Tradisi Tahunan Día de los Muertos di Meksiko, Festival Kematian yang Penuh Kegembiraan

Leonard Leonard - Senin, 06 April 2020
Tradisi Tahunan Día de los Muertos di Meksiko, Festival Kematian yang Penuh Kegembiraan

Dia de los Muertos bukan hanya tentang kematian tapi mengenang orang-orang tercinta. (Foto: Unsplash/Cristian Newman)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

DARI kerangka warna-warni hingga altar perayaan dan tengkorak bergula, Día de los Muertos (Day of the Dead) adalah tradisi unik yang kaya akan sejarah sambil mempertahankan suasana perayaan. Tradisi ini yang menginspirasi film Disney Coco. Acara ini juga sudah diakui oleh UNESCO.

Jika dibandingkan dengan Halloween, Dia de los Muertos lebih mengandung unsur fun. Acara ini seperti bergembira dan berpesta dengan orang-orang tercintai yang lebih dulu meninggal. Disamping itu juga untuk menjaga semangat mereka tetap hidup. Kalau di San Miguel de Allende, Meksiko ada tradisi yang mirip yakni La Calaca atau Festival Tengkorak yang digelar selama seminggu.

Baca Juga:

Serba Unik, Mengenal 4 Tradisi Lamaran Adat Khas Indonesia

seram
Orang-orang melukis wajah dan pakaian mereka menyerupai kerangka manusia (Foto: Unsplash/SI Janko Ferlic)

Laman Travel + Leisure menuliskan Halloween lebih seperti horor, sementara Day of the Dead lebih ke sisi spiritual. Ini ada hubungannya dengan hubungan keluarga dan orang-orang yang dicintai yang sudah meninggal dunia. Dilansir dari laman Hollywood Forever, pada perayaan ini ada sekitar 40 ribu orang menyelenggarakan perayaan Hari Orang Mati setiap tahunnya.Ada pepatah yang mengatakan bahwa jika melupakan orang yang kamu cintai, saat itulah mereka benar-benar mati.

Laman National Geographic menuliskan bahwa perayaan Hari Orang Mati berlangsung selama dua hari, 1 November (Hari All Saints) dan 2 November, bertepatan dengan waktu panen jagung dan musim gugur.

Orang-orang percaya, kerabat dan orang-orang yang mereka cintai dapat berkumpul dan merayakan bersama mereka selama 24 jam pada 2 November.

Baca Juga:

Kisah Mitos di Balik Keindahan Pura di Bali

seram
Pesta bersama orang-orang tercinta yang sudah meninggal. (Foto: Unsplash/Angela Wolz)

Perayaan ini bermula ribuan tahun yang lalu sebagai cara untuk mengenali kematian yang tak terhindarkan dan mengenang orang-orang terkasih yang sudah tiada. Ini adalah kebiasaan kuno dari suku Aztec. Mereka percaya bahwa pada 2 November langit terbuka dan orang mati dapat datang dan mengunjungi orang yang mereka cintai di Bumi.

Biasanya orang-orang akan mendatangi makam orang-orang yang dicintainya. Adapula yang menggelarnya semacam altar untuk menyambut orang-orang terkasih yang sudah meninggal. Setiap altar dilengkapi dengan foto orang yang dicintai serta lengkungan yang melambangkan pintu masuk ke dunia nyata.

Keluarga meletakkan makanan dan air di altar kalau-kalau orang yang mereka cintai kelaparan atau haus. Adapula yang melengkapinya dengan jalan bunga marigold untuk membantu jiwa menemukan jalannya.

seram
Unsplash-Salvador Altamirano

Untuk menandai kesempatan ini, keluarga begadang sepanjang malam bernyanyi dan minum bersama layaknya reuni. Dilansir dari National Geographic, pada saat ini keluar kuliner tradisional seperti pan de muerto (roti orang mati), roti manis yang dihiasi dengan tulang dan tengkorak yang terbuat dari adonan. kemudian minuman manis seperti pulque juga disajikan. Pulque adalah minuman fermentasi manis yang terbuat dari getah agave, yang wajib harus ada pada perayaan ini.

Umumnya orang akan melukis wajah dan pakaian mereka seperti kerangka untuk menghormati kematian.

Di Meksiko, mereka menghormati kematian sekaligus takut mati, mereka menari dengan kematian. Bisa jadi ini adalah cara untuk menghadapinya, ini adalah cara untuk menghadapi kematian kita karena pada akhirnya kita semua akan seperti itu. (lgi)

Baca Juga:

Manis dan Hangat Tradisi Minum Teh Khas Nusantara

#Festival #Tradisi
Bagikan
Ditulis Oleh

Leonard

Berita Terkait

Fun
Jakarta International Literary Festival 2025 Resmi Dibuka, Angkat Tema 'Homeland in Our Bodies'
Jakarta International Literary Festival 2025 dibuka dengan tema 'Homeland in Our Bodies', menyoroti identitas, lingkungan, dan kemanusiaan.
Ananda Dimas Prasetya - Jumat, 14 November 2025
Jakarta International Literary Festival 2025 Resmi Dibuka, Angkat Tema 'Homeland in Our Bodies'
Fun
Dari Sneakers Langka hingga Vinyl Kolektibel, Cek 3 Zona Paling Hits di USS 2025
USS 2025 hadir dengan tiga area utama: Lifestyle Market, Reseller & Collector’s, serta Toys & Hobbies.
Ananda Dimas Prasetya - Jumat, 07 November 2025
Dari Sneakers Langka hingga Vinyl Kolektibel, Cek 3 Zona Paling Hits di USS 2025
Fun
USS 2025 Resmi Dibuka: Lebih Megah, Lebih 'Kalcer', dan Penuh Kolaborasi Epik
Urban Sneaker Society 2025 digelar di JICC Senayan dengan 300 brand, puluhan kolaborasi eksklusif, dan instalasi seni Glassbox Project.
Ananda Dimas Prasetya - Jumat, 07 November 2025
USS 2025 Resmi Dibuka: Lebih Megah, Lebih 'Kalcer', dan Penuh Kolaborasi Epik
ShowBiz
Gesrek Festival 2025, Kolaborasi Musik Multi-Genre dan Komunitas Motor Besar
Gesrek Festival 2025 hadir di Ancol 28–30 November. Slank, JKT48, hingga Sound Horeg siap meriahkan perayaan 10 tahun GSrek Indonesia.
Ananda Dimas Prasetya - Selasa, 04 November 2025
Gesrek Festival 2025, Kolaborasi Musik Multi-Genre dan Komunitas Motor Besar
Fun
GSrek Indonesia Gelar The Grand Tour 2, Touring sambil Mengabdi untuk Negeri
Komunitas GSrek Indonesia menggelar The Grand Tour 2 Adv Rally 2025 bertema “Rise, The Phoenix” dengan 64 riders membawa misi kemanusiaan dan sejarah dari Malang ke Jakarta.
Ananda Dimas Prasetya - Selasa, 04 November 2025
GSrek Indonesia Gelar The Grand Tour 2, Touring sambil Mengabdi untuk Negeri
Tradisi
Tahok dan Bubur Samin Solo Jadi Warisan Budaya tak Benda
Sebanyak 14 warisan budaya Solo berbagai kategori berbeda dari makanan hingga olahraga tradisional ditetapkan WBTb.
Dwi Astarini - Selasa, 14 Oktober 2025
Tahok dan Bubur Samin Solo Jadi Warisan Budaya tak Benda
ShowBiz
Wondherland 2025: Rayakan Kekayaan Aroma dan Kreativitas Parfum Lokal
Wondherland 2025 resmi digelar kembali pada 9 - 11 Oktober 2025.
Ananda Dimas Prasetya - Kamis, 09 Oktober 2025
Wondherland 2025: Rayakan Kekayaan Aroma dan Kreativitas Parfum Lokal
Fun
Deretan Acara Café Brasserie Expo 2025, Pilihan Terbaik Bagi Para Pencinta F&B
Wadah ekspresi yang menyatukan inovasi produk F&B dengan berbagai sektor gaya hidup.
Wisnu Cipto - Rabu, 01 Oktober 2025
Deretan Acara Café Brasserie Expo 2025, Pilihan Terbaik Bagi Para Pencinta F&B
ShowBiz
Lebih dari Sekadar Festival, JakCloth Kini Jadi Simbol Ekspresi Lokal
JakCloth telah bertransformasi jadi sebuah movement anak muda.
Ananda Dimas Prasetya - Rabu, 01 Oktober 2025
Lebih dari Sekadar Festival, JakCloth Kini Jadi Simbol Ekspresi Lokal
ShowBiz
Musik dan Hobi Menjadi Satu, Pop City 2025 Hidupkan Jantung Jakarta
Pop City 2025 menjadi tempat berkumpul bagi para kreator dan penikmat industri kreatif.
Ananda Dimas Prasetya - Jumat, 26 September 2025
Musik dan Hobi Menjadi Satu, Pop City 2025 Hidupkan Jantung Jakarta
Bagikan