaan tersebut hanya mengalami sedikit penurunan kemarahan mereka secara keseluruhan. (dru)

Baca juga:

Amarah Just For You Terwakilkan dalam Single 'Jangan Harap Lagi'

#Mengontrol Emosi #Psikologi #Kesehatan Mental #Sains
Bagikan
Ditulis Oleh

Hendaru Tri Hanggoro

Berkarier sebagai jurnalis sejak 2010 dan bertungkus-lumus dengan tema budaya populer, sejarah Indonesia, serta gaya hidup. Menekuni jurnalisme naratif, in-depth, dan feature. Menjadi narasumber di beberapa seminar kesejarahan dan pelatihan jurnalistik yang diselenggarakan lembaga pemerintah dan swasta.

Berita Terkait

Indonesia
2 Juta Anak Alami Gangguan Kesehatan Mental, Kemenkes Buka Layanan healing 119.id Cegah Potensi Bunuh Diri
Kemenkes membuka layanan healing 119.id bagi warga yang mengalami stres, depresi atau memiliki keinginan bunuh diri.
Wisnu Cipto - Kamis, 30 Oktober 2025
2 Juta Anak Alami Gangguan Kesehatan Mental, Kemenkes Buka Layanan healing 119.id Cegah Potensi Bunuh Diri
Indonesia
Hasil Cek Kesehatan Gratis: 2 Juta Anak Indonesia Alami Gangguan Kesehatan Mental
Tercatat, ada sekitar 20 juta rakyat Indonesia didiagnosis mengalami gangguan kesehatan mental dari data pemeriksaan kesehatan jiwa gratis yang dilakukan.
Wisnu Cipto - Kamis, 30 Oktober 2025
Hasil Cek Kesehatan Gratis: 2 Juta Anak Indonesia Alami Gangguan Kesehatan Mental
Dunia
Ibu Negara Prancis Brigitte Macron Disebut Kena Gangguan Kecemasan karena Dituduh sebagai Laki-Laki
Sepuluh terdakwa menyebarkan apa yang oleh jaksa digambarkan sebagai ‘komentar jahat’ mengenai gender dan seksualitas Brigitte.
Dwi Astarini - Kamis, 30 Oktober 2025
  Ibu Negara Prancis Brigitte Macron Disebut Kena Gangguan Kecemasan karena Dituduh sebagai Laki-Laki
Indonesia
Sepakat Kerja Sama di Bidang Ekonomi dan Sains, Presiden Brasil Harap Bisa Untungkan 2 Negara
Brasil dan Indonesia sepakat bekerja sama di bidang ekonomi dan sains. Presiden Brasil, Luiz Inacio Lula da Silva, berharap kerja sama ini bisa menguntungkan dua negara.
Soffi Amira - Kamis, 23 Oktober 2025
Sepakat Kerja Sama di Bidang Ekonomi dan Sains, Presiden Brasil Harap Bisa Untungkan 2 Negara
Fun
Self-Care Menjadi Ruang Ekspresi dan Refleksi bagi Perempuan, Penting untuk Jaga Kesehatan Mental
Merawat diri tidak lagi sekadar urusan penampilan fisik, tetapi juga menjadi sarana penting untuk menjaga kesehatan mental dan keseimbangan emosional.
Dwi Astarini - Senin, 13 Oktober 2025
Self-Care Menjadi Ruang Ekspresi dan Refleksi bagi Perempuan, Penting untuk Jaga Kesehatan Mental
Lifestyle
The Everyday Escape, 15 Menit Bergerak untuk Tingkatkan Suasana Hati
Hanya dengan 15 menit 9 detik gerakan sederhana setiap hari, partisipan mengalami peningkatan suasana hati 21 persen lebih tinggi jika dibandingkan ikut wellness retreat.
Dwi Astarini - Senin, 13 Oktober 2025
The Everyday Escape, 15 Menit Bergerak untuk Tingkatkan Suasana Hati
Dunia
Ilmuwan Peneliti Material Baru Terima Hadiah Nobel Kimia, Temuannya Dapat Bantu Selamatkan Planet
Penemuan mereka berpotensi mengatasi beberapa masalah terbesar di planet ini, termasuk menangkap karbon dioksida untuk membantu mengatasi perubahan iklim dan mengurangi polusi plastik melalui pendekatan kimia.
Dwi Astarini - Jumat, 10 Oktober 2025
 Ilmuwan Peneliti Material Baru Terima Hadiah Nobel Kimia, Temuannya Dapat Bantu Selamatkan Planet
Dunia
Tiga Ilmuwan Raih Hadiah Nobel Fisika, Berjasa dalam Komputasi Kuantum
Membuka jalan bagi lahirnya generasi baru komputer superkuat.
Dwi Astarini - Rabu, 08 Oktober 2025
Tiga Ilmuwan Raih Hadiah Nobel Fisika, Berjasa dalam Komputasi Kuantum
Indonesia
Smart Posyandu Difokuskan untuk Kesehatan Jiwa Ibu setelah Melahirkan
Posyandu Ramah Kesehatan Jiwa diperkuat untuk mewujudkan generasi yang sehat fisik dan mental.
Dwi Astarini - Senin, 06 Oktober 2025
Smart Posyandu Difokuskan untuk Kesehatan Jiwa Ibu setelah Melahirkan
Lifestyle
Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut
Stres dapat bermanifestasi pada gangguan di permukaan kulit.
Dwi Astarini - Kamis, 04 September 2025
Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut
Bagikan