Transformasi 20 Tahun TransJakarta Mengaspal di Ibu Kota
Bus listrik Transjakarta di halte bus Universitas Indonesia, Depok, Jawa Barat, Minggu (31/12/2023).
MerahPutih.com - Integrasi transportasi angkutan umum di DKI Jakarta terus dilakukan. Busway atau PT TransJakarta saat ini menjadi salah satu primadona warga sebagai alat transportasi publik.
Tahun 2024 ini, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, menargetkan TransJakarta yang sudah digagas dalam 20 tahun terakhir ini, mencapai target 340 juta penumpang. Pada selama 2023, penumpang TransJakarta mencapai 280 juta pelanggan.
Baca Juga:
Nama Halte Ganti Tanpa Sosialisasi, Kadishub DKI Lempar Bola ke Dirut TransJakarta
Dari segi armada dan rute, TransJakarta terus melakukan penambahan, perbaikan dan pengelolaan rute serta manajemen yang baik lagi.
Anggota Komisi B DPRD DKI Jakarta, Suhud Alynudin mengatakan, masih banyak yang mesti diperbaiki TransJakarta agar masyarakat semakin nyaman dan betah menggunakan transportasi umum tersebut.
Pekerjaan Rumah (PR) PT TransJakarta masih perlu memperbanyak lagi jumlah armada bus TransJakarta dan berikut rutenya yang harus diperluas lagi. Selain itu, layanan pada penumpang lansia dan disabilitas masih kurang.
"Begitu juga keluhan pengguna terkait keberadaan toilet di terminal atau di halte, mengingat terkadang pengguna harus berjalan cukup jauh menuju terminal atau halte," kata Suhud Alynudin saat dikonfirmasi MerahPutih.com, pada Rabu (17/1).
Terpenting lagi kata kader PKS ini soal keselamatan TransJakarta. Pasalnya sejauh ini masih banyak armada TransJakarta yang mengalami kecelakaan di jalan baik kecelakaan tunggal ataupun kecelakaan dengan pihak lain.
Suhud Alynudin menyoroti ihwal penerimaan pramudi TransJakarta yang harus lebih selektif lagi. TransJakarta perlu juga mencantumkan elemen seleksi perekrutan sopir TransJakarta yang mengerti akan prosedur berkendara.
"Perekrutan sopir harus lebih selektif, bukan hanya soal keterampilan mengemudi, tapi juga attitude berkendara," urainya.
Akademisi Prodi Teknik Sipil Unika Soegijapranata, Djoko Setijowarno bercerita, pertama kali bus TransJakarta yang beroperasi di Ibu Kota, dua puluh tahun lalu, tepatnya 15 Januari 2004.
Saat ini, pertama kali Busway diluncurkan dengan rute Blok M-Kota sepanjang 12,9 kilometer. Mulai 1 Februari 2004 dikenakan tarif Rp 2 ribu.
Kini, Panjang total sistem bus rapid transit (BRT) di Jakarta kini capai 244 kilometer merupakan rute BRT terpanjang di dunia. TransJakarta dibagi dua berdasarkan jalur lintasannya, yaitu reguler bus rapid transit (BRT) dan reguler non-BRT.
TransJakarta layanan reguler BRT memiliki jalur khusus sendiri yang berbeda dari jalur kendaraan biasa. Sementara itu, layanan non BRT menggunakan jalur umum, sama seperti kendaraan lainnya.
Saat ini, layanan TransJakarta 408,95 km panjang koridor dan non koridor 2.326,3 km, dilayani 4.453 armada yang terdiri 167 articukated bus, 796 single bus, 293 maxi bus, 341 low entry bus, 120 medium bus, 2.710 bus kecil, 28 double decker bus, 52 low entry bus electric vehicle, 100 bus Royaltrans dan 26 TransJakarta cares.
TransJakarta telah dioperasikan oleh 20 operator terdistribusi 6 operator bus besar, 3 operator bus sedang dan 11 operator bus kecil yang melayani 244 rute dengan 14 koridor utama dengan 8 tipe layanan, yaitu 51 rute BRT, 61 rute angkutan umum integrasi, 94 rute mikrotrans, 5 rute bis wisata, 1 layanan TransJakarta cares, 13 rute Royaltrans, 10 rute Transjabodetabek dan 19 rute ke Kawasan rumah susun.
Sekarang, cakupan layanan TransJakarta mencangkup 82,3 persen luas wilayah Kota Jakarta.
"Artinya, ketika keluar tempat tinggal tidak sampai 500 meter sudah bisa memperoleh layanan TransJakarta dengan adanya halte pemberhentian dan pemberangkatan TransJakarta," katanya.
Djoko mengungkapkan, revitalisasi halte pun dilakukan sebagai upaya optimalisasi layanan TransJakarta. Dari rencana 45 halte yang sudah bisa dioperasikan mencapai 36 halte. Penggunaan bus listrik sudah mencapai target 100 unit hingga akhir tahun 2023.
Dalam hal tiket sudah tidak menerapan transaksi tunai atau yang pada awal lalu masih menggunakan karcis kertas. Semua transaksi menggunakan uang elektronik atau aplikasi. Sehingga, mengurangi kebocoran transaksi.
Pada tahun 2025, PT TransJakarta menargetkan mengangkut 4 juta pelanggan per hari. Untuk mencapai target itu ada peluang mengembangkan wilayah layanan hingga Bodetabek.
Badan Pengelola Transportasi Jakarta (BPTJ) tahun 2024 akan mengembangkan program pembelian layanan atau buy the service di Kota Bekasi, Kota Depok dan Kab. Bogor dan mengembangkan rute baru JRC atau Jabodetabek Residence Connection ke 117 kawasan perumahan di Bodetabek. (Asp)
Baca Juga:
Bagikan
Asropih
Berita Terkait
Cemari Udara dan Air Hujan, Pemprov DKI Cari Landasan Berikan Sanksi Sosial Bagi Warga Pembakar Sampah
Pemprov DKI Jakarta Berencana Naikkan Tarif Transjakarta Rp 5.000 hingga Rp 7.000
Pramono Pertimbangan Masukan Netizen Terkait Kenaikan Tarif Transjakarta
Subsidi TransJakarta Bikin Pemprov DKI Boncos, Tarif Baru Sedang Dikaji
Pemprov Jamin Tarif Baru TransJakarta Tetap Lebih Murah dari Daerah Lain, Masih di Bawah Rp 5.000
Sentra Lenteng Agung Buka Klinik Gratis Biar Hewan Eks Pedagang Barito Tidak Stres Akibat Relokasi
21 Tahun Beroperasi Tarif TransJakarta Naik Baru Sekali, Segini Ongkos Riilnya Tanpa Subsidi
Kenaikan Tarif Transjakarta Ibarat 'Pil Pahit' yang Wajib Ditelan Demi Bus Listrik dan Layanan Lebih Canggih
Kenaikan Tarif Transjakarta Masih Dalam Tahap Kajian, Dishub Belum Bisa Pastikan Waktu yang Tepat
Pengacara Ditembak di Tanah Abang Diduga Terkait Sengketa Lahan, Polisi Tangkap Pelaku dan Sita Puluhan Senpi