Tradisi Tahunan Día de los Muertos di Meksiko, Festival Kematian yang Penuh Kegembiraan


Dia de los Muertos bukan hanya tentang kematian tapi mengenang orang-orang tercinta. (Foto: Unsplash/Cristian Newman)
DARI kerangka warna-warni hingga altar perayaan dan tengkorak bergula, Día de los Muertos (Day of the Dead) adalah tradisi unik yang kaya akan sejarah sambil mempertahankan suasana perayaan. Tradisi ini yang menginspirasi film Disney Coco. Acara ini juga sudah diakui oleh UNESCO.
Jika dibandingkan dengan Halloween, Dia de los Muertos lebih mengandung unsur fun. Acara ini seperti bergembira dan berpesta dengan orang-orang tercintai yang lebih dulu meninggal. Disamping itu juga untuk menjaga semangat mereka tetap hidup. Kalau di San Miguel de Allende, Meksiko ada tradisi yang mirip yakni La Calaca atau Festival Tengkorak yang digelar selama seminggu.
Baca Juga:

Laman Travel + Leisure menuliskan Halloween lebih seperti horor, sementara Day of the Dead lebih ke sisi spiritual. Ini ada hubungannya dengan hubungan keluarga dan orang-orang yang dicintai yang sudah meninggal dunia. Dilansir dari laman Hollywood Forever, pada perayaan ini ada sekitar 40 ribu orang menyelenggarakan perayaan Hari Orang Mati setiap tahunnya.Ada pepatah yang mengatakan bahwa jika melupakan orang yang kamu cintai, saat itulah mereka benar-benar mati.
Laman National Geographic menuliskan bahwa perayaan Hari Orang Mati berlangsung selama dua hari, 1 November (Hari All Saints) dan 2 November, bertepatan dengan waktu panen jagung dan musim gugur.
Orang-orang percaya, kerabat dan orang-orang yang mereka cintai dapat berkumpul dan merayakan bersama mereka selama 24 jam pada 2 November.
Baca Juga:

Perayaan ini bermula ribuan tahun yang lalu sebagai cara untuk mengenali kematian yang tak terhindarkan dan mengenang orang-orang terkasih yang sudah tiada. Ini adalah kebiasaan kuno dari suku Aztec. Mereka percaya bahwa pada 2 November langit terbuka dan orang mati dapat datang dan mengunjungi orang yang mereka cintai di Bumi.
Biasanya orang-orang akan mendatangi makam orang-orang yang dicintainya. Adapula yang menggelarnya semacam altar untuk menyambut orang-orang terkasih yang sudah meninggal. Setiap altar dilengkapi dengan foto orang yang dicintai serta lengkungan yang melambangkan pintu masuk ke dunia nyata.
Keluarga meletakkan makanan dan air di altar kalau-kalau orang yang mereka cintai kelaparan atau haus. Adapula yang melengkapinya dengan jalan bunga marigold untuk membantu jiwa menemukan jalannya.

Untuk menandai kesempatan ini, keluarga begadang sepanjang malam bernyanyi dan minum bersama layaknya reuni. Dilansir dari National Geographic, pada saat ini keluar kuliner tradisional seperti pan de muerto (roti orang mati), roti manis yang dihiasi dengan tulang dan tengkorak yang terbuat dari adonan. kemudian minuman manis seperti pulque juga disajikan. Pulque adalah minuman fermentasi manis yang terbuat dari getah agave, yang wajib harus ada pada perayaan ini.
Umumnya orang akan melukis wajah dan pakaian mereka seperti kerangka untuk menghormati kematian.
Di Meksiko, mereka menghormati kematian sekaligus takut mati, mereka menari dengan kematian. Bisa jadi ini adalah cara untuk menghadapinya, ini adalah cara untuk menghadapi kematian kita karena pada akhirnya kita semua akan seperti itu. (lgi)
Baca Juga:
Bagikan
Leonard
Berita Terkait
Deretan Acara Café Brasserie Expo 2025, Pilihan Terbaik Bagi Para Pencinta F&B

Lebih dari Sekadar Festival, JakCloth Kini Jadi Simbol Ekspresi Lokal

Musik dan Hobi Menjadi Satu, Pop City 2025 Hidupkan Jantung Jakarta

Pop City 2025: Festival Kreativitas Lintas Komunitas di Jantung Jakarta

Angkat Tema 'Saling Silang', Synchronize Fest 2025 Bawa Ruang Kolaborasi Seni Rupa

Tradisi Yaa Qowiyyu Klaten, Ribuan Warga Berebut Gunungan Apem

Panggung Megah Tomorrowland Hancur Dilalap Api, Nasib Festival di Ujung Tanduk

JE KA TE World: Transformasi Lapangan Banteng dalam Gemerlap Jakarta Light Festival 2025

Selang Tiga Tahun, Festival Olahraga UNIQLO FITFEST 2025 Kembali Digelar

Festival Solo Menari 2025: Angkat Tema Alam Lewat Ratusan Penari Daun
