Tokoh NU Jadi Faktor Penentu di Pilpres 2024

Zulfikar SyZulfikar Sy - Rabu, 29 Maret 2023
Tokoh NU Jadi Faktor Penentu di Pilpres 2024

Ilustrasi. (ANTARA/ilustrator/Kliwon)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MerahPutih.com - Usulan Wakil Presiden ke-10 dan ke-12 Jusuf Kalla (JK) mengirimkan kriteria calon pendamping Anies Baswedan dari tokoh Nahdlatul Ulama (NU) Jawa Tengah dan Jawa Timur dinilai sudah benar. Lantaran, NU memiliki barisan kader yang banyak di Indonesia khususnya Pulau Jawa.

Menurut pengamat politik Ujang Komarudin, untuk mendapatkan simpati warga dan menambah kekuatan suara, memang nahdiyin selalu menjadi faktor penentu.

Tak jarang, tokoh yang kuat di NU dapat mendulang suara yang cemerlang dalam pertarungan Pemilihan Presiden (Pilpres).

Baca Juga:

Kata Bambang Pacul soal Wacana Duet Prabowo-Ganjar di Pilpres 2024

"Memang harus seperti itu, kalau ingin menang, dapat dukungan publik, ingin bisa bersaing bertarung, bisa unggul pasti cari tokoh NU yang kuat secara basis massanya dan ke NU-annya," urai Ujang saat dikonfirmasi, Rabu (29/3).

Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR) ini menilai, tokoh NU memang mesti jadi pertimbangan tim pemenangan pilpres demi memenangkan pertarungan.

"Karena bagaimana pun tokoh NU penting, terutama yang memiliki basis massa tadi dan kekuatan elektoral itu penting untuk bisa memenangkan pertarungan," papar dia.

Baca Juga:

Anies Pastikan Masih Cari Calon Pendamping di Pilpres 2024

Ujang menjelaskan, alasan NU menjadi penentu kemenangan pasangan calon capres dan cawapres dalam setiap pilpres karena mayoritas pemilih berasal dari NU. Maka wajar, jika NU memiliki daya tawar dalam setiap hajatan demokrasi lima tahunan.

"Apa yang dikatakan JK itu benar karena kebutuhannya seperti itu. Kebutuhannya, kebutuhan situasi dan kondisi yang memaksa bahwa pemilih terbesar adalah umat Islam dan umat Islam terbesar ini dari kalangan nahdiyin," urainya.

Menurut Ujang, nasihat JK soal sosok cawapres Anies harus berasal dari NU karena berkaca pada Pilpres 2019 lalu, di mana Joko Widodo memilih Ma'ruf Amin sebagai pendampingnya. Alhasil kenduanya menangkan Pilpres dengan mengalahkan pasangan Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno.

"Ucapan JK berdasar karena kita tahu pada tahun 2019 lalu Jokowi mengambil tokoh NU, Pak Ma'ruf Amin, jadi ya sudah menjadi standar umum dalam setiap pilpres karena pemilihannya langsung yang dibutuhkan tokoh NU yang memiliki elektoral yang kuat," tutupnya. (Asp)

Baca Juga:

Prabowo-Ganjar Dinilai sebagai Pasangan Ideal di Pilpres 2024

#Nahdlatul Ulama #Nahdlatul Ulama (NU) #Pilpres #Pilpres 2024
Bagikan
Ditulis Oleh

Asropih

Berita Terkait

Indonesia
Gus Yahya Tolak Hasil Rapat Pleno, Ingatkan Tertib Anggaran Dasar
Penegasan tersebut disampaikan Gus Yahya dalam pernyataan sikap resmi PBNU yang ditandatangani langsung olehnya pada 13 Desember 2025.
Alwan Ridha Ramdani - Senin, 15 Desember 2025
Gus Yahya Tolak Hasil Rapat Pleno, Ingatkan Tertib Anggaran Dasar
Indonesia
Menag Tegaskan Pemerintah tak Campuri Penunjukan Zulfa Mustofa sebagai Pj Ketum PBNU
Imam Besar Masjid Istiqlal itu mengatakan kehadirannya dalam rapat pleno bukan sebagai pejabat negara, melainkan sebagai Rais Syuriyah NU.
Dwi Astarini - Rabu, 10 Desember 2025
Menag Tegaskan Pemerintah tak Campuri Penunjukan Zulfa Mustofa sebagai Pj Ketum PBNU
Indonesia
PBNU Pastikan Keputusan Pleno Final, Ini Amanat Prof Nuh untuk Pj Ketum Zulfa Mustofa
Prof Mohammad Nuh menegaskan rapat pleno PBNU sah dan final menetapkan KH Zulfa Mustofa sebagai Pj Ketua Umum.
Ananda Dimas Prasetya - Rabu, 10 Desember 2025
PBNU Pastikan Keputusan Pleno Final, Ini Amanat Prof Nuh untuk Pj Ketum Zulfa Mustofa
Indonesia
Zulfa Mustofa Resmi Jabat Pj Ketum PBNU, Serukan Khidmah dan Kekompakan Organisasi
Pj Ketum PBNU K.H. Zulfa Mustofa menegaskan pentingnya persatuan NU dan meminta dukungan seluruh jajaran untuk menuntaskan amanah hingga Muktamar mendatang.
Ananda Dimas Prasetya - Rabu, 10 Desember 2025
Zulfa Mustofa Resmi Jabat Pj Ketum PBNU, Serukan Khidmah dan Kekompakan Organisasi
Indonesia
Redakan Konflik Internal PBNU, Zulfa Mustofa Tawarkan Pertemuan dengan Gus Yahya
Zulfa Mustofa telah menawarkan pertemuan dengan Gus Yahya. Hal itu dilakukan demi meredakan konflik internal di PBNU.
Soffi Amira - Rabu, 10 Desember 2025
Redakan Konflik Internal PBNU, Zulfa Mustofa Tawarkan Pertemuan dengan Gus Yahya
Indonesia
Soal Isu Perebutan Kekuasaan di PBNU, Menag: Pemerintah tak Terlibat dalam Urusan Internal
Menteri Agama, Nasaruddin Umar mengatakan, pemerintah tak ikut campur urusan internal PBNU.
Soffi Amira - Rabu, 10 Desember 2025
Soal Isu Perebutan Kekuasaan di PBNU, Menag: Pemerintah tak Terlibat dalam Urusan Internal
Indonesia
Pleno Syuriyah Tetapkan Zulfa Mustofa Jadi Pejabat Ketum PBNU Gantikan Gus Yahya
Gus Yahya mengatakan pleno Syuriyah PBNU hanya manuver politik, apalagi dirinya tengah melakukan transformasi organisasi
Alwan Ridha Ramdani - Rabu, 10 Desember 2025
Pleno Syuriyah Tetapkan Zulfa Mustofa Jadi Pejabat Ketum PBNU Gantikan Gus Yahya
Indonesia
Konflik PBNU Akibat Konsesi Tambang, Gus Yahya: Itu Manuver Politik
Gus Yahya pun menyatakan siap menempuh jalur apa pun bila diperlukan. Namun, ia menekankan bahwa fokus utamanya adalah menjaga bangunan organisasi agar tetap utuh.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 09 Desember 2025
Konflik PBNU Akibat Konsesi Tambang, Gus Yahya: Itu Manuver Politik
Indonesia
Syuriyah PBNU Gelar Rapat Pencopotan, Gus Yahya: Hanya Muktamar Yang Bisa Berhentikan
Gus Yahya mengklaim masih aktif menjalankan tugas dan fungsi-fungsi organisasi. Dia menjelaskan, apabila ingin memberhentikan dirinya harus melalui muktamar.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 09 Desember 2025
Syuriyah PBNU Gelar Rapat Pencopotan, Gus Yahya: Hanya Muktamar Yang Bisa Berhentikan
Indonesia
Hasil Rapat Sesepuh NU, Ma'ruf Amin Sebut Pemakzulan tak Sesuai AD/ART
Hasil rapat meminta agar polemik yang terjadi di PBNU diselesaikan melalui mekanisme internal.
Dwi Astarini - Selasa, 09 Desember 2025
Hasil Rapat Sesepuh NU, Ma'ruf Amin Sebut Pemakzulan tak Sesuai AD/ART
Bagikan